Extra Chapter ( END )

2.4K 147 21
                                    

The Family


Sudah 7 tahun Levi sejak ia melahirkan dua putranya. Levi benar-benar tidak menyangka kehidupannya akan se berwarna dan secerah ini. Segala rintangan dulu ia lewati bahkan hampir merenggut nyawanya tetapi ia sangat senang bisa menyelamatkan Eren waktu itu. Jika waktu itu ia tidak menyusul Eren apakah kebahagiaan ini akan datang padanya? Entahlah Levi tidak mau memikirkan hal itu, yang paling penting waktu itu Levi telah memutuskan hal yang tepat sehingga ia bisa merasakan kebahagiaan ini

Mengingat teman-temannya. Farlan sudah menikah dengan Petra teman sekolahnya gadis yang dulu pernah suka dengannya. Waktu itu Levi terkejut mendengar pengungkapan Petra di depannya awalnya ia takut jika Farlan marah mengetahui itu tapi ternyata tidak, dia merasa lega saat tidak ada rahasia diantara mereka. Dan sekarang Petra sedang menjalani program kehamilannya. Sekarang Mikasa, dia juga telah menikah dengan Jean beberapa bulan setelah ia melahirkan. Dan sekarang mereka telah di karuniai seorang anak perempuan yang usianya tidak jauh berbeda dari Riren dan Ellen.

Sedangkan tentang Hanji dan Moblit, Levi benar-benar tidak tahu dengan pasangan itu, mereka saling mencintai satu sama lain tetapi tidak segera menikah. Saat ia bertanya pada Hanji, dia hanya menjawab belum waktunya begitupun Moblit, dia hanya menuruti perkataan Hanji saja. Tentang Mike dan Oluo mereka telah bekerja di luar kota yeah walaupun dulu mereka seorang dokter. Mereka tetap memilih bekerja lagi di luar kota agar menambah wawasan

" Mama hiks " lamunan Levi terbuyarkan saat mendengar isakan tangis anaknya

" Astaga Riren kenapa kamu menangis? " Levi segera menggendongnya seraya menenangkannya

" Mama selamatkan Ellen huhuhu "

" Apa yang terjadi?! " Levi melebarkan matanya, kemudian tangannya mengelus rambut milik Riren yang masih terisak

" Sayang katakan pada mama dimana Ellen sekarang "

°°°

Buagh buagh

" Kukatakan sekali lagi! Jangan menganggu kembaranku " Ellen meninju wajah seseorang hingga terkapar ditanah. Ia mengelap darah di sudut bibirnya dan memberi tatapan membunuh pada orang itu hingga dia gemetar ketakutan

" A-ampuni ak-ku Ellen...aku janji tidak akan mengulanginya " ucap bocah itu. Luka lebam dan darah muncul di tubuh bocah itu begitupun Ellen wajahnya telah dipenuhi oleh memar

" Baguslah kalau begitu- "

" Oyy oy apa yang kau lakukan pada teman kami " seorang bocah yang juga seumuran dengan Ellen datang dengan gerombolannya. Ellen mendecih melihat gerombolan yang biasanya menganggu Riren karena wajahnya yang cantik dan manis. Untung saja ia sudah menyuruh Riren untuk pergi duluan

" Cih beraninya main keroyokan " Ellen meremehkan mereka seraya mengacungkan jempolnya terbalik. Ketua gerombolan itu terlihat marah

" Awas saja kau, cepat serang dia " perintah ketua itu pada gerombolannya yang segera menerjang kearahnya. Ellen berancang-ancang untuk menghadapi serangan itu. Sedari kecil ia telah di ajari bela diri oleh kakeknya dan juga ayahnya, Levi juga terkadang melatihnya jika Eren tidak sempat

" Bocah-bocah nakal! Apa yang kalian lakukan! " Ketua gerombolan dan temannya yang telah terluka segera berlari berhamburan menjauhi Ellen saat mendengar suara tegas seorang pria yang tidak lain ialah ibu kandungnya Ellen

" Mama?! "

" Ellen apa maksudnya ini semua " ucap Levi dengan nada penekanan. Ellen menelan ludahnya kasar, ia menundukkan kepalanya dengan takut

How - ERERI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang