7.

5.6K 296 23
                                    


Tok
Tok
Tok

Sudah berkali-kali Elang mengetuk rumah besar itu tapi tak kunjung ada yang membuka pintu.
Dia menoleh cemas ke arah Rindu lalu kembali mengetuk lagi.
Tak lama terdengar suara serak khas orang bangun tidur dan pintu terbuka menampilkan sosok pria paruh baya masih dengan piyama tidur dengan dahi mengerut.

" Ada apa? Oh __kamu__" merasa mengenali lelaki muda di depannya.

" Pak kades? __ oh itu anu___" lelaki itu sedikit kaget ternyata rumah yang ia tuju ternyata lurah kampung ini yang sering ia temui jika sedang di kantor kelurahan. Tapi ia segera menoleh ke arah Rindu saat mengingat tujuan nya datang ke rumah ini .
Pramana ikut menoleh ke arah yang Elang tuju .
Dia terkesiap.

" Rindu??? Nduk kamu kenapa Nduk???" Lelaki paruh baya itu menubruk ponakannya yang tertunduk dan menangis
dengan keadaan yang sangat kacau di belakang Elang.

" Hik___ paklik__ Rindu___"
Gadis itu tak bisa melanjutkan ucapannya karena dadanya terasa sesak mengingat hal bejat semalam air matanya deras mengalir. Pramana membawanya masuk duduk ke dalam ruang tamu diikuti Elang.

" Dia korban pemerkosaan pak " terang Elang dengan wajah prihatin seketika raut muka Pramana kaget pucat dan marah.
Dia tak menyangka hal ini terjadi pada ponakannya dan dia juga tidak tahu menahu jika Rindu semalam tidak pulang ke rumah.

" Siapa? Siapa yang sudah bertindak bejat padamu Nduk bilang sama Paklik???Siapa?"

Gadis itu tergugu ,badannya mengkerut ketakutan kedua tangannya menyilang mencengkeram bahunya sendiri.

" Sadewo" gumam Rindu lirih tapi Pramana mendengarnya jelas .
Wajah lelaki itu seketika bertambah pucat .

" Nggak mungkin!!!!!" Teriak Sinta dari ambang pintu wajahnya marah keruh dan kesal .
" Kamu jangan asal nuduh ya? Kamu sengaja mau jebak Mas Dewo, iya kan???"
Sontak semua mata mengarah ke arah Sinta yang menuding muka Rindu dengan emosi.
Rindu menggeleng berkali-kali sambil sesenggukan ,Elang di sebelahnya menatap gadis itu dengan iba.

" SINTA!!!!" Pramana membentak anaknya

" Papa jangan kasar sama Sinta Pa" Ratih tiba-tiba muncul di ruang tamu bersama Rama di sebelahnya.
" Ada apa ini??"

" Dia ngaku-ngaku diperkosa mas Dewo Ma!! Dasar Ciblek !!!"

" Diam kamu Sinta!!!!!" Pramana menggeram jengkel pada putrinya dengan wajah marah .
Ratih mencebik tapi kemudian mengernyitkan dahi nya terlebih saat melihat suaminya menyambar handphone di atas meja ,dan mendial nomor dengan nafas memburu berjalan ke ujung ruangan sambil mondar mandir .

Sambungan pertama tidak ada jawaban,selanjutnya Pramana mendial nomor itu lagi dia setengah terlonjak saat panggilan tersambung.

" Pak Manunggal !! Ada yang perlu saya bicarakan"
Ratih segera mendekati Pramana ikut menempelkan telinga di samping kepala suaminya demi mendengar suara di seberang sana.

" Ada apa Pramana?"

"Sadewo memperkosa ponakan saya Pak" ucapnya dengan rahang mengetat.

Kejadian lima tahun lalu kembali berputar dalam ingatan Pramana .

Dia yang baru pulang dari sawah mendengar suara orang minta tolong . Tanpa berpikir panjang Pramana berlari ke rumah Kumala yang menjerit minta tolong dengan rambut acak-acakan ,baju sobek sana sini dan mukanya lebam tengah di cengkeram oleh Dewo.
Dia yang datang ke tempat kejadian berbarengan dengan abang Kumala_ Hendi menjadi saksi kunci tindakan bejat Dewo waktu itu.
Kumala menjerit -jerit karena menjadi korban pemerkosaan,tapi Dewo mengelak dia membantah tidak memperkosa Kumala.
Tapi melihat bukti keadaan kumala yang ada didepan mata ditambah kemaluan lelaki itu yang ereksi sedari tadi apalagi bau minuman keras yang tercium dari mulut Dewo serta pengakuan langsung dari Ratih yang membenarkan jika Dewo membeli minuman keras di minimarket miliknya membuat Sadewo Manunggal harus mengakui perbuatan bejatnya tanpa bisa mengelak lagi .
Terlebih kakak Kumala yang anggota kepolisian itu sudah hampir menembak Dewo ditempat jika tidak mau mengaku juga.
Banyaknya bukti dan adanya saksi yang memberatkan membuat Sadewo sah jadi tersangka meskipun dia bersikeras menolak.
Tapi belakangan Pramana merasa tuduhannya mungkin memang benar salah melihat setelah kejadian itu sehabis Kumala mendapat kompensasi uang yang tidak sedikit wanita itu kelakuannya seperti wanita tidak beres. Seperti bukan korban perkosaan.
Tapi sekarang saat Rindu mengalami tindakan bejat Dewo dia yakin jika tindakannya lima tahun yang lalu adalah benar .

Rindu yang Salah(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang