Chapter 8

1.8K 179 7
                                    

" Kalau begitu sampai jumpa nanti aku jemput ya " ucap Farlan ia memasukki mobilnya kemudian menancapkan gas mobilnya menjauh dari sekolah meninggalkan Levi dan Mikasa

Terlihat hari ini Levi sangat murung,pucat dan lesu sedari tadi ia terus-menerus menundukkan kepalanya. Mikasa yang melihat itu mencoba menenangkannya dan menyemangatinya

Mikasa merasa lega mengetahui ia akan sekelas dengan Levi sehingga ia bisa menjaganya, Levi juga sudah memperkenalkan teman-temannya pada Mikasa tak lama kemudian mereka semua sudah akrab dengan Mikasa walaupun sifatnya yang dingin dan kaku. Levi merasa lega melihat Mikasa akrab dengan teman-temannya ia tersenyum

" Ada apa denganmu Levi? Kau terlihat sangat pucat " Hanji dengan tiba-tiba mendekatkan wajahnya kearah Levi

" Tsk jauhkan wajah sialanmu itu "

" Baiklah baiklah sudahkan, sekarang katakan kau kenapa? "

" Aku tak apa Hanji, diamlah aku lelah " Hanji merotasikan matanya melihat jawaban Levi. Levi memejamkan matanya ia menaruh kepalanya diatas lipatan tangannya dimeja. Entah kenapa Levi merasa sangat pusing

" Levi kalau kau sedang tak enak badan izin ke uks saja " Mikasa menatap khawatir kakaknya yang sedari tadi menghela nafas. Levi menggelengkan kepalanya yang masih berada dilipatan tangannya

" Hah...baiklah "

°°°

Kini Levi berdiri sendiri di atap sekolahnya, sebenarnya sudah hampir memasuki jam pelajaran tapi benar perkataan Eren dulu membolos satu kali tidak buruk kan, mengingat kejadian itu membuat Levi mendengus geli, ngomong-ngomong dari pagi sampai sekarang ia tak melihat Eren sama sekali. Levi melangkah kakinya menuju pagar kedua tangannya meremat pagar itu menikmati hembusan angin yang menerpa kulit halusnya

Tanpa disadari air mata mengalir di satu sisi pipinya mengapa ia harus mengetahui kebenarannya bahwa dia dan Eren sudah saling mengenal waktu kecil mengapa Eren juga ingin melukainya? Levi meremat pelan dadanya yang sakit kakinya tiba-tiba terasa lemas membuatnya terduduk dan bersender di pagar mendongakkan kepalanya menatap langit memandangi gumpalan awan berwarna putih

Levi tanpa sadar telah tertidur dengan air mata yang masih basah di kedua pipinya

" Hanji-san apa kau tau dimana Levi? " Mikasa menatap khawatir Hanji. Hanji yang ditanyai itu pun bingung tetapi juga merasa ikut khawatir

" Bukannya dia bilang tadi ke toilet sebentar "

" Mungkin dia membolos " gumam Mikasa. Ia menghela nafas pelan membiarkan Levi membolos kali ini, mungkin Levi butuh menenangkan pikiran yang kacau itu

" Hei tidak jadi mencarinya? " Ucap Hanji dengan nada khawatir. Mikasa menggelengkan kepalanya

" Tidak usah " Mikasa kembali duduk dibangkunya meninggalkan Hanji yang sedang bingung menatap kepergian Mikasa

°°°

Perlahan kelopak mata Levi terbuka menampilkan mata hitam kebiruannya, ia mengerutkan keningnya merasakan sinar matahari tidak terlalu menyengat, berapa lama aku tertidur? Levi meringis saat menggerakkan lehernya yang sakit akibat salah posisi tidur

Levi menyentuh pipinya yang masih terdapat air mata yang mengering. Perlahan ia berdiri dari duduknya dan membalikkan badannya alangkah terkejutnya disana sudah ada seseorang yang menunggunya

How - ERERI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang