Chan hanya duduk diam di dalam sana, entah kenapa dia mencium aroma Minho saat ini. Apa mungkin itu karena dia sangat merindukan pria itu?
"Aku ingin bertemu dengannya" gumam pria itu. Dia sangat ingin melihat senyuman yang manis itu.
Di sisi lain, Minho berhasil menemukan sel Chan. Sel itu diletakan jauh di belakang. Minho berusaha untuk masuk ke sana, sebelum itu dia membuka sedikit kain hitam itu.
"Chan!" Bisik Minho saat melihat punggung pria itu. Punggung Chan sudah tidak mulus lagi. Pasti mereka menyiksa pria itu.
"Ini aku" bisik Minho lagi. Pria itu lalu menoleh. Minho langsung meneteskan air matanya saat melihat pemandangan itu.
"Ayo kita pulang!" Bisik Minho. Chan mendekat ke sana.
"Kau benar Minho?" Tanya Chan tidak percaya. Pria itu mengangguk, Chan langsung memeluknya dari dalam sel.
"Di sini sangat berbahaya, kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya pria Bang itu.
"Aku mencari mu, ayo kita pulang. Kita benar akan menikah kan?" Tanya Minho sambil menangis. Chan tersenyum mendengarkannya itu.
"Tapi aku tidak yakin bisa keluar dari sini" ujar pria itu.
"Kenapa? Apa kau tidak mau menikah dengan ku?" Tanya pria itu. Chan langsung menggeleng.
"Mereka memasangkan aku ini" pria itu lalu menunjuk ke arah Coker itu. Minho terkejut, itu adalah Coker anjing yang digunakan untuk menjinakan anjing. Dan itu hanya bisa dilepaskan dengan kuncinya.
"Cobalah untuk melepaskan rantai itu, aku akan mencoba mengambil kuncinya" ujar Minho lalu dia langsung pergi dari sana.
"Minho aku mencintai mu" kata Chan sambil memegang tangan pria itu.
"Aku juga" kata pria itu sambil tersenyum lalu dia pergi dari sana.
Minho berusaha mencari di mana kunci itu berada. Tapi saat akan pergi, seseorang menarik tangannya dan membawanya ke belakang.
"Seonghwa?" Tanya pria itu saat melihat sahabatnya ada di sana.
"Kau apa yang kau lakukan di sini?" Tanya pria itu balik. Mendengar itu membuat Minho menjadi emosi, dia langsung mendorong tubuh pria itu.
"Jadi kau yang berusaha untuk memisahkan aku dengan Chan. Teman macam apa kau?" Tanya Minho dengan kesal. Seonghwa nampak meneguk salivanya.
"Bukan begitu Minho" kata pria itu.
"Apa? Aku tadi Mendengar percakapan mu dengan seseorang. Pasti itu ada kaitannya dengan Chan. Aku tidak menduga ternyata kau adalah musuh dalam selimut" Minho mengatakan itu dengan penuh emosi.
"Baiklah aku mengakuinya, memang benar aku ikut melakukannya. Tapi itu untuk mu Minho, dia menyakiti mu dan melecehkan mu. Aku tidak bisa membiarkan dia terus melakukan itu" jelas pria itu dengan emosi juga. Minho tersenyum miris lalu dia memutuskan untuk meninggalkan pria itu.
"Mulai sekarang, jangan anggap aku sebagai teman lagi. Kau telah menghancurkan kepercayaan ku Park Seonghwa" kata Minho lalu dia pergi dari sana.
Setelah melihat Chan seperti itu, ditambah lagi Seonghwa sahabat yang paling dia percaya telah membuatnya kecewa. Hati Minho benar-benar remuk saat itu.
"Manusia memang tidak bisa dipercaya" gumamnya dengan senyuman kekecewaan itu.
Pria manis itu berusaha untuk mendengarkan pembicaraan Juyeon dengan temannya. Tepat di saku celana pria itu, dia melihat kunci kecil.
"Pasti itu dia" Batin Minho. Dia lalu berusaha kembali memutar otak untuk mengambilnya tapi agar tak seorang pun yang mengetahuinya.
Tapi belum sempat Minho menemukan ide, seseorang menepuk bahu pria itu dari belakang.
"Juyeon lihat ada kucing manis yang datang" kata pria itu dengan keras. Minho berusaha untuk kabur, tapi kedua tangannya di tahan oleh pria itu.
"Siapa dia?" Tanya pria itu lalu mendekat ke arah pria itu.
"Hai! Lepaskan aku!" Kata Minho berusaha untuk melepaskan diri. Juyeon semakin mendekat ke arah pria itu.
"Kau sangat cantik, apa yang kau lakukan di sini?" Tanya pria itu pada Minho.
"Dia Minho, orang yang aku katakan waktu itu" Seonghwa mendekat ke arah mereka. Dia diam di belakang Juyeon.
"Hmmm ternyata kau, aku sudah lama menunggu mu" kata pria itu sambil membelai wajah Minho.
"Seonghwa kau memang jahat" Teriak Minho pada pria itu. Terlihat Seonghwa hanya memandang Minho dengan datar.
"Berikan dia padaku" kata pria itu. Minho langsung di serahkan ke Juyeon.
"Lepaskan aku!!" Teriak Minho pada pria itu. Namun pria itu malah mendekatkan wajahnya pada pria manis itu.
"Aku terpesona saat pertama kali melihat mu" kata pria itu. Minho membuang bukannya, dia benar-benar sudah muak dengan semua permainan ini.
"Hai! Jangan lakukan apapun padanya!" Teriakan itu membuat semua orang menoleh ke arah sana.
"Lihat siapa itu? Kalian pacaran ya?" Tanya Juyeon sambil membawa Minho ke sel itu. Chan nampak benar-benar emosi saat melihat pria itu menyentuh Minho.
"Sebantar lagi kau akan pergi jadi Minho akan bersama ku" ujar pria itu. Chan berusaha untuk menghancurkan sel itu dengan tangannya. Namun dengan cepat pria itu memencet remote itu, Chan langsung roboh saat itu juga. Minho menangis melihat itu, dia berusaha untuk memohon agar Juyeon berhenti menyiksa pria itu.
"Tolong lepaskan dia" kata Minho sambil menangis di depan Juyeon. Senyuman kemenangan itu terlihat di bibir pria itu.
Tanpa basa-basi dia menyatukan bibirnya pada bibir Minho, hal itu membuat Minho meronta. Chan yang masih lemas melihat kejadian itu.
Juyeon sangat agresif, dia langsung saja membuka baju pria itu di sana.
"Lepaskan aku! Dasar brengsek!!" Kata Minho sambil memukul pria itu.
"Aku akan menyiksa dia lagi, jika kau menolak" kata Juyeon lalu membawa Minho pergi.
"CHAN!!" Teriak Minho pada pria itu, dia berusaha untuk melepaskan diri namun sayang tidak berhasil. Seonghwa hanya diam melihat Minho dibawa pergi oleh pria itu.
"Minho maafkan aku" gumam pria itu sambil menunduk.
Minho dimasukkan ke dalam toilet itu, tempat itu sangat sempit jadi Minho tidak bisa kemana-mana.
"Lepaskan aku! Hmmm" pria itu kembali melumat bibirnya dengan kasar. Dia kembali membuka baju milik Minho. Minho berusaha memukul tangannya namun Jiyeon benar-benar kuat.
"Aku dengar dari penjaga kau mencari ku kan? Kau mengatakan bahwa kau mengandung anak ku. Jadi kenapa kita tidak wujudkan saja" kata Juyeon pada Minho. Minho berusaha untuk mendorong pria itu.
"Lupakan saja dia, dan hiduplah bersama ku" kata pria itu. Minho terus meronta saat pria itu mencoba melepaskan celananya.
"Tolong!!" Teriak Minho sambil menangis.
Namun pintu itu nampak digedor dengan paksa.
"Jika kau menyentuhnya, kau akan mati di tangan ku" suara teriakan itu terdengar dari luar sana.
"Chan! Tolong aku!" Minho langsung memanggil pria itu.
⚜⚜⚜
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
UNREAL || BANGINHO ✔
FanfictionBANGINHO FAN FICTION NOTE: Sebelum baca wajib follow akun author! "Dia sangat berbeda dari semua pria atau wanita yang pernah aku tiduri, aku tak akan melepaskannya" - Christopher Bang Chan. "Ini gila, ini tidak nyata. Tolong seseorang katakan bahwa...