halu 34

1.4K 279 92
                                    

Ria tengah berdiri melihat jalanan dari kamar rawatnya. Jo pergi mengisi perutnya bryan yg ijin pulang untuk mengganti bajunya dan kini ria sendiri

Ia memandang keluar. hari mulai gelap dan ria bisa melihat bintang di awan

" Hal yg gua benci, disaat gue tau gue salah. Tapi gue ga bisa berenti" kata ria ia tau yg ia lakukan salah, tapi nyatanya berhenti dan kembali itu hal yg sulit. Entah karna ria takut sudah tak akan ada yg mempercayainya atau karna semua sudah terlanjur mencap bahwa ria jahat ria merasa kisah hidupnya hanya akan habis dengan semua kebenciannya terhadap wulan dengan rasa iri nya pada wulan. hidup tak seadil ini padanya, ria hanya ingin merasakan bahagia atau bagaimana rasanya di perhatikan. Tapi hal seperti itu seakan² salah dan tak mungkin

Ria melihat tangannya yg menggunakan selang infus, bahkan kesialan tak berhenti menghampiri nya. Sebenci ini kah kehidupan kepadanya

" Apah yg harus gue lakuin?" Kata ria sambil menangis. Ria mendengar suara pintu terbuka ia tak tau itu jo atau bryan

" Berenti jangan deketin gue" kata ria
Ia tak ingin jo atau bryan tau ia menangis, bryan akan kawatir dan jika itu jo mungkin ia akan meledek ria
Tapi suara kaki semakin mendekati ria
" Gua bilang diem disitu jangan ngedeketin gue. Bedak gue lipstik gue ilang gue pasti jelek banget, bi ngga. lo jo kan? ambilin bedak gue di dalem tas" kata ria sambil terus menghapus air matanya dan melihat keatas

Tangan seseorang memegang pundaknya
" Kapan lo pake bedak dan lipstik? Selama ini yg gue liat lo selalu beby face no bedak no lipstik mungkin pake tipis ² tapi gue suka. Dan liat lo yg sekarang dengan idung meler dan merah kaya gitu mata bengkak gue tetep suka. Tetep cantik apah lagi hati lo  " kata jo lalu ia bersandar ke dinding " sayangnya lo tutupin ajah dengan tingkah jahat yg padahal lo juga sedih kan?" Kata jo

" Sedih? Gue sedih karna buat mereka menderita? Ya ngga lah. Tapi kalo pertanyaan ini di tanya ke ka raqel mungkin dia jawab iya joko bener² bisa buat orang berubah jadi baik" kata ria

" Pengen muntah gue denger lo muji si joko tingkir itu" kata jo

" Jo " kata ria

" Apah ?" Kata jo yg yg tengah melihat ke awan yg begitu banyak bintang

" Lo jujur deh sama gue, lo mau apah dari gue. Gue bukan cwe populer bukan cwe cantik bahkan bukan orang baik tapi kenapah lo deketin gue ? Apah lo mau meres gue juga? Tapi bokap lo dokter uang jajan lo ga mungkin kurang kan?" Kata ria dan membuat jo terkekeh tertawa

" Ria, harusnya gue yg nanya apah lo beneran orang jahat?" Kata jo dan ria diam " imut banget cwe jahat satu ini" kata jo sambil tersenyum

" Jo jawab pertanyaan gue" kata ria

" Karna hati lo bersinar, dan cuma orang² tertentu kaya gue yg bisa liat. Ga bisa sembarangan orang apah lagi cwo murahan yg nampar lo itu. Udah ilang akal dia" kata jo

" Maksud lo indro? Indro ga kaya gitu ya " kata ria

" Lo masih bela dia?" Kata jo datar

" Ya... Ngga gue cuma ngerasa dia, ga tau deh ga tau gue bodo amat" kata ria

" Dari pada lo mikirin tuh orang, udah jam berapa nih pasien belum tidur. Ayo cepet kembali ke kasur " kata jo

" Emang lo dokter" kata ria

" Gue ini penerus bokap gue, tapi gue lebih sepesial karna gue akan jadi dokter jahat lo " kata jo sambil menaik turunkan alisnya

" Aneh, mana ada dokter jahat kalo ada juga dokter yg nangani penyakit jiwa" kata ria

" Emm iya si, tapi karna lo ga bermasalah kejiwaan cuma terbawa suasana dan perasaan dan ngebuat lo banting setir jadi penjahat ya jadi gue jadi dokter penjahat. Gue anggep lo joker orang baik yg tersakiti " kata jo sambil senyum dan membuat ria ikut senyum

fantasy blueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang