🌿🌿🌿
"Kamu kok tahu, kalau aku sama Khafi di sini?." Pertanyaan itu justru membuat Danisha mengerutkan dahi.
"Nggak di suruh masuk dulu nih adik iparnya?."
Alma kaku, ia memaksakan senyum sembari mempersilahkan Danisha masuk. Keduanya lalu duduk di kursi ruang tamu.
"Kan lo tahu sendiri, dari brojol sampe segede ini gue nggak pernah pisah dari Abang." Jelas gadis itu ceria. Alma pastikan jika Danisha sudah sembuh dari stressnya. Karena sekarang, Danisha sudah ceria seperti dulu.
"Ma? Lo kenapa sih? Kok aneh gitu ke gue?." Tanya Danisha lagi mulai curgia.
Alma gelagapan, ia pun langsung berdiri berniat membuatkan minum untuk Danisha.
"Aku buatin minum dulu ya Dan?."
"Eits! Sejak kapan gue di anggep jadi tamu? Kalau haus nanti bisa ambil sendiri Al." Cegah Danisha cepat.
Entah kenapa rasanya Alma ingin menangis. Tapi dirinya sendiri tak tahu harus menangisi apa. Kehadiran Danisha yang tiba tiba, setelah enam bulan Khafi belajar melupakan perasaan berdosa itu pada adiknya, kini justru sumber perasaan berdosa itu hadir kembali di tengah tengah dirinya dan Khafi.
Apakah lucu kalau Alma harus menahan rasa cemburu pada adik iparnya sendiri?
Tak lama, Khafi pulang dari pondok. Cowok itu memang hanya ingin mengaji dan qatam Al Quran. Tidak berniat untuk mondok, jadi selepas isya, dirinya pulang kerumah.
"Assalamualaikum." Salam cowok itu dengan suara beratnya.
"Abangggg!." Sambut Danisha antusias dan langsung menghambur ke pelukan Khafi.
Hal itu langsung membuat Khafi terpaku dan Alma terdiam di tempatnya.
"Bang, gue kangen banget sama lo. Gue nggak bisa hidup tanpa lo! Lihat nih, gue kurusan!." Curhat Danisha setelah melepas pelukanya.
Khafi berusaha tersenyum, ia memegang kedua bahu Danisha. "Kenapa nggak ngabarin kalau mau kesini Dek? Kan bisa Abang jemput. Ini udah malem, kamu numpang siapa tadi kesini?."
Sesuatu yang biasa di lakukan Kakak kepada adiknya, tapi justru membuat Alma begitu sakit. Dadanya nyeri sekali melihat pemandangan itu. Mata teduh Khafi menatap Danisha seolah mengisyaratkan betapa cowok itu sangat menyayangi adiknya, bahkan lebih dari itu.
Ketika belum mengetahui yang sebenarnya, pasti perasaan Alma akan biasa saja melihat moment ini. Tapi berbeda ketika semuanya sudah terungkap, bagaimana Khafi menyukai adiknya sendiri.
"Tadi naik ojek, kebetulan masih ada satu tukang ojek yang belum pulang Bang, jadi gue minta tolong gitu buat anterin gue sebelum dia pulang." Jelas Danisha.
Khafi mengangguk, dirinya mengusap lembut kepala Danisha dan memintanya untuk beristirahat di kamar depan.
🌿
"Ma udah kemaleman kalau mau ke Kota. Gimana kalau besok pagi aja?." Ujar Khafi tiba tiba setelah memasuki kamar. Cowok itu terlihat sibuk berganti pakaian.
"Terus saya nggak minum susu gitu?." Jawab Alma ketus. Hal itu langsung membuat Khafi menghentikan aktifitasnya. Ia lalu mendekat pada Alma yang terlihat berdiri melamun di dekat jendela.
"Kan cuma susu Ma, bukan obat penguat kandungan. Kalau obat pasti aku usahain buat kamu minum setiap hari, kalau susu nggak minum malam ini juga nggak apa apa kan? Besok pagi aku beliin."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKHAFI
RandomAlkhafi Daneswara Drugi Cowok blasteran Indonesia-Jerman yang suka dugem dan berantem ini sangat menyayangi adik perempuannya.Hingga suatu saat,sang Adik-lah yang telah membawa jodohnya mendekat. #1 khafi (11/02/21) #1 cintadiam (10/05/21) #1 dani...