Levi mengernyitkan alisnya bingung mendengar perkataan Eren. Ia mendorong pelan bahu Eren agar menjauh darinya
" Eren apa kau...tak apa? "
" Apa maksudmu? Harusnya aku yang mengatakan itu padamu "
" Lalu umm apa kau melupakan sesuatu " Levi menggigit bibirnya pelan
" Levi jangan menggigit bibirmu seperti itu," Eren segera mengalihkan topik pembicaraan. Ia mengusap lembut bibir Levi, " bibirmu akan rusak "
" Eren kau aneh " Levi segera pergi meninggalkan Eren yang terdiam di pintu. Menyadari Levi yang berjalan pincang ia segera menggendongnya tanpa aba aba membuat Levi memekik kaget
" Kakimu sedang sakit jadi aku harus menggendongmu "
" Setidaknya tanyai aku dulu! Agar aku tidak kaget huh "
" Baiklah baiklah "
Satu tangan levi melingkar di leher Eren. Menduselkan kepalanya dileher lalu tangan satunya bermain disekitar dada Eren
" Apa kau mencoba menggodaku? " Levi berhenti. Eren terkekeh geli, ia segera meletakkan Levi di sofa ruang tamu
" Siapa yang menggodamu "
" Kau "
" Ck Erenn apa yang kau pikirkan, oh iya apa kau lapar? "
" Iya, aku lupa makan tadi "
" Kalau begitu, mau makan apa? "
" Kau "
" Erennn!! " Levi meninju kecil dada Eren yang duduk disampingnya. Eren tertawa lalu ia berdiri untuk menyetel televisi
" Terserah, kau juga sudah memasak kan tadi? Kalau gitu aku makan apa yang kau masak saja "
" Bagaimana kau tahu? "
" Siapa yang tidak tahu, kau sudah menata rapi masakanmu di meja dapur sekilas aku melihatnya, "
" Levi dimana remotenya "
" Di bawah sofa "
" Kenapa bisa sampai disitu " gumam Eren. Tangannya merogoh dibawah meja. Ia menyentuh remote itu lalu mengambilnya
Levi melihat Eren yang mencari remote lalu beranjak dari sofa, " Baiklah, kau tunggu disini sebentar " Levi berdiri lalu berjalan pelan menuju dapur.
Eren menatap punggung Levi lalu memejamkan matanya. " Apa yang telah kau lakukan pada Levi, jawab aku! "
" Memberinya pelajaran " ucap seseorang dalam pikiran Eren. Mengetahui itu Eren menggeram marah
" Dia bukan dirinya yang bersamamu dulu, Levi berbeda, kumohon jangan melukainya " Tidak ada jawaban lagi. Eren membuka matanya lalu meremat remote yang ia genggam, sialan
°°°
Levi menyiapkan dua piring yang terisi nasi. Lalu ia menambahkan lauk pauk berupa ayam goreng dan juga sayuran. Ia meminum sedikit teh hitam yang dibuatnya tadi
" Eren! kau mau teh atau kopi? " Teriak Levi
" Kopi "
Segera ia membuat kopi untuk Eren, setelah itu ia perlahan menangkat kedua piring tapi sebuah tangan menahan pinggangnya
" Levi jangan membawanya sendiri " ia mengambil kedua piring itu, meletakkannya di meja makan. Menghampiri Levi lagi yang menyerahkan secangkir kopi. Ia tersenyum dan menerima nya
" Terimakasih Levi "
" Mn "
" Levi, kemarilah naik ke punggung ku "
KAMU SEDANG MEMBACA
How - ERERI✔️
Fanfiction[ Completed ] Levi yang hilang ingatan akan masa kecilnya, Sifat Eren yang sering berubah kejam terkadang juga lembut. Apa yang membuat semua itu bisa terjadi? Apakah terdapat masa lalu yang kelam diantara mereka? [ Warn bxb, rape, mpreg, 18+ ] Er...