Sreng~
"Seperti ini?"
"Hm..."
Jaejoong mengangguk lemah menanggapi Yunho yang sedang memasak di depanya. Namja cantik itu terlihat lucu dengan balutan selimut di sekujur tubuhnya plus topi rajut yang hampir menutupi seluruh wajah cantiknya. Yunho membungkusnya seperti kepompong.
"Lalu kita tinggal menunggunya untuk matang" gumam Yunho sembari mengecilkan nyala api kompor otomatis di dapurnya. Namja tampan itu mengambil dua buah mangkuk berukuran sedang dan menaruhnya di meja.
Yunho sedang memasak bubur untuk Jaejoong. Tapi sebagai namja yang tidak pernah mengenyam ilmu masak-memasak dia tidak mengerti cara memasaknya. Sehingga Jaejoong mengajarinya langkah demi langkah dari kejauhan. Yunho berjalan menghampiri Jaejoong yang tengah duduk manis di meja makan. Tangan besarnya meraba dahi Jaejoong yang terasa hangat dan mengelus rambutnya pelan.
"Masih pusing?"
"Hum..." Jaejoong merebahkan kepalanya di meja makan.
"Jangan tidur disitu"
Yunho meraih tubuh Jaejoong dan menggendongnya menuju kamarnya. Tapi namja cantik itu menggelengkan kepalanya dan meminta untuk tiduran di ruang santai saja karena bosan.
Srett
Yunho membaringkan tubuh Jaejoong dengan hati-hati. Namja tampan itu mengambil selimut yang ada di sampingnya tapi Jaejoong kembali menahan tanganya. Namja cantik itu menarik-narik gumpalan selimut yang membungkusnya seperti kepompong. Dirinya merasa gerah dan susah bernafas. Yunho akhirnya menyingkirkan beberapa helai selimut yang menyelubungi tubuh Jaejoong dan tersenyum kecil ketika melihat wajah namja cantik itu yang terlihat imut.
"Tidurlah Jae...aku akan mandi dulu. Nanti kalau buburnya sudah jadi kita sarapan dan kau harus meminum obatmu"
"Hng..."
Jaejoong memejamkan matanya ketika Yunho membelai kepalanya lembut. Namja tampan itu menyalakan televisi agar Jaejoong tidak kesepian dan beranjak pergi menuju kamarnya sendiri untuk mandi.
.
.
.
Ting tong~
Sret
Jaejoong baru akan memejamkan matanya ketika bel pintu depan tiba-tiba berbunyi. Namja cantik itu mengedipkan matanya beberapa kali mencoba berpikir apa yang harus dia lakukan. Kakinya yang sakit dan tubuhnya yang lemah tidak mendukungnya untuk berjalan.
"Yun..."
Suaranya yang serak nyaris seperti bisikan juga tidak membantunya. Jaejoong menggigit bibirnya. Haruskah dia membuka pintu?
Ting tong~
Bel rumah itu kembali berbunyi. Jaejoong yang tidak tega akhirnya meraih remote otomatis yang menghubungkan seluruh aset yang ada di dalam rumah.
Cklek
Pintu depan rumah itu membuka otomatis ketika Jaejoong menekan tombol berwarna hijau. Namja cantik itu dapat mendengar seseorang memasuki beranda rumahnya. Kemudian suara high heels......yeoja?
Tlak tlak tlak
"Oh...anyeonghaseyo~" seorang yeoja membungkukan badanya pada Jaejoong dan tersenyum ramah.
"Yoona-ssi..."
.
.
.
"Ugh..."
"Oh gwenchana Jaejoong-ssi. Kau tiduran saja" Yoona berusaha mencegah Jaejoong yang memaksakan tubuhnya untuk duduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAKURA {COMPLETE}
FanfictionSakura itu.... Cantik, lembut, dan merona merah muda, mengingatkan Yunho pada sosok sahabatnya Kim Jaejoong. Dia menyayangi sahabatnya itu layaknya saudaranya sendiri. Tapi baru-baru ini dia tahu bahwa sesungguhnya Jaejoong .... Mencintainya.