Saat Minho membuka mata dia melihat langit-langit yang berwarna putih itu.
"Dia sudah sadar" suara itu yang pertama kali Minho dengar. Lalu dua orang terlihat di matanya.
"Minho kau baik-baik saja kan?" Tanya Jisung yang ada di sana. Minho mencoba untuk bangun dari ranjang itu.
"Sejak kapan aku di sini?" Tanya pria manis itu dengan suara serak.
"Sejak semalam Minho, Seonghwa mengatakan kau tidak bernapas saat tidur maka kami membawa mu kemari" jelas Seonghwa pada Minho, pria itu terlihat berkaca-kaca melihat Minho.
"Minho apa yang sebenarnya terjadi padamu? Seharian kau tidak sadarkan diri. Apa kau meminum obat tidur dengan dosis tinggi?" Tanya Jisung pada pria itu.
"Minho!" Panggil Jisung lagi.
"Aku Hmm iya" jawab pria itu dengan asal. Seketika kedua mata pria itu membulat saat mendengarkan pernyataan Minho.
"Kenapa kau melakukan itu?" Tanya Jisung yang mulai frustasi mendengarkannya.
"Rupanya hanya mimpi" ujar pria itu sambil menatap kedua tangannya.
"Minho apa maksudnya? Mimpi apa maksud mu?" Tanya pria itu. Tapi Minho benar-benar tidak mau membahas semua itu, percuma dia mengatakan yang sebenarnya dia malah akan terdengar seperti orang gila.
"Seonghwa" Panggil Minho saat berjalan di belakang pria itu.
"Apa kau ingat kuil yang waktu itu?" Tanya Minho. Seonghwa mengangguk, dia menatap Minho dengan wajah bingung.
"Tolong antarkan aku ke sana!" Ujar pria itu.
Saat sampai di tempat tujuannya Minho langsung bersujud di depan kuil itu. Sebelum itu dia menoleh ke arah tulisan yang ada di depan kulit. Ternyata itu juga adalah kuil dewi bulan, sama seperti yang dia temui di tempat Chan.
"Dewi, aku sudah melakukan kesalahan waktu itu karena telah berkata kasar pada anda. Jadi aku memohon pengumpulan dewi, tolong biarkan aku hidup dengan tenang tanpa mimpi buruk itu lagi. Dewi yang murah hati, aku menarik semua ucapan lu hari itu. Tolong ampunilah aku Dewi Bulan" batin Minho sambil bersujud di sana.
Tak lupa dia mengeluarkan semua apel dari sakunya dan menempatkan kembali di depan kuil itu.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Seonghwa yang kebingungan dengan tingkah aneh sahabatnya itu.
"Aku rasa, aku salah bicara waktu itu. Ayo pulang" ujar pria itu lagi.
⚜⚜⚜
Dan benar saja setelah memohon maaf di depan kuil itu Minho tak bermimpi buruk lagi. Dia sudah kembali normal dan dapat tidur lagi dengan tenang.
Minho juga sudah bisa bekerja lagi, hidupnya telah kembali normal dan dia bersyukur untuk itu.
"Aku akan bekerja sampai bertemu nanti" ujar Seonghwa pada pacarnya Hongjoong. Lalu dia mendapatkan kecupan pagi oleh pacarnya itu.
Minho melihat itu, dia jadi ingat dengan Bang Chan pria yang ada di dalam mimpinya itu. Entah kenapa Minho merindukan pria itu. Tapi Chan, pria itu tidak nyata dia hanya bunga tidur Minho.
"Apa ini?" Tanya Minho saat mendapatkan dua tiket oleh Seonghwa.
"Ini tiket menonton film, kau pergilah berkencan buta. Cobalah lupakan Jisung Minho" kata pria itu. Tapi Minho menolaknya sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNREAL || BANGINHO ✔
FanficBANGINHO FAN FICTION NOTE: Sebelum baca wajib follow akun author! "Dia sangat berbeda dari semua pria atau wanita yang pernah aku tiduri, aku tak akan melepaskannya" - Christopher Bang Chan. "Ini gila, ini tidak nyata. Tolong seseorang katakan bahwa...