CHAPTER 2

18 1 0
                                    

───────────────────────────────

Di satu sekolah bernama SMA Nusa Bangsa, bel sekolah berbunyi pertanda istirahat. Semua siswa berhamburan keluar kelas, ada yang ke kantin, ke lapangan, ada juga yang hanya duduk di taman.

Bruumm ...

Sebuah mobil mewah masuk ke halaman depan sekolah, membuat atensi para siswa langsung tertuju padanya.

2 orang pria dengan usia sekitar 20 tahun turun dari mobil tersebut membuat banyak siswi histeris.

"Wah, wah, siapa di sana?"

"GANTENG BANGETT!"

"Katanya anak pertama jodohnya anak tunggal kaya raya, semoga salah satu dari mereka."

Kembar Aditama yakni Jovandra dan Kiandra, beserta teman mereka, Arsen, yang baru saja keluar ketika bel istirahat berbunyi, segera menghampiri kerumunan di depan gerbang tersebut.

"Kenapa?" tanya Kiandra kepada salah satu siswi di antara kerumunan tersebut. Siswi itu menunjuk ke arah mobil mewah yang baru memasuki gerbang sekolah.

"Oh? Jo, ganteng tuh," tunjuk Arsen kepada salah satu pria tinggi yang keluar dari mobil itu.

Jovandra mendelik pada Arsen. "Maksud?"

Dari arah lain, datang seorang pria paruh baya yang menyuruh kerumunan siswi itu bubar.

"Kalian jangan berkerumun seperti itu. Biarkan mereka lewat dulu." Katanya, membuat kerumunan siswi itu membubarkan diri.

Ia menghampiri 2 orang pria itu.

"Saya sudah menunggu kalian. Mari ke ruangan saya."Mereka pun berjalan pergi.

"Mereka siapa, sih?" Tanya Kiandra yang bingung.

Jovandra dan Arsen hanya menggeleng tidak tahu."Daripada mikirin gitu mending ke kantin." Jovandran menarik Kiandran dan Arsen menuju kantin.

───────────────────────────────

Jam pelajaran sudah dimulai. Di kelas 11 IPS 3, suasana masih terlihat ramai karena belum ada guru yang masuk. Diantara keramaian kelas, si kembar Aditama sedang tidur dengan berbantalkan tangan mereka dan Arsen yang tengah menunduk sambil membaca komik.

Cklek..

Pintu kelas terbuka dan nampaklah 2 pria yang tadi turun dari mobil mewah. Bisik-bisik dari siswi pun terdengar.

"Selamat siang, semuanya." Sapa El sambil tersenyum lebar.

"Kami dari Universitas Persada Raya akan melakukan PPL di sekolah ini. Kami mengajar matematika di kelas kalian. Pertama, perkenalkan, nama saya Elenio Madhiaz."

"Halo, semua. Nama saya Leon Rajendra." Sapa Leon dengan singkat sambil menatap seluruh ruang kelas.

"Nah, sekian perkenalan dari kami, ada yang mau bertanya?" Kata El. Banyak siswa-siswi yang mengangkat tangan.

"Udah punya pacar belum, Kak?"

"Minta nomor dong, Kak. Biar gampang kalau mau bahas materi." Dan lain sebagainya membuat kelas menjadi ramai. Arsen yang sedaritadi menyimak langsung menendang bangku si kembar agar segera bangun kala mata tajam Leon menatap ke arah mereka.

───────────────────────────────

Setelah sesi tanya jawab selesai, pelajaran pun dimulai. El dan Leon memberi materi dan latihan soal untuk murid kelas 11 IPS 3.

S P I E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang