Dengan wujud yang setengah manusia makhluk itu berhasil menghancurkan pintu toilet di mana Minho tengah berada saat itu.
Chan langsung menyeret pria itu keluar dari sana. Tanpa basa-basi dia langsung mencakar pria itu dengan kuku panjangnya hingga pria itu ambruk. Senyuman itu keluar saat melihat pria itu memohon-mohon ampun pada dirinya.
"Lepaskan aku sial!" Teriak pria itu karena Chan tidak kunjung mengampuni dirinya. Pria Bang itu kini sudah kembali berubah menjadi manusia seutuhnya.
"Manusia brengsek seperti mu tidak pantas untuk hidup" kata pria itu sambil menginjak Juyeon. Terdengar suara tawa pria itu dari bawah sana.
"Kau juga, berapa orang telah kau bunuh selama hidupmu?" Tanya pria dengan senyuman meremehkan. Chan mengerang, lalu dia langsung memukul pria itu.
"Lee Juyeon aku akan membunuh mu!" Cakar itu kembali keluar ketika Chan semakin emosi. Dia langsung mencabik-cabik tubuh pria itu tanpa belas kasihan.
Emosi itu tidak bisa dikendalikan oleh pria itu. Sepertinya dia sangat menikmati saat mencabik tubuh pria itu.
"Chan!! Berhenti" suara lemah itu membuatnya berhenti. Dia menoleh ke belakang, Minho berjalan ke arah mereka dengan bantuan Seonghwa.
"Kau sudah janji Chan" kata pria itu lagi.
⚜
Saat Minho dibawa oleh Juyeon, dengan tangan dan tubuh yang gemetar Seonghwa langsung berlari ke arah sel milik Bang Chan. Dia tak menyangka Juyeon akan melakukan itu pada Minho, ini tidak bisa dibiarkan.
Pria tinggi itu membuka pintu sel, sambil menelan ludahnya dia menatap pria yang sudah berubah wujud itu.
"Maaf, tapi saat itu Kau harus menyelamatkan Minho" kata pria itu berusaha mendengar. Chan memberikan tatapan mengintimidasi oleh pria itu.
Seonghwa memasukan kunci itu ke Coker yang terkelung di leher pria Bang itu. Saat sudah berbunyi "klik" dia langsung menariknya dan melepaskannya dari pria itu. Chan dengan sekuat tenang melepaskan semua rantai yang saat ini telah mengikatnya, lalu dia langsung keluar dari sana.
"Minho aku benar-benar minta maaf pada mu" kata pria itu sambil berkaca-kaca.
Saat Minho membuka matanya, dia sudah melihat wajah pria yang dia cari selama ini. Minho langsung memeluk pria itu, dia benar-benar sangat merindukannya.
"Kau pergi sangat lama, aku pikir kau tak akan kembali" Minho menangis dipelukan pria itu. Chan tersenyum sambil mengusap punggung pria itu.
Seonghwa melihat kedua pria itu dari kejauhan. Dia merasa lega, walaupun masih ada rasa bersalah dalam dirinya telah berusaha untuk memisahkan mereka.
"Ini di mana?" Tanya Minho sambil menatap ke sekeliling. Dia merasa tidak asing dengan tempat itu. Chan mengusap air mata dari pria itu lalu dia menangkap wajah Minho.
"Ini rumah teman mu, dia yang membawa mu kemari" jawab Chan.
"Seonghwa? Kenapa dia membawa ku? Aku tidak ingin bicara padanya lagi" kata pria itu dengan wajah kesalnya. Seonghwa dari kejauhan mendengar itu, dia langsung menangis.
"Dia membantu ku Minho untuk menyelamatkan mu" jelas Chan sambil mengusap pipi pria itu. Minho lalu menunduk, dia baru menyadari seharusnya dia tak mengatakan itu. Saat Chan belum datang datang hidupnya, Seonghwa yang selalu bersamanya.
"Minho" panggil pria itu sambil menangis.
"Tolong jangan marah lagi pada ku, aku minta maaf pada mu" kata pria itu sambil menangis. Minho jadi ikut menangis lagi lalu dia langsung memeluk pria itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNREAL || BANGINHO ✔
FanficBANGINHO FAN FICTION NOTE: Sebelum baca wajib follow akun author! "Dia sangat berbeda dari semua pria atau wanita yang pernah aku tiduri, aku tak akan melepaskannya" - Christopher Bang Chan. "Ini gila, ini tidak nyata. Tolong seseorang katakan bahwa...