capter 38

1K 226 60
                                    

Pintu didobrak oleh jo dan indro, dan yg pertama mereka lihat ada ria yg sudah tergeletak pingsan

Indro dan jo langsung menghampiri ria. Saat indro ingin mengangkat ria jo menahannya

" Jangan pernah pura² perduli lagi sama ria. Sedikit kehadiran palsu lu hadir, itu bakal nyakitin ria. Gua minta lu pergi.. ria udah terlalu menderita selama ini" kata jo lalu mengangkat ria pergi meninggalkan indro

" Emang seharusnya gue ga bersikap setengah² sama ria. Ria bakal salah paham, lagi pula gue sama loli sekrang gue lebih harus jaga perasaan dia" kata indro

Sedangkan jo berlari memanggil dokter. Dokterpun langsung menangani ria jo tak ingin keluar ia tetap di dalam.

dokterpun tak ada yg berani menyuruhnya keluar karna dia adalah anak pemilik rumah sakit ini

" Gua ga akan pernah ninggalin lo ri" kata jo sambil terus memperhatikan ria yg sedang di tangani dokter

Setelah selesai dokterpun pergi dan bilang ria harus dalam kondisi tenang karena berbahaya untuk kesehatannya

Ria memang lebih banyak diam. Hari berganti dan hanya menyisakan jo yg ada di samping ria karna bryan dan uda zen hanya bisa melihat ria saat ia tertidur. Ria masih tak mengijinkan siapapun selain jo menjenguknya

Hari ini ria diperbolehkan pulang tapi ia bersikeras jo harus membawanya pergi keluar dan akhirnya Malam ini jo mengajak ria berjalan jalan setelah keluar rumah sakit. Ria tak ingin dikurung terus menerus dan jo paham ria butuh udara segar

Entah hanya kebetulan atau memang ia beruntung karna ini malam minggu . Cafe yg jo datangi bersma ria pun sangat ramai saat ini, jo fikir ria akan senenga melihat keramaian setelah beberapa hari terkurung dirumah sakit

" Berasa lagi ngajak pacar mamingan" kata jo

" Jangan mimpi lo jadi pacar gue" kata ria

" Ngapain mimpi kalo bisa ajah jadi kenyataan" kata jo

" Pd banget lo" kata ria

" Ga ada yg mustahil. Kaya gue yg percaya kalo lo bakal sembuh " kata jo sambil tersenyum

Entah karna terbawa suasan di cafe ini serta lagunya atau memang senyuman jo sangat menawan malam ini

" Lo ga malu ngajak gue keluar, pasti muka gue pucet dan jelek banget. Ga kaya mereka yg cantik²" kata ria melihat sekeliling

" Denger gue ga tau ya lo pake pelet apah yg pasti di mata gue cuma ada lo" kata jo

" Ihh .." kata ria tertawa sambil memukul jo " merinding tau ga gue dengernya" kata ria

Dan jo seneng akhirnya ia bisa melihat senyuman ria

" Tapi senengkan?" Kata jo

" Biasa ajah" kata ria lalu ingin meminum minumannya tapi jo mengambilnya

" No es .. ini ajah" kata jo memberi air putih ke ria

" Dih apaan dah jo.. emang gue sakit sumeng apah ga boleh minum es" kata ria kesal " lagian inikan cafe masa minum aer putih" kata ria mulai ngambek

" lah emang kenapah di cafe minum aer putih? Lo minum aer tajin juga disini ga dilarang cuma ga ada doang... lagian, denger ya anak manis, lo itu baru keluar dari rumah sakit masa mau minum es no no .. minum ini atau kita pulang" kata jo

" Lo ajah sana yg pulang" kata ria

" Ria " kata jo menatap ria

" Iya iya.. tapi kalo makan gue ga pantang ya, dan jangan coba² pantang gue" kata ria ketus

fantasy blueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang