16.

4.6K 317 24
                                        

Sudah hampir enam jam Dewo tak sadarkan diri.
Selepas dari kejadian itu Dewo langsung dilarikan ke rumah sakit swasta  oleh asisten pribadi Dewo.
Rindu dan Elang ikut serta ke rumah sakit.
Tanpa tau dan perduli tentang kronologis kejadian hingga Rindu bisa bersama Dewo saat kecelakaan itu berlangsung, Elang menemani istrinya ke Rumah sakit tersebut tanpa curiga.
Selain karena Dewo adalah sahabatnya dia juga perlu memeriksa kondisi Rindu dan bayinya.

Asisten Dewo sedari tadi mondar mandir gelisah sesekali dia menelepon dan mengetik sesuatu di handphonenya. Lelaki itu terlihat frustasi,berkali-kali melongok ke dalam ruang intensif tempat Dewo berbaring dengan wajah cemas .

" Oom Alya kenapa papa? Kenapa bobok terus" tanya Keanu sambil menempelkan kepalanya di kaca ruang ICU.

Elang hanya menggeleng sambil tersenyum ke arah Ken

" Nggak papa sayang,oomnya lagi istirahat"

Rindu mengusap air mata yang sedari tadi ia sembunyikan. Tanpa terasa lelehan bening  itu meluncur turun.
Sebenci apapun dia dengan lelaki itu tapi dia prihatin dengan keadaan Dewo apalagi jika melihat kondisinya yang sangat kritis.
Kepala diperban,tangan di gips , selang infus dan oksigen tertancap di beberapa bagian tubuhnya.

Ini semua karena dirinya.
Dewo kecelakaan karena ingin menyelamatkannya.
Berulang kali dia menampik kenyataan itu tapi hati kecilnya selalu menyalahkan dirinya sendiri.

Andai aku  tidak berlari ketempat itu pasti semua ini tidak akan terjadi...

Ahh

Rindu takut saat ini.
Dia takut Dewo kenapa-napa , apa lagi lelaki itu tak sadarkan diri hingga sekarang.

" Sayang kamu kenapa?" Elang mengernyit saat melihat Rindu mengusap air matanya.
Gadis itu menggeleng.

" Bagaimana ini semua bisa terjadi Rin?" Tiba-tiba dia penasaran ,terlebih melihat kesedihan istrinya.

" Aku nggak tau Mas" dia bingung antara harus bercerita semua atau harus menyembunyikan kenyataan ini.
Andai dia jujur semua masa lalu dirinya dan Dewo harus terbuka saat ini juga dan pasti hal itu akan sangat membuat suaminya terpukul dan kecewa ,tidak hanya pada Dewo tapi juga pada dirinya yang sudah menutupi fakta ini .
Dengan alasan apa ia menjelaskannya nanti?

Tak lama dari itu seorang dokter keluar dari ruang ICU.
Asisten Dewo langsung berdiri diikuti Elang dan Rindu

" Pasien sudah sadar,bisa saya bicara dengan keluarga pasien"

Terpancar kelegaan di wajah semua orang dan asisten Dewo yang bernama Indra itu langsung memajukan badan mendekat.

" Saya dok"

" Mari ikut saya"

***

Beberapa waktu  setelah Dewo dipindah ke ruang perawatan Rindu dan Elang menjenguknya di ruang VVIP .
Ruangan yang cukup besar dan mewah.

Dewo masih terbujur dengan perban di kepalanya. Wajahnya masih terlihat pucat dengan beberapa luka gores  , tapi selang oksigen sudah dicabut semenjak dia tersadar.

Dia menoleh ke arah Rindu sambil tersenyum tipis lalu ke arah Ken dan Elang.
Elang mengusap bahunya.

" Bro thanks banget kamu sudah menyelamatkan istriku"
Lelaki itu mengangguk lemah .

" Aku tak bisa membayangkan andai tak ada kamu di sana"
Dewo tersenyum simpul menoleh ke arah Rindu dengan tatapan lega dan memuja ,gadis itu memalingkan wajah.

" Boy__" lelaki itu melempar tatapan ke anaknya yang ada di gendongan Elang. Ingin sekali dia memeluknya saat ini tapi kondisinya tidak memungkinkan.

Rindu yang Salah(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang