Saat Minho mengatakan itu, dia dapat melihat senyuman miring dari pria itu. Di tangan Chan dia melihat rantai yang masih terikat padanya.
Chan langsung membuka pintu itu, Minho mundur saat pria itu langsung menerjang dirinya.
"Sayang aku mencari mu ke mana-mana, dari mana saja kau?" Tanya pria itu pada Minho. Minho meneguk salivanya, lalu dia mundur. Tapi Chan tak membiarkannya pergi semudah itu, dia menahan tubuh Minho.
Karena hal itu Minho langsung menangis, bukannya bersimpati, Chan malah terkekeh melihat pria itu.
"Aigo kenapa kau menangis manis? Manusia manis seperti mu tidak pantas menangis" Chan langsung mengusap air mata Minho yang lolos di pipinya.
"Aku ingin pulang! Cepat bangunkan aku dari mimpi ini" kata Minho. Chan nampak kebingungan, lalu dia menyatukan bibir mereka. Minho menolak tapi Chan tetap memaksanya.
"Sayang, kau sudah di rumah sekarang bersama ku" ujar pria itu, Minho menggeleng lalu dia berusaha untuk menjauhkan dirinya dari pria mesum itu.
"Pergi kau dasar mesum!" Kata Minho berusaha mengusir pria itu. Bukannya pergi malah Chan semakin terkekeh.
"Aku mesum? Bukannya kau? Kau yang mengajakku tidur waktu itu kan? Kau juga yang menggoda ku sayang, jadi karena itu aku jadi tergoda tidak salah kan?" jelas pria itu. Minho kembali menangis, apa yang pria itu katakan semuanya benar, dia yang memulai terlebih dahulu sebenarnya.
"Tapi ini mimpi kan? Ini tidak nyata" kata Minho. Chan mengarahkan tangan Minho pada dadanya.
"Kau merasakannya kan?" Tanya Chan. Minho merasakan detak jantung pria itu dengan sangat jelas.
"Baiklah kalau begitu, aku akan membuatmu percaya bahwa ini nyata" kata Chan lalu dia mendekat dan memasukan tangannya ke celana Minho. Tapi dengan cepat ditepis oleh pemiliknya.
"Kurang ajar kau!!" Chan mendapatkan pukulan dari pria itu.
"PERGI!!!" Teriak Minho dengan nyaringnya. Hal itu membuat Chan bangun.
"Kalau begitu aku akan pergi, aku akan menunggu mu sebentar lagi. Kau pasti akan datang pada ku manis" kata Chan sambil tersenyum. Minho pasti akan benar-benar tidak waras jika terus seperti ini.
Saat Chan pergi rupanya pintu itu masih terbuka. Hal itu adalah kesempatan Minho untuk kabur dari sana.
Pria manis itu mencoba kabur lewat jendela yang ada di tembok itu. Lumayan tinggi, tapi Minho bisa memanjat di sana.
Karena tubuhnya yang kurus itu dia bisa keluar dari sana dengan mudah. Puji Tuhan.
Dengan waspada Minho mencoba untuk pergi dari Mansion yang menyeramkan itu. Tapi semua usaha yang dia lakukan gagal, karena di depannya sudah ada beberapa pria dengan baju besi yang menghadangnya.
"Makanan Alpha ingin kabur, dasar manusia bodoh. Kau kira akan dengan mudah kabur dari sini?" Ujar salah satu dari mereka. Seketika tubuh Minho bergetar hebat.
Di langsung berlari dari sana, tapi semua yang dia lakukan gagal karena ada seekor serigala yang menghalanginya. Sontak dia berhenti.
Napas Minho memburu saat merasakan dinginnya pedang yang menempel di lehernya.
"Sebaiknya kita bunuh saja dia di sini" gumam salah satu dari mereka. Minho berkaca-kaca, dia lalu memejamkan matanya saat pedang itu dinaikkan.
Ssssyeeng!!!!
Minho langsung membuka matanya, dia melihat dia tengah tidur tergeletak di lantai samping sofa.
"Aku masih hidup" gumamnya sambil memegang lehernya yang masih utuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNREAL || BANGINHO ✔
FanfictionBANGINHO FAN FICTION NOTE: Sebelum baca wajib follow akun author! "Dia sangat berbeda dari semua pria atau wanita yang pernah aku tiduri, aku tak akan melepaskannya" - Christopher Bang Chan. "Ini gila, ini tidak nyata. Tolong seseorang katakan bahwa...