halu 35

2.1K 287 140
                                    

Selesai cuci darah jo dan Bryan mendorong ria yg menggunakan kursi roda

Jo berjongkok di depan ria
" Inget kesehatan lo, uler licik di kepala lo itu lo kandangan dulu sementara waktu. Dia boleh keluar kalo lo udah membaik" kata jo

" Seterah lo deh, gue ga ada tenaga buat ladenin lo sekrang" kata ria

sedangkan bryan melihat uda zen dari kejauhan yg sudah menangis melihat kondisi adiknya dari jauh, ingin sekali rasanya ia memeluk tubuh adiknya yg semakin kurus. Kenapah ia tak sadar jika ria menahan segala penderitaan nya sendiri, apah gunannya ia menjadi udanya ia disini berdua hanya bersama ria. Tanpa kedua orang tua mereka ria hanya punya dirinya, tapi bahkan ria tak bisa mengandalkannya untuk menjaga dan merawat nya apah yg akan apa dan amanya bilang jika mereka tau kondisi ria disini

" Maafin uda ria, uda ga bisa berperan baik sebagai uda kamu" kata uda zen ia berbalik saat ria mendekat dan hanya bisa melihat ria yg semakin menjauh bersama bryan dan jo. Bryan yg melihat uda zen semakin merasa bersalah entah benar atau salah tindakannya ini. Ia hanya tak ingin ria tak memiliki seseorang yg bisa ia percaya, tapi ia juga tak ingin menghianati kepercayaan uda zen padanya untuk menjaga ria.

" Gimanapun dia tetep uda lo ri, uda yg akan jaga adiknya lebih dari siapapun" kata bryan dalam hati

" Bi lo liatan apah si?" Kata ria lalu ingin melihat ke arah yg bryan liat. Tapi bryan buru² membuka pintu mobil dan membantu ria masuk

" Bukan apah² " kata bryan

Lalu mereka masuk kedalam mobil.

" Bi lo ko diem terus si?" Kata ria yg melihat bryan terlalu banyak diam

" Hah? Ngga ko gue cuma mikirin lo" kata bryan

" Gue masih baik² ajah sekrang bi" kata ria

" gue harap besok dan seterusnya pun lo akan baik² ajah" kata jo

" Nyambung mulu lu kaya kabel" kata ria

" Ye lagian gua ga diajak ngobrol, orang gua juga ada disini" kata jo

" Turun gih, berisik" kata ria

" Astagfirullah jahat banget" kata jo

" Emang jahat gue, udah tau masih ajah nempel lu kaya lem" kata ria

Tapi jo malah tertawa
" Kayannya lo masih punya tenaga ya kalo buat ngomelin gue?" Kata jo

" astagfirullah, ka bi buang nih temen lu ngeselin banget" kata ria

" Kalian lama² cocok tau" kata bryan

" Ogah" kata ria

" Ogah nolak kan lo" kata jo

" Ria². Gimana bisa lo ngejatuhin harga diri buat cwo modelan indro tapi cuek ke cwo lain " kata bryan

" Ngga, gue sama indro kita udah ga ada cerita apapun. Dia sibuk dengan wulan dan gue akan lanjutin rencana gue buat nyuci otak nya joko, dan mikir kalo gue kucing imutnya yg dulu" kata ria

" Gue kira orang licik cuma ada di sinetron azab taunya di real life ada ya" kata jo

" Makannya lo jangan gampang percaya sama orang, atau jangan gampang ngasih hati lo keorang. Karna kalo lo salah ngasih hati lo ke seseorang lo bakal berujung sama kaya gue, kehidupan gue 360° berubah kehilangan sahabat bahkan kehilangan diri sendiri " kata ria

Bryan langsung melihat ria lalu mengusap kepalanya

" tapi nih ya menurut gue permainan derama lo bagus lo ri, kenapah ga jadi artis ajah si ri? Kan lebih bermanfaat fikiran kejahatan lo itu, siapa tau kan lo dilirik kesting jadi peran antagonis di film azab. Lo merencanakan tindakan kejahatan di usia dini gila baru gue nemu cwe seaneh lo " kata jo

fantasy blueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang