halu 29

1.3K 248 38
                                    

Kondisi ria semakin menurun dokterpun menyarankan untuk pencucian darah. Ria yg terbaring di rumah sakit hanya melihat lihat ke arah pintu. Dulu dia dan temen²nya pernah menunggu di luar dengan rasa kawatir saat wulan di operasi. Ria sadar diri untuk menginginkan hal yg sama, tapi akhir² ini rasa rindunya pada mantan teman²nya semakin besar
  Bryan yg keluar dari ruangan dokter berdiam diri di depan pintu ruangan ria. Pencucian darah akan menyakitkan pastinya ia hanya memegang gagang pintu dan menangis. Hal yg membuatnya lebih marah adalah ginjalnya tak cocok untuk ria

Bryan menghapus air matanya. Memastikan ia tak akan terlihat sedih di depan ria. Ia masuk dan duduk di samping ria, meski bryan masuk dengan senyuman hangatnya ria tau jika bryan habis menangis

" Idung tomat lo ga akan bisa bohong. Gue harus cuci darah iyakan?" Kata ria

Bryan kaget ria mengetahui itu
" Kapan?" Kata ria lagi

" Dokter minta untuk hari ini. Sebenernya gue emang udah buat jadwal dari seminggu yg lalu tanpa ngasih tau lo Dan gue udah urus semuanya untuk hari ini..  tinggal " kata bryan

" Hp gue mana? " Kata ria bryan pun memberikannya. Dan ria langsung menelpon seseorang

" Hallo uda" kata ria lalu diam

" Ada apah ria?"

" Hallo ria?"

" Kenapah kamu nelpon uda ri?"

" Emm uda, ria bakal nginep di rumah wulan. Uda ijinin kan?" Kata ria

" Rumah wulan? Kamu udah baikan sama wulan?"

" Iya uda ijinin ya, biar ria sama wulan tambah deket kaya dulu" kata ria

" Alhamdulillah kalo kamu sudah baikan dengan wulan, uda seneng dengernya. Yaudah uda ijinin tapi inget jangan nakal lagi ria"

" Iya siap uda" kata ria lalu mematikan hp nya

" Bi, apah cuci darah itu sakit?" Kata ria meliat bryan . Bukan menjawab bryan malah menunduk. Ia kembali menangis
" Cengeng banget si lo bi, ya seengganya gue harus bertahan lebih lama. Karna masih ada yg perduli sama gue. Gue ga mau liat lo kaya dulu lagi saat harus kehilangan citra" kata ria
" Lagi pula gue harus nanemin kebencian mereka lebih dalem lagi. Karna setelah pencucian darah ini gue akan kaya zombi kan " kata ria sambil tersenyum
" Gimana ya caranya biar sekalipun mereka liat gue tapi ga engeh sama sekali sama gue. Soalnya kalo lili dia pasti ngajak gue bangku hantam itu ga boleh tuh soalnya gue pasti kalah dengan kondisi saat ini . Atau wulan yg pasti nyapa gue, kalo beben liat muka gue ajah udah seuzon duluan pasti dia. Kalo santi rafi gino roni ga si kalo mereka. Joko juga cuek ajah dia mah selama gue ga ngajak ngobrol duluan. Kalo indro .. dia, ga bakal perduli juga si dia juga " kata ria

" Ri gue minta lo fokus ya buat kesembuhan lo. Jangan mikirin sesutu  yg bisa buat kondisi lo semakin drop, karna pada kenyataannya kalian semua termasuk lo juga ri kalian itu saling peduli" kata bryan

Suster masuk dan bilang saatnya ria menjalani cuci darah
Bryan mengikuti ria sampai di depan ruangan.

" Gue di luar sini . Lo jangan takut ya" kata bryan
Ria hanya tersenyum lalu masuk. Lalu susterpun membawanya masuk

Sudah 3 jam lamanya ternyata belum juga selesai. Bryan tetap disana menunduk ia kawatir ria merasa kesakitan, seseorang berdiri didepan bryan

" Apah yg lo lakuin disini?"

" Lo " kata bryan

" Apah?" Kata beben dengan serius

"Gue cuma nemenin temen gue yg cuci darah" kata bryan

" Ria?" Kata beben

" Kayanya gue harus kekantin " kata bryan ingin menghindari beben tapi beben menahannya

" Gue ngehargain lo karna lo lebih tua dari pada gue. Gue juga ngehargain lo karna lo sahabatnya ria, tapi apah yg lo sembunyiin itu nyawa taruhannya, lo temennya ria . Dan lo juga pasti denger soal ria yg yg pernah buat joko hampir meninggal, jadi! Jangan lakuin hal yg ria juga lakuin " kata beben

" Denger. Ngomong itu gampang tapi kalo gue salah langkah dan ria merasa terhianati juga sama gue, apah menurut lo ria masih punya orang buat dia pulang? Dia udah ga percaya sama kalian bahkan udanya sendiri. Cuma gue yg dia percaya sekarang. Denger gue! Ga mau juje lo dan temen² lo yg udah buat ria berubah cuma karna gue emang bener² tau apah yg sebenernya terjadi. Tapi gue rasa ria udah cukup lama ngerasa sendiri dan satu hal lagi kebiasaan Kalian menyelesaikan masalah dengan keroyokan itu kekanakan " kata bryan
" Mening lo pergi" kata bryan

Dokterpun keluar

Bryan langsung menyanyakan kondisi ria
" Alhamdulillah semua berjalan lancar, tolong di bantu jaga pola makan istirahat dan jangan melakukan kegiatan yg berat atau terlalu banyak fikiran. Akan sulit kedepannya untuk dia tolong bantuannya" kata dokter

"Terimakasih om" kata bryan. Dokter yg menangani ria adalah papahnya jo sahabat bryan

Dokterpun pergi.
" Jangan sampe ria liat lo kesini . Dan buang jauh² muka kasian lo itu , itu cuma akan ngelukain ria" kata bryan lalu masuk keruangan ria

Kebesokannya ria kembali mengikuti mpls tapi Bryan sudah bilang ke panitia jika ria sakit dan tak bisa ikut kegiatan yg berat²

Wulan santi gino rafi dan lesti makan bersama di kantin sedangkan ria makan seorang diri

" Hay ria" kata raqel dan duduk bersmanya

" Hay ka raqel" kata ria

" Ria lo ko makannya cuma salad doang si emang kenyang lo kan bakal banyak kegiatan abis ini" kata raqel

" Iya ria, emang enak ya salad kaya kambing ajah makan sayuran" kata loli

" Ga apa² ko ka, dari pada porsi kuli kaya itukan" kata ria menujuk wulan

Raqel dan teman²nya tertawa
" Iya lo bener juga ria . Porsi kuli hahaha" kata raqel

" Heh emang kenapa si. Dari pada lu berempat pada kurus kaya lidi ga mampu beli nasi!" Kata santi

" Songong bnget si lo!" Kata raqel

" Udahlah ka ga usah di ladenin" kata ria saat ria mau menyuapkan makanannya rasa mual mulai ria rasakan

" Ria lo kenapah?" Kata raqel

" Sorry ka ria ketoilet dulu" kata ria dan iapun langsung berlari
Sampai di kamar mandi ria memuntahkn semua makananya
Dan ia mengingat perkataan bryan. Mual pusing gangguan tidur gatal gatal bahkan bisa mengakibatkan pingsan itu efek samping dari cuci darah

Ria melihat pantulan dirinya di cermin. Wajah pucatnya semkin terlihat ria menghapus air matanya. Lalu keluar dengan memegang perutnya

Saat rasa pusing juga mulai terasa ria hampir jatuh jika indro tak menahannya

" Indro " kata ria

" Ria. Lo kenapah ri?" Kata indro

Kali ini ria tak bisa membalas ucapan indro. Indropun langsung menggemblok ria dengan cemas
Indro berjalan ke arah uks

" Harusnya kalo sakit lo ga perlu masuk ri " kata indro

" Lo.. akan baik² ajah tanpa gue iya kan? " Kata ria sangat pelan

" Kalo gue bilang ngga gimana?" Kata indro

" Lo.. akan nyesel " kata ria pelan

fantasy blueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang