1

16.3K 382 21
                                    

Mama harus ke luar negri Rin. Kamu baik-baik di rumah paklik mu di jogja . Di sana kamu harus mandiri,harus bisa bantu-bantu bulikmu dan jangan lupa harus bisa jaga diri!!

Masih terngiang di benak Rindu ucapan mamanya setahun yang lalu sebelum berangkat ke Jepang untuk jadi TKW.

Mamanya terpaksa mengadu nasib di negeri orang sepeninggal papanya.
Usaha papanya bangkrut dan karena tidak kuat menanggung beban dan malu lelaki paruh baya itu bunuh diri di apartemen yang ia sewa untuk bersembunyi dari debt colector.

Bukan hanya menyisakan duka mendalam tapi kepergian papanya juga meninggalkan hutang yang tidak sedikit .
Terpaksa perusahaan dan rumah di jual untuk menutupi hutang dan membayar pesangon karyawan. Itupun masih kurang,hingga terpaksa mama Rindu meminta bantuan pada adik satu- satunya yang di kampung_Pramana untuk membantunya.
Dia menggadaikan sawah milik Pramana dan untuk membayar cicilan bank terpaksa mama Rindu harus bekerja di jepang sebagai ART.
Keadaan itu mengharuskan Rindu tinggal di rumah pakliknya di yogyakarta hingga sekarang.

Sedih kalau mengingat perjalanan kehidupannya. Tapi bagaimanapun ini sudah suratan takdir , manusia hanya bisa menjalani dan melewati saja.
Harapan Rindu hanya satu dia ingin segera lulus ,kembali ke kota untuk mencari kerja dan tidak menggantungkan hidup pada orang lain.

Saat ini Rindu kelas dua SMA . Tinggal di rumah orang tidak seindah di rumah sendiri. Meskipun itu adik ibunya sekalipun.
Pakliknya memang menyayanginya tapi tidak dengan istri dan dua anaknya.
Rindu seolah menjadi cinderella dalam episode awal.
Dia harus bangun pagi-pagi buta untuk membantu buliknya masak dan berbenah rumah,jika sudah selesai dia langsung mandi ,sarapan dan berangkat ke sekolah . Sepulang sekolah pun Rindu harus membantu menjaga minimarket milik buliknya.
Memang di minimarket ada satu karyawan lain tapi bagaimanapun Rindu tetap kelelahan membagi waktu antara sekolah belajar dan bekerja.
Jika malam tiba selepas bekerja dia kembali berjibaku di wastafel mencuci piring yang menggunung .

Sungguh berat apa yang harus Rindu alami. Pakliknya bukan orang yang miskin. Pakliknya itu cukup kaya , bahkan dia adalah seorang lurah di daerah itu, tapi entah kenapa dia tidak mempekerjakan seorang Art sama sekali.
Paklik Pramana mempunyai dua orang anak.
Satu perempuan _ Sinta namanya seumuran Rindu dan satu lagi seorang lelaki_ Rama sudah kuliah semester akhir di kampus swasta kota Jogja.

" Kangen kamu Rin" tiba-tiba seseorang mendekapnya saat dia tengah mencuci piring di wastafel .
Gadis itu terlonjak kaget .

" Mas Rama lepas!!"
Begitulah sifat kurang ajar Rama. Meskipun Rindu adalah sepupunya tapi dia selalu mesum terhadap Rindu.
Rama memang kerap bermulut tidak sopan dan mesum tapi sangat jarang dia berani berlaku frontal di dalam rumahnya sendiri karena takut ketahuan orang tuanya , namun melihat kemolekan tubuh sepupunya yang makin hari makin seksi membuatnya tidak mampu menahan diri.

Untuk Rama Rindu ibarat bunga mawar yang baru mekar -mekarnya.
Gadis cantik dari kota yang sangat ayu dengan kulit mulus dan badan yang sangat menggoda.

" Rindu teriak kalau nggak mau lepasin!!!" Ancamnya dengan suara meninggi.

" Teriak saja, papa lagi ada acara kondangan sama mama. Palingan Sinta lagi dengerin musik di kamarnya"
Mendengar jawaban Rama ,Rindu menginjak kaki lelaki itu dengan kencang hingga lelaki itu terpaksa melepas pelukannya dan melolong cukup keras.

" Sialan kamu Rin!!! Tunggu pembalasan ku!!!"

Gadis itu tak perduli langsung lari ke dalam kamarnya,meninggalkan piring bersabun yang belum ia bilas .
Mengabaikan akibat dari perbuatannya mungkin buliknya akan marah dan mengomel sepanjang hari besuk.

Rindu yang Salah(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang