Chapter 14

1.7K 144 10
                                    

Levi dan Eren telah sampai di apartemennya. Tangan kanan Eren merangkul posesif pinggang ramping milik Levi sedangkan tangan satunya membawa boneka titan yang begitu besar. Levi menghela nafas lelah ia sangat mengantuk tetapi seketika rasa kantuknya hilang akibat pintu yang dibuka dengan kasar oleh Farlan yang memasang wajah bahagia

" Levi aku telah menunggumu lama dimana cemilan– aw "

" Diam sialan " Levi langsung melewati Farlan begitu saja setelah melemparkan cemilan ke wajah Farlan yang membuatnya mendengus kesal. Eren terkekeh geli melihatnya ia segera mengikuti Levi dari belakang sebelum sebuah tangan menghalanginya. Farlan menatapnya tajam

" Mau kemana kau? "

" Tentu saja ke kamar Levi "

" Apa yang akan kau lakukan "

" Kau ini cerewet sekali, biarkan aku masuk ... kali ini saja " Eren mengucapkan kalimat terakhir dengan lirih. Farlan memincingkan matanya, kali ini saja? Memangnya dia tidak akan pernah kemari lagi?Farlan mendengus seraya menggosokkan bawah hidungnya dengan telunjuknya, berarti ia harus tidur disofa untuk kedua kalinya huh memikirkan itu membuatnya sedikit merasa kesal

" Baiklah, jangan macam-macam "
ucapnya seraya memakan cemilannya lalu pergi meninggalkan Eren

" Oh iya jangan lupa tutup pintunya! "


°°°

" Eren " ucap Levi seraya mendekati Eren yang baru saja memasuki kamarnya. Eren tersenyum lalu memberi boneka titan itu kepadanya. Levi menerima boneka itu lalu membawanya ke kasurnya, pria mungil itu berjalan sambil membawa boneka yang lebih besar darinya ia terlihat agak kesusahan untuk melihat jalan ke depan,terpaksa ia harus mengintip dari balik tangan boneka itu. Eren tidak tahan melihat kekasihnya bertingkah sangat imut

" Kau terlihat sangat mungil "

" Bonekanya yang kebesaran! " Levi berteriak tetapi terdengar seperti suara orang yang merajuk bagi Eren

" Baiklah Ha..Ha..Ha kau akan menaruhnya di kasur mu? "

" Mn " Levi membaringkan boneka itu disebelah bantalnya, lalu ia menatap Eren dengan malu hal itu membuat Eren menatapnya bingung

" Eren..b-bisakah kau meninggalkan bau mu di boneka itu " cicitnya seraya menunjuk boneka titan, wajahnya memerah karena malu. Eren terdiam sebentar lalu mengeluarkan tawanya ia mendekati Levi lalu memeluk kekasihnya itu yang sedang memekik kaget

" Hah kau benar-benar imut " hal itu membuat wajah Levi semakin memerah ia menenggelamkan wajahnya di dada Eren. Eren membaringkan tubuh kekasihnya di kasur lalu mengungkung nya dibawah tubuhnya. Levi menatap dengan gugup kearah Eren

" Dan k-kau sangat tampan.. "

" !!! "

" Apa! "

" Darimana kau belajar menggoda seseorang Levi? "

" Menggoda apanya?! Aku hanya mengucapkan yang sebenarnya, Kau tampan! " Ia memalingkan wajahnya kesamping. Eren melongo mendengar ucapan Levi, ia mendengus geli lalu memegang dagu Levi agar menghadapnya

Eren mengusap pelan bibir yang berwarna peach milik kekasihnya, bibir itu sangat lembut dan agak tebal yang membuatnya candu akan rasanya yang manis. Levi menatap wajah Eren ia mengusap mulai dari kening, kedua alisnya, bulu matanya, hidung mancungnya, bibirnya dan terakhir rahangnya, benar benar pahatan yang sempurna

How - ERERI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang