23.DARI AWAL 🌿

685 68 2
                                    

Teruslah hidup kalau kamu ingin ketemu dia lagi

Alma Aqila

🌿

🌿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌿



"Jaga diri baik baik,maaf aku bikin kesalahan besar dalam hidup kamu". Ucap seseorang sembari memegang pegangan koper.

Sang perepuan menangis,menangis sejadi jadinya.Hal yang ia takutkan adalah sebuah perpisahan,kepergian tentu juga air mata yang tumpah.Ia benci menangis,oleh karena itu masalah sebesar apapun ia berusaha untuk kuat dan tidak menangis.

"Jujur aku sayang sama kamu Dan,tapi Kakakmu yang memulai permainan ini.Aku nggak mau di remehkan atau di lawan.Kakak kamu udah buat aku murka,maaf aku mengorbankan kamu". Ucap lelaki itu lagi.

Perempuan itu menangis,tepatnya Danisha.Gadis berambut kecoklatan dengan poni nan lucu itu kini menangis pilu,Reval akan meninggalkannya mungkin juga untuk selamanya.Keduanya pun saling memeluk hangat,berfikir bahwa itu adalah pelukan terakhir mereka.

"Jangan benci aku-,". Ucap Reval tercekat,entah kenapa cowok itu juga meneteskan air mata,mengusap rambut Danisha lembut seperti sebuah kekuatan untuknya.

"Aku nggak benci kamu,aku-,aku cuma kecewa". Jawabnya di sela isak tangis.Danisha semakin mengeratkan pelukannya,tak perduli bagaimana pandangan penghuni bandara lain memandang mereka aneh.

"Jangan pergi Kak". Mohon Danisha sendu,matanya menatap Reval dengan penuh harap dan linangan air mata.

"Papa hukum aku,papa murka.Aku harus ke Korea,kalaupun aku kembali aku bakal kembali untuk kamu aku bakal sama kamu,tapi nggak sekarang".

Danisha melepas pelukannya,mendengarkan jawaban menyakitkan itu.Reval lalu berlutut di depannya,menciumi perutnya yang masih rata.Ia memeluk perut mungil itu.

ALKHAFITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang