halu 31

1.3K 261 108
                                    

Ria kembali membuat wulan kena masalah dan indro menghampirinya dengan marah

" Ria!" Teriak indro

Ria hanya diam karna tau indro akan turun tangan jika ia menyakiti wulan
Rafi menahan tangan indro karna indro terbawa emosi

" lepasin tangan dia raf!" Kata ria sambil menatap nyalang indro
Dan rafi melepaskan tangan indro lalu ria mendekat ke arah indro. Lalu tersenyum sinis padanya " ayo!" Kata ria menantang indro
" lo mau tonjok gue? Atau lo mau tampar gue ?! Atau langkah maju lo itu cuma ngegeretak gue?! Wah ngebela cwe so suci itu sampe buat lo jadi banci ya. Beraninya sama cwe?!" Kata ria sudah tepat ada didepan indro

" Lo !" Kata indro menunjuk pas didepan ria " hati sama otak lo emang udah terlalu kotor buat berubah!" Kata indro

" Oh ya? Tapi menurut gue otak sama hati lo yg udah buta karna selalu ngebelain cwe murahan kaya wulan!" Kata ria

" Ria! " Teriak indro

" Apah hah! Ayo dong bela terus cwe so suci lo itu. Cwe murahan! entah apah yg dia lakuin sama kalian sampe kalian mati²an bela dia! Oh gue tau ga cuma sama joko dia ngabisin malem tapi sama lo juga di gudang iya kan dro?" Kata ria

Indro mengepal tangannya dan menampar ria hingga ujung bibir ria berdarah dan baru beben dan rafi memegang kedua tangan indro

" Gila lo ri hah!" Kata indro

Ria memegangi pipinya yg ditampar indro. Lalu melihat indro
Indro cukup kaget melihat darah di bibir ria
" Apah lo puas? Ayo lagi dro ?" Kata ria pipi ria masih sangat merah bahkan " tamparan banci kaya lo ga akan ngelukain gue!" Kata ria begitu juga beben dan rafi. Mereka langsung menarik indro pergi

Ria memegang pipinya.
" Gua akan inget ini seumur hidup gue" kata ria pelan air mata begitu saja menetes dari matanya tapi ria langsung mengelapnya

Setelah membasuh wajahnya. Ria kira itu akan menghilangkan bekas tamparan di wajahnya tapi nihil , sekencang dan sebesar ini indro membela wulan ria menertawai dirinya sendiri lalu ia keluar dari toilet

Dan berjalan ingin pulang

" Seperti biasa kalo bryan sibuk guelah yg akan datang" kata jo
Ria menarik nafasnya lelah.

"  Gue masih ada urusan" kata ria ingin pergi
Tapi jo menahanya

" Apah? Ngerecokin hidup sahabat lo?" Kata jo

" So tau lo! Dan mereka bukan sahabat gue" kata ria

" Ok² gue ga ikut campur, tapi bryan bilang hari ini jadwal lo kerumah sakit" kata jo

" Lo !" Kata ria karna bryan bisa ² cerita soal sakitnya pada jo

" Lo ga usah nyalahin bryan, karna mungkin ini takdir karna dokter yg nanganin lo itu bokap gue" kata jo

" What?" Kata ria tak percaya

Jo memegang bibir ria yg terluka

" Bibir lo kenapah?" Kata jo

" Bukan urusan lo" kata ria lalu berjalan dan langsung naik ke mobil jo

" Lo berantem sama mereka sampe di tampar? " Kata jo

" Bukan mereka yg nampar gue" kata ria

" Terus?" Kata jo

" Banci" kata ria

Jo mengeluarkan p3k dari dasbornya lalu mencoba mengobati ria
" Biar gue sendiri" kata ria

" Lo ga bisa ngobatin luka yg ga keliatan sendiri" kata jo mendengar ucapan jo membuat ria diam. Lalu jo memegang pipi ria dan mengobati bibirnya yg berdarah

fantasy blueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang