3.

6.9K 330 19
                                    

Semilir angin  sore menerpa pepohonan rindang di tepi jalan ,sesekali burung pipit dan burung gereja hinggap dan terbang , sesuka hati pulang dan pergi  pada sarang  yang  mereka tinggali.
Terik mentari sudah berpulang  tapi tidak untuk Rindu dia baru separuh jalan  memulai harinya.

Rindu membawa motor dengan hati-hati menuju minimarket.
Jarak minimarket dengan rumah pakliknya mungkin sekitar satu kilo meter.
Dia harus melewati hamparan persawahan dan sesekali tersenyum menegur orang -orang yang ia temui jika berpapasan.
Gadis itu memang gadis yang cantik sekaligus ramah tidak heran jika banyak yang menaruh hati padanya.

Baru mencapai setengah perjalanan tiba-tiba ada motor menyalip  lalu berhenti tepat di depan motornya.
Rindu memekik,hampir mereka bertabrakan jika ia refleknya kurang sedikit saja.
Deg.
Mengetahui pengemudi ugal-ugalan itu Rindu terperanjat.
Lelaki tadi__ lelaki pemerkosa itu__

Mas Dewo

Wajah Rindu langsung pucat.

" Rindu. Iya kan Rindu nama kamu"  sebut Dewo sambil menyedekapkan tangan di atas motornya. Matanya tajam menatap manik ketakutan milik Rindu.
Gadis itu mengangguk pelan tapi dia tidak bisa menyembunyikan tangannya yang gemetar.

" Em__maaf 'Mas bisa minggir dulu. Aku mau berangkat kerja" mengiba dan memohon memberanikan diri menatap manik hitam Dewo tapi lelaki itu malah tersenyum culas.

" Kita jalan malam nanti . Gimana?"

" Maaf . Aku nggak bisa" jawabnya lalu menunduk .

" Kamu takut denganku???" Dia turun dari motornya lalu berjalan mendekat, Rindu mencengkram erat  setang motornya.
Dia  menggeleng  berkali-kali yang malah menunjukkan jika dia memang ketakutan.

Mata lelaki itu tajam menghunus wajah Rindu ,lalu turun ke bawah pada dada gadis itu .
Risih . Rindu seketika mengerutkan bahunya.
Dia sangat ketakutan dia melirik dirinya sendiri sepertinya dia memakai baju yang cukup sopan tapi mata lelaki itu seakan menelanjanginya.
Rindu menangkap sinyal bahaya dari tatapan Dewo .
Ucapan paklik dan buliknya berlomba keluar dalam otaknya.
Hati-hati!!!!!
Pemerkosa!!!

Dengan gemetar dia menstater motornya ,membelokkan setang cepat  bersiap pergi,tapi Dewo menghalanginya dia menahan kepala motor Rindu.

" Aku teriak kalo Mas Dewo macam-macam!!" suaranya melengking gemetar ,matanya membeliak takut .

" Macam-macam apa aku cuma mau ngajak kamu jalan" sudut bibirnya terangkat  pongah.

" Lepas Mas!!!" Dia berontak .

"Jangan sombong deh!" tangannya sudah mulai berani terjulur ke pipi Rindu tapi gadis itu menampelnya.
Gadis itu nekat hendak menjalankan motornya,bahkan hampir berniat menabrak lelaki itu.

" Tabrak saja kalo berani!!"

" Tolooooong!!!!" Teriaknya ketakutan. Beruntung  tak lama ada serombongan bapak-bapak yang bersepeda hampir sampai ke tempat mereka .
Mau tak mau Dewo melepaskan gadis itu.

" Sial!!" Umpatnya .

***
Sampai di minimarket Rindu memarkir motor dengan terburu.
Asih teman satu kerjaannya kaget melihat wajah gadis itu.

" Kamu kenapa Rin?"

" Enggak mbak. Nggak papa" jawabnya sambil menenggak air  dalam gelas yang baru ia isi dari dalam dispenser.
Dia gemetaran mengingat wajah mesum Dewo tadi ,tapi dia tidak mau membuat temannya panik.

"Eh mbak Kumala tumben belanja sendiri Mbak" Asih mengalihkan pandangan pada tamu yang membawa barang belanjaan ke meja  kasir.  Wanita  itu hanya tersenyum simpul.

Rindu yang Salah(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang