15.

4.6K 303 17
                                    


Ceraikan aku!!!!

Kata-kata itu seperti lonceng kematian untuk Elang .
Bukan baru sekali gadis ini mengatakannya beberapa bulan lalu pun saat Intan tak henti-hentinya datang ke rumah ,Rindu sering mengucapkannya.
Tapi dengan tegas Elang menolak.
Dia selalu membujuk Rindu agar mempertahankan pernikahan ini.
Dia meyakinkan Rindu jika dihatinya sudah tidak ada sisa cinta lagi untuk intan.
Tapi Rindu selalu merasa bersalah atas hancurnya hubungan intan dan Elang, dia selalu menyalahkan dirinya sendiri.

Namun saat ini Rindu kembali mengajukan permintaan cerai lagi.

" Kenapa Rin? Aku tak mau ! Aku sangat mencintaimu sayang,meski apapun yang terjadi aku mencintaimu" lelaki itu lekat menatap manik coklat sembab di depannya.

Gadis itu menggeleng dengan hidung memerah.

" Tidak seharusnya Mas bertanggung jawab pada sesuatu yang tidak Mas perbuat . Cukup aku merepotkan mu selama ini. Sekarang mari kita akhiri"

" Engga!! Aku tak akan melepaskan mu untuk siapapun!! Ken anakku ,anak ini juga anakku." mengusap perut Rindu lembut lalu membawanya duduk disampingnya. "Aku tak perduli Rin' apapun yang terjadi aku tetap papanya ,papa dari anakmu "

Air mata Rindu menetes deras. Dia merasa kotor karena kembali disentuh lelaki bajingan itu lagi.
Tapi dia tak sanggup bercerita pada Elang kenyataan tentang Dewo.
Dia takut Elang makin kalap dan tersakiti.

" Mas El pantas bahagia ' tidak harus selalu menjadi penolong orang lain. " isaknya tak berani melihat wajah sedih di depannya.

" Kebahagiaanku adalah kamu " dia memeluk istrinya erat,menyarukkan kepalanya pada ceruk leher Rindu tapi gadis itu menggeleng.

" Tolong Mas pikirkan lagi,ada mbak Intan yang setia dan lebih baik untukmu Mas" ucapnya sambil melerai pelukan Elang lalu melangkah keluar dari kamar itu.

***

Dua minggu kemudian

" Ayo dipukul Ken langsung pukul!! Kepalanya keluar langsung pukul" Elang mengajari anaknya bermain arcade games di time zone disebuah pusat perbelanjaan besar di Jakarta.
Keanu memukul - mukul kepala kodok yang keluar dari lubang dengan gembira dipandu Elang,sedang Rindu memvideokan kegiatan anak dan suaminya.

" Mas aku ke toilet dulu ya"pamitnya saat merasa perut sedikit penuh.

" Oke,mau diantar sayang?" Tawarnya masih tetap memandu putranya.

" Nggak perlu Mas"
tersenyum lalu melangkah ke arah kamar mandi mengikuti papan penunjuk toilet.

Sedikit  bingung dengan tata letak lokasinya karena Rindu baru dua kali datang ke mall ini,terlebih mall ini tiga kali lebih besar dari mall yang biasa dia kunjungi ,biasanya dia mengunjungi mall yang dekat dengan komplek  rumahnya .

Saat sudah menemukan letak kamar mandi, gadis itu segera menuntaskan hasratnya dan menuju ke wastafel untuk mencuci tangan.
Melirik sekilas ke arah wanita di sampingnya melalui kaca raksasa di dalam toilet .
Wanita disampingnya melirik juga menoleh dengan wajah sinis dan mata memerah.
Setelah menebalkan lipstik  wanita itu melenggang dengan wajah angkuh.
Rindu merasa mengenali wanita itu
tapi dia segera menggeleng,sepertinya ingatannya salah.

Ah entahlah.

Rindu keluar dari toilet gedung itu.
Berjalan tak menentu karena dia lupa  dimana dia tadi meninggalkan anak dan suaminya apalagi gedung mall  ini sangat luas ,ada pintu utama pintu timur barat utara dan selatan yang makin membuatnya bertambah pusing.

Dia berkeliling tapi tak menemukan juga letak time zone,hingga dia bertanya pada petugas security dan dia baru paham.

Menyusuri jalan sesuai instruksi dari petugas security kakinya terhenti saat mendapati lelaki yang sangat tidak
ingin ia  temui berada di jalan yang akan dia lewati _Dewo.

Rindu yang Salah(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang