Chapter 12

2K 164 11
                                    

Levi menatap wajah tampan milik Eren lalu mengelus bulu alis mata yang tebal miliknya

" Levi aku tidak tahu mengapa dia bisa berada di dunia ini.. seandainya pria itu tidak ada.. "

" Eren bagaimana cara agar dia bisa keluar dari tubuhmu, aku tidak ingin melihatmu sedih "

Eren tersenyum mendengar kalimat itu, ia akan berusaha menyingkirkan dia agar tidak melukai Levi tapi tak lama kemudian sorot mata Eren menunjukkan kesedihan dan Levi melihatnya

" Hei..ada apa? " Ia mengecup lembut kening Eren kemudian tersenyum kecut. Entah kenapa perasaan nya tidak enak. Eren menangkap tangan mungil milik Levi lalu mencium jari itu satu persatu

" Eren berjanjilah padaku.. "

Dada Levi terasa sesak saat mengucapkan kalimat ini, ia menutup matanya lalu membuka nya kembali. Eren masih terdiam menunggu kalimat selanjutnya

" Berjanjilah kau tidak akan pernah meninggalkan ku Eren! " Tangan Levi yang berada di genggaman Eren mengerat, ia menahan isakannya agar tidak tumpah

" Berjanjilah kau akan kembali kepadaku, memeluk dan mencium ku, berjanjilah Eren! Aku akan selalu menunggumu entah itu sangat lama aku tidak peduli, aku akan selalu berada di sisi mu menyambutmu pulang "

Eren melebarkan matanya mendengar perkataan Levi. Tak lama tubuhnya bergetar kemudian di susul air mata yang keluar di matanya, ia memeluk Levi menangis di bahunya hatinya benar-benar terasa sakit dan senang bersamaan. Eren sangat beruntung ia mengenal Levi, ia tak ingin membuatnya terluka lagi

Levi memeluk tubuh Eren dengan erat mengelus punggung lebar milik pria itu, mengetahui jika Eren sedang menangis ia mati matian menahan air matanya ia tidak boleh menangis

" Levi " ucap Eren setelah ia sudah cukup tenang

" Hm? Sudah cukup tenang? " Eren menganggukkan kepalanya kemudian ia kembali mengungkung Levi dibawahnya. Levi sedikit terkejut akan tindakan Eren

" Levi..bolehkah? " Wajah Eren memerah saat mengucapkan itu, sedangkan Levi kini wajahnya juga memerah tetapi lebih merah daripada Eren. Levi menganggukkan kepalanya pelan

°°°

" Ngh hah..hah E-renh "

Eren menciumi leher jenjang milik Levi hingga menimbulkan bekas kemerahan. Awalnya ia sangat marah karena sudah ada banyak bekas di tubuh Levi, tapi apa boleh buat sekarang ia harus menggantikannya

Levi terus mendesah, matanya terpejam dengan erat akibat sentuhan Eren yang lembut membuatnya merasa melayang

" Levi desahan mu sangat seksi " ucapnya diselingi geraman tertahan, akibat terus menerus mendengar desahannya ia tidak tahan lagi. Eren mengarahkan kedua jari di hole milik Levi lalu masuk dengan gerakan menggunting

" Akhh sakit "

" Tahan sebentar Levi "

Eren lalu menambahkan satu jari,kini ketiga jarinya telah sepenuhnya masuk. Eren melirik wajah Levi yang sangat erotis dengan baju tidurnya yang terbuka setengah menampilkan dadanya. Eren segera menggerakkan tangannya dengan tempo yang cepat hingga membuat Levi tersentak kaget

" Ah Nghh hiks "

" Jangan menangis Levi aku akan menemukan sweet spot mu "

Eren memejamkan matanya, ia akui sangat sulit menemukan titik spot milik Levi, tangannya terus meraba raba hingga

" Ah! "

How - ERERI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang