18

4.2K 312 24
                                    


" One night stand"

Wajah Rindu berubah geram.

" Brengsek!!! Menyesal aku minta tolong sama kamu!!!!" Dia mendesis ,melangkah pergi meninggalkan Dewo yang termangu.
Seakan lupa anaknya masih tertidur pulas disana.

Tapi baru dia meraih handle pintu suara Dewo kembali terdengar.

"Bagaimana kalau sebuah ciuman" tawarnya tapi tak dihiraukan Rindu ,gadis itu tetap nekat membuka pintu menyentaknya dengan kasar lalu menutupnya membanting namun sempat dia dengar lelaki itu kembali bersuara

" Just kiss, no more"

Rindu terdiam terpaku di balik pintu tanpa berniat pergi ,penawaran Dewo barusan sedikit banyak mengusik pikirannya.
Just kiss.....
Benar hanya ciuman dan lelaki itu akan membantu Elang.
Apa salahnya sekedar ciuman...
Rindu mendesah resah .
Wajah sedih Elang kembali membayang di pelupuk mata.

Haruskah dia kembali masuk ke dalam?

Klekk

Rindu membuka handle pintu.
Dewo kaget dan senang,tapi sebisa mungkin dia menyembunyikan wajah bahagianya.
Dia harus jual mahal, tidak mau terlihat berharap. Itu pikirnya.

Hening.

Tak ada satupun yang berniat membuka percakapan, hingga akhirnya Dewo merasa jengah.

" Apa kamu berubah pikiran?"

Rindu membuang muka canggung.

" Em__ apa benar hanya satu ci_ ciuman?"
Tanyanya gugup meremas roknya,wajahnya terlihat merah menahan malu.

Dewo tergelak.
Ternyata umpannya mendapat sambutan.
Sebenarnya tanpa Rindu meminta tolong pun Dewo sudah menyetujui membantu Elang.
Ini hanya akal-akalannya saja untuk bisa mengambil peluang yang ada.
Disetujui sukur tak disetujui pun tak masalah.
Bahkan Dewo sudah menyetujui dan menstransfer uang pada Elang dengan cuma-cuma berkedok persahabatan sedari tadi.
Karena bagaimanapun dia berhutang jasa pada Elang.
Karnanya Rindu dan Ken sampai sekarang baik-baik saja.

" Tanpa paksaan"jawab Dewo tegas .

" Em__ ka_ kapan?" Dia kembali gugup .

" Sekarang!" Titahnya sambil menepuk pahanya meminta gadis itu duduk di pangkuannya.

Susah payah Rindu menelan ludahnya.
Meski berat kakinya melangkah tapi dia tetap menyeret kakinya mendekat kearah Dewo dan saat sudah berada di depan lelaki itu Rindu berdiri mematung hingga Dewo menarik duduk di pahanya.

" Akhhh"
Pekiknya membekap mulut sambil melirik ke arah Ken yang bergerak gelisah . Dia tak mau mengganggu anaknya ,terlebih dia tak mau anaknya melihat perbuatan nista yang akan ia lakukan dengan Dewo.

Berada sangat dekat dengan lelaki yang ia benci sangatlah sulit untuk Rindu,apalagi jarak yang sangat dekat seperti ini.
Memang mereka pernah berhubungan yang terlewat jauh dan itu adalah pemerkosaan,tapi sekarang dia dengan sukarela mendekat pada lelaki itu sebagai syarat agar Dewo mau membantu Elang ...
Apakah dia terlihat murahan saat ini?

Dewo mengusap pipi Rindu .
Reflek Rindu memejamkan mata erat. Ingin dia membatalkan semua ini tapi kembali wajah sedih Elang mengusiknya.
Tenang Rin bertahan!! Hanya dicium sebentar setelah itu selesai.
Dadanya bergedup kencang,badannya terasa kaku bahkan menarik nafas saja rasanya sulit.
Dia ingin semua segera berakhir cepat.

Namun beberapa detik bahkan sudah sampai hitungan menit Dewo tak juga menciumnya .
Pelan dia membuka mata,Dewo masih membelai pipinya lembut dengan tatapan memuja .
Ini sangat berbeda dengan dua tahun lalu. Lelaki itu menyentuhnya dengan lembut dan sayang seakan dirinya adalah porslen mahal yang rapuh.

Rindu yang Salah(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang