"Grrrrrr" dia mendengar itu, dengan langkah yang ragu pria itu langsung masuk ke sama.
Dia melihat Chan tengah duduk di lantai sambil menutupi kepalanya. Bulu lebat memenuhi punggung pria itu, ada banyak luka yang Minho lihat di punggung pria itu.
"Chan!" Panggil Minho lagi.
"Grrrr" Minho meneguk salivanya saat melihat wajah pria itu berubah. Minho pernah sekali melihat itu waktu di dalam mimpinya. Mata merah itu menatap Minho tajam. Hal itu membuat Minho mundur secara perlahan.
"Grrrrr aku lapar" kata makhluk itu. Minho benar-benar ketakutan. Dia berlari dari sana. Makhluk itu langsung mengejar Minho dan menerkamnya dari belakang.
"Chan sadar ini aku, Minho" kata pria itu dengan mata yang berkaca-kaca. Di berusaha membalikkan tubuhnya dan menatap pria itu.
Bukannya kembali sadar, pria itu malah menggores Minho dengan kuku tajamnya. Membuat pria itu semakin meringis, tetesan air liur Minho dapat rasakan di atas tubuhnya.
"Chan!" Panggil pria itu lagi. Dengan ganasnya, dia mencekek leher pria itu dan membawanya mendekat pada dirinya.
"Jangan Chan, aku Minho" kata pria manis itu berusaha untuk melepaskan dirinya. Chan tidak bisa mengendalikan dirinya dia dengan cepat menancabkan taringanya di leher pria itu. Hal itu membuat Minho menangis dan menjerit. Dia bisa merasakan pria itu meneguk darahnya saat itu.
"Chan! Tolong sadarlah" pria itu memegang dada milik pria itu.
"BANG CHAN!" Teriak Minho. Chan berhenti, lalu dia melepaskan taringnya. Dia melihat Minho sudah lemas saat itu.
"Kau tega menyakiti orang yang kau cintai Chan" Mendengar ucapan itu Chan langsung melepaskan Minho dari dirinya. Dia sadar apa yang dia lakukan salah, sebelum dia kehilangan kendali. Dia langsung pergi dari sana.
Minho berusaha untuk meminta pertolongan. Dengan sisa tenaganya, pria itu mengambil ponselnya dan menelepon temannya Park Seonghwa.
"Minho ada apa?" Tanya pria itu.
"Tolong" kata Minho dengan lemas.
"Kau kenapa? Aku akan segera ke sana" kata pria itu. Minho berusaha untuk menahan sakit di lehernya. Dia lalu menatap ke arah jendela di mana Chan telah keluar tadi.
Minho menghabiskan dua kantong darah, untung saja Seonghwa membawanya ke rumah sakit.
"Apa yang sebenarnya terjadi Minho?" Tanya pria itu saat melihat Minho sudah kembali sadar. Pria manis itu tak bisa menceritakan apa yang terjadi sebenarnya.
"Dari luka mu, dia yang melakukannya kan?" Tanya pria itu dengan kesal. Minho mengangguk pasrah.
"Ini tidak bisa dibiarkan, aku akan telepon polisi" kata pria itu langsung mengambil ponselnya. Namun Minho berusaha merebutnya.
"Jangan, tolong jangan lakukan itu" kata pria itu sambil menangis.
"Kau hampir mati karena dia, dia itu bukan manusia kan? Sangat berbahaya jika dia bersama mu Minho" kata Seonghwa dengan frustasi. Dia tidak tega melihat sahabatnya menderita seperti ini. Minho menangis saat itu mendengarkan ocehan dari pria itu.
"Aku mencintainya Seonghwa, bagaimana ini?" Minho tiba-tiba mengatakan itu, sontak membuat Seonghwa terkejut. Dia senang Minho sudah dapat melupakan Jisung, tapi di sisi lain pria itu bukan orang yang tepat untuk Minho.
"Kau harus janji, jangan laporkan pada polisi" kata pria itu. Seonghwa ikut menangis lalu dia memeluk pria itu.
⚜⚜⚜
KAMU SEDANG MEMBACA
UNREAL || BANGINHO ✔
FanficBANGINHO FAN FICTION NOTE: Sebelum baca wajib follow akun author! "Dia sangat berbeda dari semua pria atau wanita yang pernah aku tiduri, aku tak akan melepaskannya" - Christopher Bang Chan. "Ini gila, ini tidak nyata. Tolong seseorang katakan bahwa...