CHAPTER 2 ⚜ : HIM

1.8K 212 9
                                    


🔞

Saat Minho membuka matanya, dia melihat ruangan itu begitu asing. Dengan kepala yang masih agak pusing pria itu bangun dan duduk.

Dia terkejut saat melihat sesosok pria yang tengah tertidur di sampingnya. Pria itu telanjang dada, Minho meneguk salivanya melihat pemandangan itu.

"Aku rasa ini mimpi, tadi Seonghwa membawa ku pulang dan menidurkan aku. Ya benar ini mimpi" ujarnya. Tak dia sangka pria itu membuka matanya.

"Siapa kau?" Tanya pria itu dengan suara seraknya. Minho ketakutan, lalu dia mencoba untuk mundur dari sana.

"Katakan siapa kau?" Tanya pria itu.

"Aku Lee Minho kenapa?" Teriak Minho dengan keras.

"Kenapa kau bisa ada di kamar ku?" Tanya pria itu. Minho baru menyadari pria itu telah dirantai pada kedua tangannya.

"Tidak perlu pikirkan aku, tapi aku suka tubuh mu sangat seksi" ujar Minho dengan mulut nakalnya itu.

"Tidak apa aku mengatakannya kan? Toh ini juga di dalam mimpi, sedikit kurang ajar rasanya tidak apa" batin Minho.

"Apa?" Tanya pria itu. Minho tersenyum miring lalu dia mendekat ke arah pria itu.

"Ayo kita tidur bersama!" Kata Minho. Pria itu seketika terkejut saat Minho memegang wajahnya dan menautkan bibirnya pada pria itu.

Awalnya berjalan mulus, namun semakin lama ciuman itu semakin panas. Minho melakukannya dengan hasrat yang tinggi, mungkin karena dia sedang patah hati saat ini.

Minho sudah tidak tahan lagi, dia langsung membuka sebuah pakaiannya dan juga celana dari pria itu.

"Punya mu ternyata sangat besar" ujar Minho tersenyum melihat itu. Ternyata mulut pria manis itu cukup kurang ajar juga.

"Hai! Ayo masuk" kata Minho duduk di paha pria itu. Bagaikan seekor kucing yang diberikan segepok ikan asin. Pria itu langsung memasukan barangnya ke lubang Minho.

Dia menggempur lubang itu tanpa ampun, hal itu membuat mulut Minho mendesah hebat.

"Aku menyukai pria seperti mu" kata pria itu sambil menggerakkan panggulnya. Minho menyukai pujian itu, dia kembali membuat ulah yaitu dengan membuat kiss mark di dada bidang pria itu.

"Ini mimpi yang sangat indah" gumamnya.

⚜⚜⚜

Minho terbangun pagi itu dan benar saja dia ada di kasurnya saat itu.

"Wahh aku tak pernah bermimpi senyata itu" gumamnya. Dia tersenyum memikirkan mimpi itu, namun saat dia tersadarkan, tangannya langsung memukul kepalanya.

"Kenapa aku menjadi semesum ini" gumam Minho sambil mengacak rambutnya.

"Sudahlah Minho ini hanya mimpi, lupakan" ujarnya sambil menarik napas. Namun saat dia akan bangun, dia merasa sakit di bagian belakangnya.

"Sial aku terlalu menghayati saat bermimpi" gumamnya.

"Ada apa dengan mu?" Tanya Seonghwa saat melihat Minho berjalan dengan susah payah.

"Aku terjatuh di kamar mandi" pria manis itu berbohong, dia malu jika mengatakan apa yang terjadi sebenarnya.

Minho tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik, untung saja dia mendapatkan izin untuk pulang lebih cepat. Sungguh sangat merugikan bagi Minho.

"Aigoo aku akan tidur saja untuk beristirahat. Tidak mungkin bermimpi di siang hari" gumamnya lalu dia meregangkan tubuhnya dan langsung melompat ke ranjang. Betapa empuk dan nyamannya ranjang itu, dalam hitungan menit Minho sudah terlelap.


"Di mana aku?" Gumam Minho saat melihat ke sekeliling, sangat berbeda dari tempatnya. Di sana terlihat klasik dan gelap.

"Apa aku bermimpi lagi?" Batinnya, pria itu lalu mendekat ke arah jendela. Dia melihat sangat berbeda, banyak sekali orang yang berlalu lalang dengan pakaian yang sama. Di depannya juga terdapat hamparan hutan yang sangat lebat, dan itu bukan kota seperti yang ada di tempat tinggalnya.

"Mungkin aku kebanyakan membaca cerita fiksi makanya jadi seperti ini" batinnya lagi.

Tiba-tiba pintu dibuka dan memperlihatkan seorang pria dengan kemeja hitam yang dikancing asal.

"Kau di sini lagi?" Tanya pria itu. Minho menaikan salah satu alisnya kebingungan.

"Kau mengingat ku?" Tanya Minho. Pria itu tersenyum lalu mendekatkan wajahnya pada Minho.

"Tentu saja, kau bermain sangat hebat" bisik pria itu. Hal itu membuat Minho tercengang, kenapa mimpinya bisa berlanjut seperti ini.

"Bisa kau mencubit ku? Ini mimpi kan?" Tanya pria manis itu. Pria itu tersenyum  lalu dia mengecup bibir Minho.

"Bagaimana? Apa kau merasakannya? Atau masih kurang?" Tanyanya lagi, seketika Minho terdiam. Ini sangat nyata baginya.

"Siapa kau?" Tanya Minho.

"Bang Chan yang agung" kata pria itu sambil terkekeh. Mendengar itu Minho memutar bola matanya malas. Chan lalu mendekat ke arah pria itu.

"Apa kau tidak takut dengan ku?" Tanya pria itu. Dengan mata sinisnya Minho menggeleng.

"Baguslah, kalau begitu ayo kita lanjutkan yang kemarin saja. Kau terlalu manis jika dilewatkan" kata pria itu. Minho langsung menggeleng dan menolak.

"Dasar mesum, sana menjauh!" Kata Minho mencoba untuk keluar dari sana. Tapi Chan langsung mencegahnya, Minho lalu mundur sampai punggung menyentuh jendela yang masih terbuka itu.

Entah kenapa saat ini Minho sudah berada di tepi sebuah tebing. Dan di bawah tebing itu terdapat danau dengan air yang sangat jernih. Memang mimpi itu sangat aneh.

"Jangan mendekat! Jika kau mendekat aku akan melompat" ancam Minho. Chan bukannya mundur dia malah semakin maju. Minho mundur lagi, dia melihat air danau itu, sepertinya sangat dalam.

"Ayolah datang pada ku sayang, kau akan senang seperti kemarin" ujarnya. Tapi Minho menolaknya mentah-mentah. Walaupun ini mimpi dia masih punya harga diri.

Minho memejamkan matanya, lalu dia langsung melompat ke danau itu. Dia merasakan tubuhnya masuk ke sana. Air dingin itu menusuk kulitnya.

"Sial kenapa seperti sangat nyata" batinnya sambil mencoba untuk berenang. Tapi sayang usahanya tidak berhasil, pria itu kehabisan napas lalu akhirnya pingsan.

⚜⚜⚜

Minho terbatuk-batuk saat bangun tidur, tubuhnya juga basah saat itu.

"Sial kenapa ini terulang lagi" gumamnya sambil memegang dadanya.

Minho memutuskan untuk mengambil ponsel dan menelepon seseorang.

"Seunghwa kau di mana?" Tanya pria itu.

"Aku sudah di rumah, kenapa?" Tanya pria itu.

"Aku tadi bermimpi aneh, itu seperti nyata. Bagaimana ini aku jadi takut untuk tidur lagi" ujar Minho yang sangat ketakutan.

"Hmmm aku rasa ini karena kau kelelahan. Coba kau pergi jalan-jalan dulu sebentar, lupakan semua masalahmu Minho" Seonghwa mencoba memberikan saran untuk Minho.

Saking takutnya Minho menurut, pria manis itu berlari di malam itu, dia berlari mengitari area sekitar tempat tinggalnya. Tapi saat dia lewat di sebuah jembatan. Dia merasakan hal aneh, mimpi itu kembali dia ingat.

"Aku kira akan langsung mati tadi" gumamnya sambil memegang dadanya, lalu dia kembali berlari melewati tempat itu.

⚜⚜⚜

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

Kalau kalian bingung, bisa langsung Tanya ke author ya 😉

UNREAL || BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang