Assalamualikum! Gimana kabarnya? Baik baik sajakah? Atau sedang menghadapi cobaan hidup? Coba ringankan fikiran sejenak dengan baca cerita ini.Walau author tau itu nggak akan menyelesaikan beban hidup kalian,tapi beristirahatlah sejenak :)).
Spesial,part lebih panjang.Selamat membaca!🌿
Hari ini adalah sejarah untuk hari esok
Saya ingin kamu membuat sejarah dengan sayaAlma Aqila Humaira
🌿
Pagi pagi sekali,Alma dan Khafi segera berangkat ke Bandung untuk mencari keberadaan Bapak.Mereka tidak menaiki mobil,karena alasan weekend yang pasti akan macet,membuat keduanya sepakat untuk naik kereta.Tidak banyak kata di antara keduanya selama perjalanan,Khafi lebih banyak tidur di banding menemani Alma karena cowok itu bangun terlalu pagi,sedangkan malamnya ia selalu tidak pernah tidur.
Pencarian di mulai ke rumah Nenek Alma,ibunya Bapak.Setelah memutuskan meninggalkan Alma,terakhir kali Alma dengar Ibuk bilang sama anak buahnya kalau Bapak kembali ke rumah Ibunya.Oleh karena itu,tempat pertama yang ingin Alma datangi adalah rumah Nenek.
Setelah sampai Bandung sekitar pukul 07.00 pagi,mereka memutuskan untuk mengisi perut dahulu sebelum memulai pencarian.Karena kata Alma,rumah Nenek cukup jauh dari stasiun,memakan waktu sekitar dua jam.Jika perut tidak di isi dulu,akan kelaparan nantinya di tengah perjalanan.
Alma menatap Khafi yang tengah menyeruput kopi moccacino nya itu.Cowok itu memakan dua bungkus nasi sembari memesan satu gelas kopi.Karena cafe atau restaurant belum buka,jadilah mereka makan di warung kaki lima dekat stasiun.
"Nggak nambah lagi Khaf?". Tanya Alma sembari menatap cowok itu.
"Udah kenyang,lo aja yang nambah biar banyak energinya". Jawab cowok itu.
Alma menggeleng,setelah habis satu bungkus ia membuang bungkus nasi itu ke tempat sampah yang ada di bawahnya,yang di sediakan si pemilik warung.
"Rumah Nenek lo termasuk daerah plosok nggak?". Tanya cowok itu sembari menoleh.Tatapan mata tajam nan pekat itu sekejap membuat Alma salah tingkah,segera gadis itu menundukkan pandangannya.
"Emh,nggak sih,masih di daerah kota gitu.Di perumahan,tapi nggak perumahan elite banget".
Khafi hanya mengangguk,lalu berdiri dan mengeluarkan dompet di sakunya.
"Berapa Buk?".
"25 ribu Mas".
Setelah itu ia mengeluarkan uang 50 ribuan dan memberikannya kepada Ibu penjual warung.
"Ini kembali 25 ribu Mas". Ucap Ibu tersebut sembari menyodorkan uang 20 ribuan dan 5 ribuan.
"Nggak usah Buk,kembaliannya ambil aja". Jawab Khafi sembari menunggu Alma selesai memasukkan ponselnya kedalam tas.
"Alahmdulillah makasih ya Mas!". Ucap Ibu tersebut.Khafi hanya mengulumkan senyum.
Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan,menaiki angkutan umum,berlanjut menaiki becak hingga jalan kaki.Padahal Khafi tak pernah melakukan itu semua,tapi entah kenapa rasanya asyik sekali saat hal itu di lakukan dengan Alma.
Gadis itu berkeringat,mengipas ngipaskan telapak tangannya sendiri ke wajahnya.Cuaca mulai terik,hampir pukul 11 siang,dan mereka belum juga sampai ke tempat yang di tuju karena tadi jalanan begitu padat.Kini mereka berjalan kaki menyusuri gang gang yang begitu banyak hingga membuat Khafi bingung,walau bukan gang sempit seperit gang tikus,tapi belokan demi belokannya membuat kepalanya pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKHAFI
AcakAlkhafi Daneswara Drugi Cowok blasteran Indonesia-Jerman yang suka dugem dan berantem ini sangat menyayangi adik perempuannya.Hingga suatu saat,sang Adik-lah yang telah membawa jodohnya mendekat. #1 khafi (11/02/21) #1 cintadiam (10/05/21) #1 dani...