"Nerima kebencian kalian selama 6 bulan lebih.. jalan sendirian" kata ria menatap teman²nya lalu ia menunduk
"Tanpa satupun, satupun dari kalian "
kata ria menatap teman²nya
" ada disisi gue , apah menurut kalian gue. Ga pernah kangen sama kalian? Sama persahabatan kita? Kalian ga tau kan giman rasanya frustasi sama kesendirian? Sampe gue ngehahalalin cara apapun untuk dapetin perhatian, li lan " kata ria Mendekati mereka" apah gue pernah minta lo ngemis perhatian gue. Baru gue dateng bantu kalian?" Kata ria wulan dan lili menggeleng yg artinya tidak
" tapi, kenapah gue harus ngemis untuk itu sama kalian.. " kata ria melihat wulan dan lili lalu melihat keyg lain
" bahkan kalian semua. Termasuk lo dro" kata ria menatap indro
Lalu ria mengangkat telunjuknya
" Satu, satu ajah orang yg bisa gue tuju saat gue ngerasa ancur. Satu bahu yg bisa nemenin gue saat semua orang benci gue, li apah gue sejahat itu li ? Sampe semua orang ninggalin gue? Sampe ga ada tangan yg mau nguatin gue.. dan lili gua bukan tuhan yg bisa nentuin hidup seseorang, karna ucapan lo diri gue sendiri ngecap gue yg salah atas meninggalkannya pak Lukman. Ya.. lo bener li gue, penyebab dari semua kekecauan yg ada.
orang yg kalian temuin saat ini cuma pecahan .. yg bahkan gue sendiri ga tu sehancur apah gue" kata ria sambil menangisRia berlari meninggalkan semuanya tapi sebuah kertas terjatuh dari tas ria
Bryan mengambilnya dan membaca
Detik itu juga air mata bryan mengalir . Ia seorang sendiri mengejar ria meski dengan kaki pincang nyaRia menangis di ujung taman sendiri. Tiba² bryan menghampirinya
" Maksudnya apah ri ?" Kata bryan menujukan kertas yg bryan temukan . Ria ingin merebutnya tapi bryan menjauhkannya
Ria kembali duduk. Lalu tertawa sambil menangis
" Kenapah lo ketawa ri? " Kata bryan
" Lo liat bi ? Bahkan ga cuma mereka yg benci gue bahkan takdirpun benci gue bi" kata ria
" Dari kapan ri?" Kata bryan ria diam lalu bryan mendekatinya
" Jawab gua ri ! Dari kapan?" Kata bryan" Ga ada yg berubah sekalipun lo tau dari kapan" kata ria
" Uda zen tau?" Kata bryan
Mendengarnya membuat ria tersenyum sinis" Menurut lo uda akan kawatir sama gue? " Kata ria menatap bryan dengan sinisnya
" Dia uda lo ri" kata bryan
" Terus apah yg bakal terjadi? Uda akan nyalahin gue karna gue punya penyakit ini ? Karna gue akan nyusahin dia. Karna gue cuma pembawa masalah ? Apah gue harus denger itu bi?" Kata ria
Bryan terduduk menangis mendengar ria
" Ini hukaman buat kejahatan gue " kata ria
" Denger gue ria" kata bryan memegang tangan ria
" Gue akan bawa lo berobat. Kita cuma butuh donor nya lo masih dalam kondisi yg bisa di obatin ri" kata bryan
Ria melepaskan tangan Bryan
" Makasih ka bryan " kata ria" Buat apah?" Kata bryan
" Karna untuk sekian lamanya gue liat mata tulus seseorang buat gue " kata ria
" Kenapah ri, kenapah lo ngerusak hidup lo !" Kata bryan
" Semua ga akan lagi rusak kalo gue juga ga ada" kata ria
" Gue cape jadi yg selalu salah bi. Gue cape sama diri gue sendiri yg selalu iri dengan kebersamaan mereka yg ga bisa gue dapet ..
Cuma allah ga si yg sayang sama gue makannya dia ngasih gue jalan biar ketemu dia lebih cepet " kata ria sambil tersenyumBryan menangis dan memeluk ria
" Jangan pernah ngomong kaya gini ri.. gue ga mau lagi kehilangan cukup citra.. gue ga akan pernah biarinin lo sendirian ngadepin ini" kata bryan
" Jangan pernah lakuin itu, jangan pernah kasih organ lain untuk gue .. untuk ngelanjutin hidup gue yg telanjur salah bi.. gue ga mau lo buat orang yg meninggal ga tenang karna hidup dalam raga yg penuh dengan kesalahan kaya gue.. Gue akan sekolah sesui permintaan lo gue akan balik. Gue akan hadepin semua lagi, karna mungkin gue akan buat mereka semakin benci sama gue " kata ria
" Ri ! Pikiran diri lo ! Lo dalam kondisi ga baik² ajah sekrang" kata bryan
" gua mohon ri, jangan biarin kondisi lo memburuk" kata bryan" Kalo gitu ikut gue, karna mungkin ada saatnya gue pingsan dan semua orang ngira gue pura²" kata ria
" Lo buat gue prustasi ri" kata bryan
" Apah lo udah berubah nyesel perduli sama gue?" Kata ria
" Lo fikir gue selabil cwo kesayangan lo?" Kata bryan
" Sedikit lebih baik" kata ria sambil tersenyum
Beben mendengarnya, tapi satu hal yg ia tak tau penyakit apah yg ria derita hingga membutuhkan donor
" Hari ini, masih hari ulang tahun gue.. ini ulang tahun terburuk dan terakhir yg menyedihkan" kata ria
" Lo perlu jujur sama mereka ri" kata bryan
" Ngga bi. Gue akan ikut balik , itu permintaan mereka di hari ini. Gue akan kabulin itu dan lo akan ikut" kata ria
Kebesokannya. Tak ada senyum dipagi ini hanya dentingan garpu dan sendok mereka makan dengan sepi
" Uda ria ga ikut makan sama kita?" Kata indro
Uda zen hanya tersenyum dan menggeleng
Selesai makan indro beridri di depan pintu ria
" Lo belum baik² ajah saat gue pergi, tapi.. gue juga ga mungkin terus ada disini ri. Kenapah wajah ketakutan teroma dan kesedihan yg harus terakhir gue liat dari lo ri?" Kata indro ia memandangnya cukup lama
" Dro ayo dro" teriak joko dari bawah. Indropun berbalik ingin pergi tapi pintu kamar ria terbuka dengan ria yg sudah membawa koper bersamanya
" Lo " kata indro kaget
" Gue masih mau nikmatin Masa remaja gue, gue akan nikmatin waktu singkat di dunia ini" kata ria. Membuat indro mengeriyit tak paham
Riapun berjalan dan indro masih mematung
" Kalo lo mau gantiin gue disini, paling ga lo harus oprasi muka" kata ria dingin lalu pergi dan indro tersenyum mengejar ria
Saat ria dan indro turun semua kaget karna riapun sudah rapih dan membawa serta kopernya
Tiba² bryan datang dengan kopernya juga
" Ayoo berangkat" kata bryan dengan semangat
" Ri lo balik ke jakarta?" Kata wulan ria hanya mengangguk wulan lili dan santi langsung memeluknya
Sedangkan beben menatap sedih pada ria karna ia mendegar semuanya
" Lo ikut balik ri, tapi hal ini ga bisa buat gue bahagia karna alesan lo balik" kata beben dalam hati
" Apah yg sebenarnya terjadi sama ria, kejadian semalem harusnya ngebuat dia semakin ga mau balik ke jakarta. Gue seneng lo balik ri, tapi alesan lo.. apah?" Kata indro dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
fantasy blue
Romanceberisi tentang semua kehaluan alur berantakan mohon di mengerti 😂