capter 43

2K 211 79
                                    

Operasi selesai tapi kini ria berada dikondisi kritis satu persatu uda zen dan teman ² yg lain bergantian melihat ria sedangkan indro, ia mematung melihat ria dari kaca

" Gue ga tau apah yg ad di hati gua ri.. tapi gue ga mau lo pergi" kata indro dalam hati. jo yg memperhatikan Indro keluar ia menyandarkan dirinya ke dingding memperhatiakn orang² yg berlalu lalang melewati ruangan ria

" rasanya ... Baru tadi gua liat dia senyum dengan ceria dan dengan lahapnya dia makan es krim yg banyak banget sendiri" kata jo sambil tersenyum tapi matannya begitu menunjukan bahwa ia terluka melihat ria dengan kondisi ini indro hanya terdiam mendengar ucapan jo
" Gue emang orang baru dalam hidupnya ria.. tapi gue bisa liat seberapa banyak luka yg terbuka lebar tanpa pengobatan sedikitpun.. kadang... gua berharap ada disetiap kali dia nangis sendirian gua harap gue lebih lama kenal dia di banding kalian .. gue harap gue orang yg akan meluk dia di saat semua orang ngga memperdulikan dia" kata jo sampai air matannya mulai mengalir

Indro terdiam merasa semakin sakit di hatinya.. dan perasaannya semakin lebih sakit entah kenpah mendengar ucapan jo seolah² ia memang sudah kehilangan ria

Jo mendekat ke indro

" Tapi dia mau lo.. cuma lo" kata jo lalu berlalu pergi

Indro terdiam fikirannya mendadak terhenti antara terbangun dari mimpi buruk tapi dalam kondisi buruk
Perlahan iapun masuk.. santi dan roni pun keluar membiarkan indro bertemu dengan ria dalam kondisi nya saat ini. Selangkah lagi ia mendekati ria tapi ia terjatuh lebih dulu

" Hahahaha " indro tertawa sambil menangis " bodoh.. " kata indro sambil menangis mengingat semua kenangannya bersama ria ia selalu memberikan ria tembok seolah² ia ingin ria jauh dari hidupnya ..
" Gue yg minta lo pergi jauh dari hidup gue.. tapi gue jga yg kya orang gila karna takut kehilangan lo ri" kata indro sambil terus menangis " apah yg harus gue lakuin ri.. bahkan buat deket sama lo rasannya gua malu ri .. gue selalu pura² ga tau perasaan lo gue selalu pura² ga liat luka lo .. maafin gue ri" kata Indro dengan menangis tersedu²

Uda zen yg melihat indro membangunkannya. Lalu mengajak indro mendekat ke ria

" Uda tau banyak kesalahan yg ria buat ke kamu dan temen² yg lain.. uda minta maaf untuk itu" kata uda zen
Tapi Indro hanya fokus ke ria

Hp uda zen berbunyi dan ia langsung mengangkatnya dan ijin keluar. Indropun mengambil bangku dan duduk di samping ria dengan menggengam tangannya

" Dulu lo yg akan genggam tangan gue bahkan pingsan sekalipun lo ga akan lepas genggaman lo ke gue ri.. tapi, kenapah sekrang lo ga genggam tangan gue balik ri? Apah, gue bener² udah kehilangan lo ri?" Kata indro dengan air mata yg tak bisa ia tahan jatuhnya

Ia menyandarkan kepalanya di dekat tangan ria
" Gua mohon jangan tinggalin gue ri... Gue mohon" kata indro

Semalaman indro disana hingga ia tertidur.. tepat jarum jam menunjukan pukul 00.30 ria tersadar dari masa kritisnya ia menyesuaikan pandangan nya bahkan ia sudah sangat hapal tempat ini hanya dari indra penciumannya

Ria cukup kaget melihat wajah seseorang di dekatnya, wajah seseorang yg begitu melekat di hatinya Cukup lama ria melihatnya ia menyentuh wajah indro pelan karna tak ingin membangun kannya

" Harusnya lo ga perlu liat gue dalam kondisi ini" kata ria
" Harusnya kepergian gue jadi kabar gembira buat Lo .. karna tanpa gue semua akan jauh lebih baik² ajah.. " kata ria ia memperhatikan mata sembab indro
" Aph yg terjadi sama lo .. sampe² mata lo sembab kaya gini ? Aph loly nyakitin lo dro? Atau karna lo sedih ... Karna loly masih ngira lo suka sama gue? " Kata ria

Kebesokannya indro di buat kaget melihat tempat tidur ria yg kosong

" Ria..  !! Ri... Ria" indro mencari² keberadaan ria

Ia membuka pintu toilet tapi ria tak berada disana indro sangat panik saat ini ia langsung berlari keluar mencari ria

Ia jga buru² mengambil hpnya ingin menghubungi uda zen .. sambil terus berjalan mencari dengan sangat panik

" Lo dimana ri " kata indro

Saat uda zen mengangkat telponnya disitu juga ia melihat ria yg duduk di kursi rodanya . Indro menutup telponnya dan langsung berlari menuju ria

Ia langsung memeluk ria erat
" Gue kira gue kehilangan lo ri" kata indro

" Gue ga bisa nafas dro" kata ria

" Sorry²" kata indro lalu melepaskannya " gue seneng lo sadar ri" kata Indro

Ria hanya tersenyum sedikit. Lalu kembali diam

" Kenapah lo disini?" Kata ria

" Gue... Gue.. gue kawatir sama lo gimanapun lo tetep temen gue .. lo kaya adik kecil bagi gue" kata indro

Ria tersenyum miris mendengar nya

" Aph sekarang gue harus manggil lo abang?" Kata ria dengan wajah pucat dan terlukanya indro terdiam

" Ga perlu " kata indro

" Ok, kalo gitu lo sebagai abang gue.. menurut lo .. apah jo cocok buat gue?" Kata ria

Mendengar itu dari ria seakan hati indro tersayat pisau hingga lukanya cukup membuat indro membeku ditempat

" Jo pernah bilang jangan menahan seseorang yg ingin pergi karna ia akan tetap pergi, tapi jngn menyuruh seseorang yg ingin menetap pergi Karna ia tak akan pergi.. itu mirip sama jo dia ga pernah pergi sekalipun gue yg minta dia pergi" kata ria

" Apah yg pertama itu gue?" Kata indro dalam hati

" Jo juga pernah bilang .. gue ga boleh terlalu suka sama seseorang atau berkorban berlebihan nanti gue cape sendiri.. karna kata dia cinta itu timbal balik " kata ria sedikit tersenyum mengingat jo

" Siapa seseorang yg lo maksud? Siapa  seseorang yg lo cinta? " Kata indro menatap ria

" Dulu gue pernah sayang banget sama seseorang.. apapun yg gue lakuin cuma karna dia tujuannya.. entah itu bener atau salah .. selama gue bisa deket dia, gue akan bahagia .. sampe gue sadar , sekeras apapun usaha gue buat selalu ad buat dia ga akan ada harganya di mata dia .. berkali² dia minta gue pergi .. tanpa tau kalo hari² itu cuma hari² yg mungkin gue bisa abisin sama dia .. tanpa perlu dia usir gue .. dalam hidupnya gue emang pasti pergi " kata ria sambil tersenyum dengan air mata yg awalnya menggenang lalu terjatuh

" Ini " kata ria memberikan indro boneka pemberiannya sama persis seperti mimpinya
" Gue.. ga bisa lagi nyimpen ini" kata ria

Indro mengambilnya dan mengingat kejadiannya bersama ria
Ia kembali berjongkok di depan ria
" Gue kasih ini buat lo .. ini milik lo dan akan selamanya jadi milik lo " kata indro

Jo tiba² datang menghampiri mereka

" Ria " kata jo dan memeluk ria di hadapannya " lo janji ga akan kemana² tanpa gue " kata jo

Lalu ria membalas memeluk jo di hadapan indro

" Maaf " kata ria tapi matanya menuju indro

" Apah ini rasanya ri" kata indro dalam hati ia merasa sangat sakit melihat ria bersama jo

Jo melepaskan pelukannya ia menangkup kedua pipi ria

" Apah lo baik ² ajh? Masih ada yg sakit?" Kata jo panik

Ria melepaskan tangan jo lalu menggenggam nya
" Gue baik² ajah jo" kata ria

" Ngga² lo baru siuman kita ketemu bokap gue ok.. lo harus di periksa lagi" kata jo lalu membawa ria membuat bonekanya terjatuh dari pangkuan ria

Indro lalu mengambilnya
" Apah sekrang ria bener² akan ninggalin gue?" Kata indro

Jo yg tau ria ingin menangis memberhentikan dorongannya pada kursi rodanya. Ia lalu kembali melihat ria .. ria buru² menghapus air matannya

" Ayo .. ko berenti?" Kata ria

" Tolong bersandar ke gue kalo semua emang terasa berat" kata jo

" Gue lebih berat dari apah yg lo bayangin jo" kata ria dengan mata berkaca²nya

" Gue juga lebih kuat dari apah yg lo bayangin" kata jo dan membuat ria kembali menangis dalam dekapan jo . Jo mengelus kepala ria dengan sayang

" Harus berpa kali gue bilang.. gue akan selalu ada buat lo" kata jo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

fantasy blueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang