Chapter 18

1.9K 126 16
                                    

Levi melayangkan tubuhnya ke udara di susul oleh Mikasa, kini mereka berdua mengincar tengkuk monster milik musuh yang ditutupi oleh tangannya sendiri. Eren seakan mengerti rencana mereka berdua, mengendalikan tubuh monster nya untuk menahan tubuh monster lainnya

" Cih brengsek " Eren masa lalu mengumpat. Levi tanpa aba-aba memotong lengan monster yang menutupi tengkuknya, sebelum lengan itu menumbuh lagi Mikasa juga segera memotong lengan satunya. Monster milik Eren menjatuhkan tubuh monster milik musuh lalu mengunci pergerakannya

" Sekarang Levi! " Teriak Eren

Levi dengan cepat mengarahkan sabetan pedangnya ke tengkuk monster yang terjatuh tengkurap itu. Tengkuk itu terbuka memperlihatkan Eren masa lalu yang terkapar tak berdaya tetapi masih melayangkan tatapan membunuh

" Cih aku tidak akan mengakui kekalahan ku! " Mikasa menatap orang itu dengan tajam. Levi menarik tubuh Eren masa lalu agar keluar dari tubuh monster, ia mendekatkan bibirnya kearah telinganya

" Untuk apa kau melakukan ini semua? Hanya karena ingin menyiksaku? Kau begitu kekanak-kanakan, sepertinya kau tidak tahu mengapa dia menyiksamu " bisik Levi dengan nada remeh

" Apa maksudmu " geramnya

" Dia menyiksa mu karena dia tidak mau menyerahkanmu kepada orang orang yang ingin memanfaatkanmu, dia hanya ingin menyelamatkanmu meskipun dengan cara menyiksamu agar semua orang mempercayakanmu kepadanya bukan kepada orang-orang brengsek. Sangat di sayangkan dia mati dengan mengenaskan " ucap Levi dengan nada dingin, ia melepaskan tubuh Eren masa lalu hingga dia jatuh terduduk

" Tidak mungkin! " Eren masa lalu menatapnya tak percaya, matanya mulai berkaca-kaca

" Dia mencintaimu! " Bentak Levi. Mikasa dan Eren yang menyimak pun juga ikut terkejut

" Omong kosong! Mencintai darimana bahkan tatapannya saat melihatku seperti jijik kepadaku! Katakan apanya yang mencintaiku cih- uhuk uhuk " Eren memuntahkan darah dari mulutnya, hidungnya mengeluarkan darahnya. Dadanya terasa nyeri, ini pasti efek samping terlalu banyak mengeluarkan energi

" Tsk sudah kuduga kau akan berkata seperti itu, setidaknya maafkanlah dia kau tahu dia sangat menderita karena mengetahui kau membencinya " Ucapan itu membuat Eren masa lalu melebarkan matanya, tubuhnya gemetar. Ia tak bisa menyangkal hatinya sangat sakit mengetahui Rivaille menderita karena ia membencinya. Eren akui ia masih mempunyai perasaan kepada Rivaille, bahkan saat melihat Levi yang mirip kekasihnya itu berduaan dengan dirinya yang lain sedikit membuatnya kesal dan jengkel

Eren masa lalu mengepalkan tangannya erat, setetes air mata jatuh dari matanya. Benar juga, apa yang dilakukan ia sekarang benar-benar kekanak-kanakan, tanpa mencari kebenaran mengapa Rivaille menyiksanya ia malah langsung memutuskan balas dendam, bahkan ia menyimpulkan sendiri gagasan bahwa Levi adalah reinkarnasi Rivaille sehingga ia berniat untuk menyiksa dan menganggu kehidupannya

" Kumohon...bunuh aku sekarang " ucap Eren masa lalu dengan lirih. Levi terkejut mendengarnya tetapi ia memang harus membunuh pria itu

" Rivaille menunggu mu, temuilah dia " Eren masa lalu menggelengkan kepalanya hal itu menimbulkan pertanyaan di wajah Levi. Eren masa lalu melihat raut wajah Levi pun mengeluarkan dengusannya

" Aku tak layak untuknya " ucapnya seraya tersenyum kecut

" Cerewet! kau akan menyakitinya, dia sudah menunggu mu sangat lama tetapi kau malah berkata seperti itu " ucap Levi dengan marah. Mikasa menenangkannya

Eren masa lalu terkejut, ia mendengus kemudian tersenyum tipis

" Aku akan memberanikan diriku menemuinya. Ada satu hal yang inginku katakan pada kalian...Maaf aku menganggu kehidupan kalian, aku sangat menyesal benar benar menyesal dan aku tidak berharap kalian untuk memaafkanku aku tak pantas dimaafkan " Eren masa lalu mengucapkan itu dengan tulus mata coklatnya menatap Levi dan dirinya yang lain yang masih berada di dalam tubuh monster, ia kemudian mendongakkan kepalanya agar lehernya terlihat jelas

How - ERERI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang