6.

6.7K 330 16
                                    


" Mau apa kamu???"
Mata Rindu membeliak ,wajahnya pucat pasi melihat lelaki itu kembali dengan wajah keruh dan keras menahan sesuatu.
Rindu mengerutkan badannya ketakutan.
Tubuhnya rasanya membeku saat Dewo berjalan ke arahnya lalu berjongkok mengangkat tubuhnya yang masih terikat dan membaringkannya kembali di tumpukan jerami .

" Lepas brengsek !!mau apa lagi kamu!!!!"

Dewo menatap Rindu lekat ,jakunnya turun naik seiring urat lehernya yang menegang

" Aku menginginkanmu lagi! Aku sudah tak perduli apapun ! Persetan dengan semua .!! Saat ini aku menginginkanmu!!!"

Ucapnya lalu bergerak cepat membuka sweater , baju dan celananya sendiri dengan tergesa, berlutut di depan kaki Rindu lalu kembali memaksakan miliknya yang sudah menegang sedari tadi ke dalam milik Rindu yang sempit ,menghujamnya ,memompanya dengan brutal.

" Sakiiiit brengsekkkkkkk!!!!!"

" Aku tak perduli" geramnya mengetakan rahang mendesis merasakan kenikmatan yang hampir dia raih

" Sudah !! Sudah aku mohon sudah! Hiks ...sakiit" Lirihnya kehabisan nafas setelah beberapa kali Dewo memaksakan miliknya masuk dan menusuk sangat dalam bahkan lelaki itu sudah beberapa kali pelepasan dan kembali menggagahinya lagi.

Dewo sudah kalap baru kali ini dia merasakan percintaan yang sangat nikmat . Hingga dia membatalkan rencananya kembali ke Singapura demi memasuki gadis ini kembali.
Bukan baru kali ini saja dia memerawani gadis tapi sungguh bersama Rindu ini diluar ekspetasinya.

" Fuck! Arghhhhh...Ah ah ah ah" lelaki itu sudah hampir sampai lagi , tangannya meremas dada Rindu ,wajahnya sengaja ia majukan untuk mengulum puncak dadanya , menjilat dan menghisap lalu bibirnya merambat lebih naik lagi mengecup bibir lembut Rindu ,namun dia tercekat dan segera menarik miliknya saat mendapati gadis itu tergolek diam di atas jerami.
Lelaki itu terkesiap,menepuk - nepuk pipi Rindu tapi gadis itu bergeming.

" Rin! Rin!! Rindu!!! Bangun Rin!! Jangan pingsan!!! Rindu!!!!!"

***
Suara lirih adzan subuh sayup-sayup terdengar di telinga Rindu.
Dia mengerjapkan mata.
Ya biasanya jam segini dia bangun.
Tapi rasanya ada yang aneh .
Ini dimana? Ini bukan kamarnya.
Ini dimana?
Deg.
Ahhhhh.
Kenapa pusat tubuhnya terasa sakit sekali?
Deg!!!

Dan ini kenapa dia tidak bisa bergerak ?.ada tangan kokoh dan hangat yang memeluknya dengan posesif.
Badannya juga menempel erat dengan badan seseorang.
Dia mendongakan kepala .

Sadewo!!!
Rentetan kejadian kelam semalam kembali berputar di benak Rindu.
Gadis itu menggeleng berulang kali lalu mendorong dada lelaki itu.

Bugh

" Lepas brengsek!!!!"

Dewo mengerjap setengah mengantuk mengucek mata kirinya lalu melirik ke arah Rindu yang meronta dalam pelukannya.

" Sudah bangun?" Tanyanya sambil mengusap rambut Rindu yang berantakan dan penuh dengan sisa jerami.
Gadis itu menampelnya membuang muka , melerai pelukan Dewo lalu mendudukkan badan menyeret pantatnya agak menjauh dari Dewo.
Lelaki itu bergeming lalu ikut duduk disampingnya.

" Jangan mendekat!!!!" Desis gadis itu kesal

" Makan dulu" ucapnya setelah meraih paper bag di sampingnya tanpa perduli ucapan Rindu.

Gadis itu membisu ,dia melihat dirinya sendiri .
Dirinya sudah tidak telanjang dan terikat lagi seperti semalam.
Sweater lelaki itu melekat di tubuhnya lalu dia melirik lelaki itu mengenakan kaos putih tipis lengan pendek saja dengan wajah sembab kurang tidur .
Apa yang sudah terjadi?

Rindu yang Salah(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang