CHAPTER 3 ⚜ : FOOD

1.4K 209 22
                                    

Chan melihat ke arah danau di mana Minho menceburkan dirinya. Dia melihat air itu mulai menghening.

"Apa aku harus masuk ke dalam air?" Gumamnya, lalu dengan berat hati dia mengceburkan dirinya ke sana.

Chan menyelam dengan baik, padahal dia belum pernah sama sekali masuk ke air yang dalam.

Dia melihat pria manis yang tengah tenggelam, dengan cepat Chan mendekat dan meraih tangan pria itu.

Dia membawa Minho dipelukannya, kembali naik ke daratan. Pria kekar itu meletakan tubuh Minho di tanah. Lalu dia menekan dadanya untuk mengeluarkan air yang masuk ke dalam alat pernapasan Minho. Setelah beberapa saat mencoba akhirnya air keluar dari bibir pria itu. Namun mata pria itu belum terbuka. Chan lalu duduk di sampingnya.

"Apa manusia ini yang membuat ku bangun?" Gumamnya sambil menatap wajah manis nan indah itu. Tapi dalam hitungan detik, saat Chan menatap ke arah lain pria manis itu sudah lenyap dari hadapannya.

⚜⚜⚜

"Kau baik-baik saja kan?" Tanya Seonghwa saat sampai di dalam kamar pria itu. Minho terlihat sangat buruk, kini dia masih duduk sambil memegang selimutnya.

"Mata mu sangat hitam, dari kapan kau tidak tidur?" Tanya pria itu. Minho menggeleng pelan, dia sangat ketakutan saat itu dengan kondisinya.

"Bagaimana ini? Aku selalu bermimpi aneh. Dan mimpi itu sangat nyata dan berkelanjutan" kata pria itu sambil menangis.

Seonghwa menghela napas, jujur saja dia juga tidak tahu apa yang harus dilakukan.

"Kalau begitu aku akan mengantar mu pergi ke psikologi. Bagaimana? Tapi sebelum itu kau harus meminta cuti untuk beberapa hari Minho sampai keadaan mu membaik" jelas pria itu. Minho mengangguk lalu dia memeluk sahabatnya itu.

Dua hari berlalu, Seonghwa mengantar Minho ke dokter psikologi yang dia kenal. Wajah Minho nampak pucat dan menyeramkan. Karena dia tidak tidur selama empat hari ini.

"Jika kau mau tidurlah dulu, perjalanan cukup jauh Minho" ujar Seonghwa pada pria itu. Namun Minho menggeleng, dia sangat takut jika tertidur.

Di perjalanan suasana hening, mereka hanya fokus pada perjalanan. Seunghwa nampak bosan, dia sudah beberapa kali menguap di samping Minho.

"Memangnya kau bermimpi buruk seperti apa Minho?" Tanya pria itu pada temannya. Terlihat Minho agak ragu, lalu dia mendekatkan bibirnya ke telinga pria itu.

"Ada pria yang selalu memaksa ku untuk melakukan hubungan intim" katanya dengan volume yang sangat rendah agar supir taksi itu tidak mendengarnya.

"Bagaimana pria itu? Apa seperti orang yang kau kenal" Tanya Seonghwa.

"Aku tidak mengenalnya dan tidak pernah bertemu. Dia terlihat tampan, kulitnya agak kecoklatan. Wajahnya juga tampan, lalu tubuh benar-benar bagus" seketika Minho membayangkan tubuh pria yang ada di mimpinya.

"Apa yang aku lakukan?" Saat dia menyadari dia memukul kepalanya.

Seonghwa mengangguk, dia paham bagaimana parahnya keadaan Minho saat ini. Dalam pikiran Seonghwa, saat ini pasti Minho tengah mengalami tekanan mental karena Jisung orang yang dia sukai sudah bertunangan dengan orang lain.

"Sabar Minho, aku akan membantu mu agar kau kembali sembuh" kata pria itu sambil menepuk pundak Minho.

Seonghwa langsung mendekat ke arah Dokter itu saat dia sudah selesai melakukan wawancara dan pemeriksaan pada Minho.

"Seberapa parah dia Yunho?" Tanya pria itu. Pria yang bernama Yunho itu nampak kebingungan.

"Kau jangan panik dulu, tapi sejujurnya saat aku wawancara dan periksa tadi dia nampak baik-baik saja. Tidak ada kelainan mental atau kejiwaannya" jelas pria itu. Hal itu semakin membuat Seonghwa kebingungan.

UNREAL || BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang