halu 3

3.7K 376 59
                                    

Ria berbalik ingin meninggalkan indro

" Gue perduli sama lo ri" kata indro

" Perduli? Kalo lo perduli gua ga akan berulang ulang sakit dro" kata ria berbalik melihatnya " lo tau gua pernah mikir andai lo kaya joko yg begitu sayang dengan wulan. Segitu perduli kaya roni ke santi tapi sayang gue cuma ria, ria yg ga pernah kalian anggep keberadaannya" kata ria sambil menangis " dro" kata ria pelan sambil menatap mata indro dan indro kembali menatapnya
" Lakuin apapun yang buat lo bahagia, lo akan ngerasa ringan setelah ini si rasa ga wajar lo ini akan pergi" kata ria sambil tersenyum dengan penuh sakit yg ria rasa. Ia kembali menghapus air matannya
" Jaga wulan dro, jaga dia baik²" kata ria sambil tersenyum

Ria langsung pergi meninggalkan indro dengan penuh penyesalannya
Indro menangis disana

" Ri gua ga mau lo pergi" kata indro

Ria langsung pulang dengan langkah yg sangat pelan. Ia lelah tenaga emosi fikirannya terkuras habis hingga ia sendiri benar² stres rasanya kepala nya sangat sakit. Ria sampai di depan rumahnya ia membuka pintunya pelan semua terlihat gelap seketika keseimbangannya menghilang ria jatuh pingsan didepan pintu rumahnya

Uda zean yg mau keluar dibuat kaget melihat ria yg pingsan di depan pintu
" Riaaa ... Ria"kata uda zean panik ia langsung menggendong ria membawanya kedalam mobil dan pergi kerumah sakit
Ria langsung ditangani

Uda zean sangat panik saat ini.
Melihat adik semata wayangnya di tangani oleh dokter
" Kamu kuat ria, kamu anak yg jarang sakit. Kamu adik uda yg nakal. Uda mohon ria kamu harus baik² ajah" kata uda zean dengan sangat kawatir

Hp uda zean bergetar dan itu menandakan panggilan masuk
Dan ternyata Bu Alya yg menelpon. Uda zean langsung mengangkatnya. Ia memberi tahu kondisi ria dan bu alya langsung bergegas kerumah sakit

Ria telah di pindahkan diruang rawat inap. Uda zean disana menemani ria menggengam tangan adiknya

" Maafin uda ria" kata uda zean sambil menangis
.seseorang menepuk bahu uda zean yg tak lain adalah bu alya

" Kamu yg sabar ya" kata bu alya

Suster masuk dan memberi tau jika uda zean di panggil oleh dokter. Iapun langsung kesana di temani bu alya

" Jadi gimana dok?" Kata uda zean tak sabaran

" Jadi begini, sikis anak ini sangat terguncang. Ia mengalami gangguan depresi awal. Saya harap kalian orang terdekatnya jangan membuatnya tertekan" kata dokter

Bu alya mengelus bahu uda zean agar ia sabar. Setelah itu mereka kembali keruangan ria

Ria sudah siuman kini. Ia hanya diam sambil meringkuk membelakangi pintu sambil menangis. Pintu terbuka ria buru² menghapus air matanya

" Kenapah kita ga jadi pergi uda?" Kata ria

" Mana mungkin uda bawa kamu pergi saat kamu pingsan kaya gitu ria" kata uda zean. Dan ria hanya diam

Bu alya menghampiri ria, mengelus rambut nya
" Ria kamu ga perlu pergi, semua temen² kamu perduli sama kamu ria, ibu mohon tetep disini bareng mereka ya"kata bu alya

" Bu alya ria cape, uda ria cape. Biarin ria sendiri" kata ria

Bu alya langsung mengajak uda zean untuk keluar

Kebesokannya semua menjadi diam setelah kejadian kamrin. Kelas semakin terasa kosong.
Indro menghampiri tempat duduk ria, ia duduk disana membayangkan ria berada di sana

" Ri" kata indro. Joko menghampiri nya dan menepuk pundak indro " ria pergi jok" kata indro joko hanya bisa mengelus pundak indro. Beben ikut sedih melihat indro. Bagaimanapun ia juga menyayangi ria

fantasy blueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang