"Jaejoongie jumper ku tidak ada!" teriak Yunho dari dalam kamarnya.
Namja tampan itu tengah mempersiapkan keperluanya untuk berangkat ke Jepang, demikian juga dengan Jaejoong. Sejak dua jam yang lalu namja tampan itu tidak berhenti mengganggu Jaejoong yang sedang menyiapkan bekal. Meskipun demikian Jaejoong selalu sabar melayani namja beruang itu meski dalam diam.
Tap tap tap
Namja cantik itu muncul dengan dua buah jumper ditanganya. Jaejoong kemudian membuka koper Yunho dan memasukanya dengan rapi. Setelah itu dia langsung beranjak pergi meninggalkan kamar namja musang itu.
Yunho memandang tubuh ramping Jaejoong yang meninggalkanya begitu saja. Namja tampan itu kembali sebal. Lengan kekarnya meraih pinggang Jaejoong dengan mudah dan memutarnya hingga namja cantik itu menghadapnya.
Deg
Mata bulat Jaejoong melebar sempurna ketika Yunho merengkuh tubuhnya dengan sekali sentak. Tangan putihnya menahan dada bidang namja tampan itu ketika jarak mereka semakin dekat. Yunho memandangnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Mata musangnya bersinar tajam namun justru itu yang membuat jantung Jaejoong berdetak tak karuan.
"Jaejoongie aku..."
Ting tong~
Srak
Jaejoong otomatis mendorong tubuh Yunho menjauh ketika bel rumah mereka berbunyi. Namja cantik itu otomatis langsung berlari menjauh menuju pintu depan. Yunho mengumpat dalam hati ketika kesempatan emasnya kembali hilang.
Ck...
Dia harus bergerak lebih cepat.
.
.
.
Malam harinya pukul 7.00 tepat, semua rombongan telah berkumpul di depan Gedung Aula Universitas Dong Bang. Para mahasiswa itu mulai berkumpul menjadi beberapa kelompok sesuai dengan club mereka masing-masing. Yoochun dan Junsu dengan club drama mereka, Jaejoong dengan teman-teman club melukisnya, dan Yunho dengan para anggota club sepak bola.
"Ok untuk mempererat hubungan antar club, tahun ini tempat duduk setiap anggota club akan diacak. Setiap anggota dipersilahkan untuk mengambil nomor urut di depan dan langsung memasuki bus masing-masing"
Mahasiswa-mahasiswa itu mulai berbaris dengan rapi menuju meja yang telah dipersiapkan oleh panitia. Jaejoong melangkah maju kemudian mengambil nomor urut yang ada di sebuah kotak berwarna merah. Namja cantik itu kemudian langsung memasuki bus yang sudah terparkir rapi di pinggir lapangan dengan nomor kursi 17.
"Hey"
Jaejoong membulatkan matanya ketika melihat seseorang yang tengah melambaikan tanganya dan tersenyum lebar kepadanya.
"Jihoon sunbae?"
"Jaejoong-ah"
"Sunbae juga ada di bus ini?" namja cantik itu menghampirinya.
"Ne! berapa nomormu?"
"Tujuh belas"
"Ah daebak! Aku nomor enam belas. Wah kita benar-benar berjodoh Jaejoong-ah. Kajja"
Jaejoong tersenyum mendengar celotehan Jihoon kemudian mengambil tempat di samping namja tampan itu. Keduanya bersyukur dapat menghabiskan liburan ini bersama.
Di tempat lain sepasang mata tajam bak mata musang tengah menatap keduanya dengan pandangan hampa. Namja musang itu melangkah gontai menuju tempat duduknya dengan nomor urut 20. Diliriknya teman sebangkunya, seorang yeoja dengan kacamata tebal yang tengah tertidur pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKURA {COMPLETE}
FanfictionSakura itu.... Cantik, lembut, dan merona merah muda, mengingatkan Yunho pada sosok sahabatnya Kim Jaejoong. Dia menyayangi sahabatnya itu layaknya saudaranya sendiri. Tapi baru-baru ini dia tahu bahwa sesungguhnya Jaejoong .... Mencintainya.