Setelah mandi dan mengganti pakaiannya, Minho berjalan ke arah dapur melihat nenek Seonghwa.
"Apa yang bisa aku lakukan nek?" Tanya pria manis itu pada wanita tua itu.
"Minho duduk saja, nenek akan membuatkan makanan yang enak untuk mu" kata wanita itu. Minho tersenyum mendengarnya, nenek itu sangat baik pada Minho.
Malam itu Minho tengah duduk di teras rumah itu. Dia menatap langit yang begitu berbeda dari yang dia lihat di kota.
"Wah di sini memang sangat menenangkan" ujarnya sambil menghirup udara yang begitu sejuk.
Saat Minho sedang asiknya menatap bulan, tiba-tiba nenek itu datang dari belakangnya.
"Minho ayo masuk, udara sudah mulai dingin" kata nenek sambil memberikan Minho selimut.
"Terima kasih nenek" jawab pria itu sambil tersenyum ramah.
"Aigooo" kata nenek itu sambil duduk di samping Minho. Pria itu melihat sang nenek menahan sakit di kakinya.
"Nenek aku akan memijat kaki nenek" kata Minho tapi nenek itu langsung menolak.
"Tidak nak, aku baik-baik saja" kata wanita itu.
Saat itu Minho berjalan membuntuti wanita tua itu masuk ke dalam hutan. Sebenarnya nenek tidak memperbolehkan Minho untuk ikut mencari kayu bakar, tapi Minho merasa tidak enak jika dia hanya menumpang hidup di sana, jadi nenek akhirnya mengajaknya.
"Minho jangan masuk jauh ke dalam hutan ya, ada banyak makhluk liar di sana" kata wanita itu. Minho mengangguk sambil memungut beberapa ranting yang ada di sana. Dia tak tahu makhluk apa saja yang ada di sana yang jelas pasti itu berbahaya.
Mereka mengumpulkan kayu sudah cukup banyak. Ternyata hutan di sana sangat lebat dan besar seperti yang ada di film yang pernah Minho tonton.
"Setengah jam lagi, kita akan pulang. Tidak apa kan nak?" Tanya wanita itu, Minho menggeleng. Sejujurnya dia merasa sangat senang bisa membantu wanita tersebut.
"Nenek kenapa ini?" Tanya Minho saat melihat sikunya yang tiba-tiba berdarah. Bukannya panik, nenek itu malah terkekeh melihatnya.
"Mungkin tadi kau digigit lintah, makhluk itu mengisap darah kotormu lalu saat dia kenyang dia melepaskannya. Dan darahnya masih akan keluar seperti ini. Tidak usah khawatir nak" jelas wanita itu. Minho mengangguk, dia memang pernah mendengar makhluk itu tapi belum pernah melihatnya secara langsung.
"Tunggu di sini, aku akan mencarikan obat untuk mu agar darahnya tidak terus keluar" kata wanita itu.
Saat nenek sudah hilang dari pandangan Minho. Pria itu tiba-tiba mendengar suara lolongan serigala. Hal itu membuat bulu kuduk Minho merinding.
"Nenek!" Panggilnya lalu dia berlari menyusul wanita itu. Tapi Minho tidak bisa menemukan wanita tua itu.
"Aaaaaaa" Teriak Minho saat melihat beberapa serigala yang berlari ke arahnya. Dia langsung berlari maju tanpa melihat sekeliling. Dia juga berusaha untuk mencari nenek Seonghwa, jangan sampai wanita tua itu menjadi mangsa dari serigala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNREAL || BANGINHO ✔
FanfictionBANGINHO FAN FICTION NOTE: Sebelum baca wajib follow akun author! "Dia sangat berbeda dari semua pria atau wanita yang pernah aku tiduri, aku tak akan melepaskannya" - Christopher Bang Chan. "Ini gila, ini tidak nyata. Tolong seseorang katakan bahwa...