🌿Malam ini, Alma memutuskan untuk membuat omlete. Dari hasil belanjanya siang tadi, awalnya ia membeli telur karena ingin membuat dadar gulung telur, namun karena melihat mie instan dengan beraneka macam rasa akhirnya Alma berubah fikiran untuk membuat omlete.
Mungkin makanan yang cocok ya, buat menemani waktu belajar sambil nonton film?
Waktu baru menunjukkan pukul delapan malam dan Alma baru selesai membuat dua piring omlete untuk dirinya dan Khafi. Ya, cowok itu di rumah, duduk santai di ruang keluarga sembari menyalakan televisi. Alma melirik sekilas dari meja dapur, rupanya Khafi tak sedang menonton film, melainkan fokus dengan ponselnya. Jarang jarang cowok itu memainkan ponsel, menurut Alma, Khafi adalah tipe cowok yang nggak menggantungkan hidup sepenuhnya pada ponsel.
"Nih saya buatkan omlete, sekalian buat memenin belajar. Besok mapelnya agak susah, jadi kamu juga harus belajar." Ucap Alma sembari menyerahkan sepiring omlete itu.
"Apa emang?."
"Matematika."
"Matematika aja?."
"Sama ekonomi."
"Kayaknya gue meriyang deh, besok ijin aja ya?."
Plak!
Suara tamparan di lengan Khafi terdengar begitu nyaring hingga membuat Khafi meringis kesakitan.
Pedes nying! Untung lo istri gue Ma Ma!
"Sak-kit Ma, kasar banget sih!." Keluh Khafi sembari mengelus lengannya yang mulai terasa panas.
"Lebih kasar kamu pas jorokin saya tadi siang." Jawab Alma santai tanpa memperlihatkan raut wajah bersalah.
Khafi terskak, oke cewek selalu benar, fiks no debat!
"Buka bukunya! Kurang baik apa coba jadi istri? Buku, LKS, buku paket udah di siapin semua, tinggal belajar. Kalau masih nggak mau-,"
"Kalau nggak mau kenapa?." Potong Khafi sembari menatap Alma dengan tatapan menantang.
"Saya nggak mau nyontekin besok!." Ancamnya.
"Dih ngancem."
"Udah sih, belajar aja kenapa?."
"Lagi kangen Danisha Ma."
Mendengar kalimat itu, Alma menghela nafas panjang. Rasanya ngilu sekali di dada, seperti perselingkuhan terang terangan. Bayangkan jika pasangan kalian bilang kangen sama orang lain di depan kalian? Apa rasanya?
Iya itu adik Khafi, nggak ada yang salah kalau Khafi kangen Danisha, apalagi mereka dari kecil selalu bersama, wajar wajar saja kalau Khafi merasa kehilangan. Tapi yang salah adalah perasaan Khafi untuk Danisha.
Alma sendiri tak menyalahkan perasaan itu, karena Khafi berusaha menahannya dan lebih memilih mencari pengganti Danisha. Bukankah itu lebih baik? Karena sejatinya kakak beradik tidak di perbolehkan tinggal satu rumah jika sudah baliqh, atau setidaknya harus saling berjaga jarak dan sikap, agar tidak saling memiliki perasaan seperti Khafi sekarang.
Alma melirik sekilas layar ponsel Khafi yang masih memutar display video dan foto mereka berdua ketika masih di Jerman. Kelihatan membahagiakan sekali, mungkin jika orang tak mengenal mereka, mereka akan mengira bahwa keduanya sepasang kekasih.
"Khaf." Panggil Alma lirih. Kini gadis itu duduk di lantai yang beralaskan karpet tebal sembari menyandarkan kedua tangan di meja, sedangkan Khafi duduk di sofa.
"Hm."
"Apa yang bikin kamu suka sama Danisha? Yang bikin kamu sayang sama dia melebihi kakak adik?."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKHAFI
De TodoAlkhafi Daneswara Drugi Cowok blasteran Indonesia-Jerman yang suka dugem dan berantem ini sangat menyayangi adik perempuannya.Hingga suatu saat,sang Adik-lah yang telah membawa jodohnya mendekat. #1 khafi (11/02/21) #1 cintadiam (10/05/21) #1 dani...