17.

4.2K 313 16
                                    


Pagi harinya Rindu bangun kesiangan karena kurang tidur mengurus Ken yang  sesekali merengek semalam.
Dia menempelkan punggung tangannya pada kening anaknya.
Sudah tidak panas lagi.
Sedikit merasa lega. Berharap semoga   tidak akan naik lagi panasnya.

Keluar dari kamar utama melihat Elang yang terduduk di sofa tengah sambil memijit pelipisnya.

" Mas El kenapa?"
Lelaki itu kaget,baru menyadari kehadiran Rindu ,dia menegakkan badan,mengusap wajahnya.

" Em tidak apa-apa Rin. " Ucapnya berkilah berusaha bersikap baik-baik saja.
" Gimana keadaan Ken?"

Sambil menggulung rambutnya ke atas  gadis itu tersenyum dan mengangguk.

" Sudah baikan Mas"

" Segera mandi Rin kita ke rumah Arya pagi ini"
Rindu kaget, wajahnya berubah muram.

" Mau ngapain ? "

" Ken kangen sama Arya ,Rin"

" Tapi dia sudah baikan Mas"protesnya.

Elang melempar tatapan curiga meletakkan handphone yang sedari tadi ia pegang ke atas meja kaca.

" Rin please. Jangan egois. Aku heran kamu sebenarnya ada masalah apa dengan  Arya ? Selalu menolak setiap aku minta kesana?"

" Em__ nggak papa Mas. " Jawabnya gugup .
" Ya udah aku berbenah dulu Mas mau siap -siap"
Dia segera bergegas ke dapur , menghindari pertanyaan tentang Dewo  yang mungkin akan Elang lontarkan.

***

" Oom Alyaaaaa" Ken sudah berteriak nyaring sambil merentangkan tangan saat tiba di gerbang utama rumah Dewo.
Lelaki itu tengah mondar mandir dengan handphone menempel ditelinga  sepertinya ia sedang bertelepon degan rekan bisnisnya  tapi mendengar  suara pekikan  anaknya dia segera mengakhiri panggilan itu.

" Boy___ " merasa mendapat kejutan pagi lelaki itu menangkap Ken yang sudah berlari ke arahnya lalu menggendongnya didalam pelukan.

" Sama siapa kesini?" Mengerutkan alis sambil mengecup pipi balita itu berulang kali matanya melihat ke arah gerbang tapi tak menemukan Rindu demikian Elang.

" Mama sama papa oom. Masih belakang" jawabnya riang  mengeratkan tangan ke leher Dewo.
Pagi saat terbangun dan mendengar papanya akan mengajak  ke Rumah Dewo ,Ken langsung bersemangat bangun,bahkan dia sudah menuju kamar mandi untuk mandi tapi Rindu mencegahnya karena takut Ken  kembali demam,akhirnya  wanita itu hanya menyeka tubuhnya dengan kain waslap.
Dalam perjalanan ke Rumah Dewo pun anak itu dengan semangat berlari mendahului mama papanya  demi bertemu dengan Dewo.

" Waaah ,kalo sudah ketemu oom favoritnya papa ditinggalin ya Ken" teriak Elang di pintu gerbang ,ada Rindu disampingnya dengan wajah tertekuk.

" Hay Broo apa kabar? Aku pikir dia kesini sendiri tadi" Dewo  menyapa Elang dengan senyum mengembang,lalu melirik ke arah Rindu .
Wanita itu memasang wajah masam  melihat Ken yang begitu dekat dengan Dewo.
Bagaimanapun ikatan darah lebih kental dari air
Apakah ini salahku yang tidak mengizinkan Dewo bertemu dengan Ken hingga anak itu sakit?

" Emm. Seperti yang kamu lihat  i'm ok." Jawab Elang  sambil tersenyum ,tapi tetap terlihat kerisauan dari matanya oleh Dewo.
" Itu bahu sudah sehat ?" Lanjutnya mengalihkan pembicaraan.

Dia menaikkan alisnya

" Sudah lah. Bosen lama-lama sakit . ayo kita masuk ke dalam"

Akhirnya mereka masuk ke dalam ruangan yang super mewah .Elang berdecak kagum melihat pilar-pilar raksasa model Romawi  yang menyangga bangunan itu,pun dengan patung- patung yang terletak di beberapa sudut ruangan.

Rindu yang Salah(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang