Chan benar-benar terlihat senang saat menonton TV. Dari sana dia banyak sekali belajar hal baru tantang kehidupan kaum manusia.
"Kenapa rambut mereka berwarna seperti itu?" Tanya Chan saat melihat seorang pria dengan rambut berwarna merah di TV.
Minho terkekeh mendengarnya, dia lalu ikut menonton TV di samping Chan.
"Rambut itu bisa di cat Chan" jawab Minho singkat. Pria Bang itu nampak kebingungan.
"Apa aku bisa juga mengecat rambut ku?" Tanya pria itu. Minho langsung mengangguk.
"Saat aku libur aku akan mengajak mu ke salon, kita akan mengecat rambut bersama" kata pria itu sambil tersenyum manis.
"Baiklah" kata pria itu sambil merangkul Minho.
Dari hari ke hari, Minho melihat Chan sudah mulai jinak. Dia sudah seperti manusia menurut Minho, walaupun dia masih meminum darah. Tapi dia tidak seaneh dulu.
Minho benar-benar menepati janjinya dia mengajak Chan pergi ke salon. Sebelumnya dia meminjam pakaiannya untuk Chan agar pria itu lebih nampak seperti manusia.
"Kau sudah terlihat seperti manusia" kata Minho saat melihat Chan berpakaian seperti itu. Mendengarnya Chan hanya terkekeh lalu berjalan ke arah Minho.
"Kau sangat manis" kata Chan saat melihat Minho yang tengah meneguk minumannya. Hal itu sontak membuatnya malu.
"Ayo pergi" ujar Minho sambil menarik tangan Chan keluar dari sana.
⚜⚜⚜
"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" Tanya pegawai salon itu pada mereka.
"Kami ingin mewarnai rambut" kata Minho dengan ramahnya. Pegawai itu tersenyum lalu dia mengangguk dan menunjukan jalan untuk mereka.
Mereka duduk di depan sebuah kaca besar. Tempat Minho dan Chan berbeda.
"Tuan ingin mengecat rambut dengan warna apa?" Tanya pria itu pada Chan. Pria itu nampak kebingungan, kira-kira warna apa yang cocok dengannya.
"Aku ingin warna yang sama dengan dia" kata Chan menunjukan ke arah Minho. Lalu pria itu mengangguk dan mulai bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNREAL || BANGINHO ✔
FanficBANGINHO FAN FICTION NOTE: Sebelum baca wajib follow akun author! "Dia sangat berbeda dari semua pria atau wanita yang pernah aku tiduri, aku tak akan melepaskannya" - Christopher Bang Chan. "Ini gila, ini tidak nyata. Tolong seseorang katakan bahwa...