Glek
Seisi ruangan itu terdiam tanpa kata. Kehadiran seorang namja berkulit tan itu membuat mereka terintimidasi.
"Yun..."
Jaejoong meraih lengan Yunho dan membelainya lembut. Namja tampan itu akhirnya berhenti memberikan pandangan mematikan pada teman-teman satu club Jaejoong.
"Aku memang tidak berwenang disini tapi kupikir kalian sudah keterlaluan dengan menyerahkan semua tugas pada Jaejoong. Dia hanyalah wakil ketua club dan kalian menyerahkan seluruh pekerjaan untuk persiapan festival kepadanya. Dimana hati dan pikiran kalian?!"
Hening~
Tidak ada seorang pun yang berani menjawab pertanyaan Yunho. Semua orang yang ada di ruangan itu tertunduk malu dengan perilaku mereka masing-masing. Mereka sadar bahwa mereka telah memanfaatkan sifat baik hati Jaejoong dan membuat namja cantik itu mengerjakan semua pekerjaan. Sedangkan mereka sendiri terbebas dari tanggung jawab masing-masing.
"Aku tidak ingin hal ini terulang lagi atau kalian akan mendapatkan balasanya" namja tampan itu memperingatkan.
"Sekarang kerjakan bagian kalian masing-masing dan jangan harap kalian bisa pulang sebelum pekerjaan kalian selesai"
Semua anggota club itu mulai kocar-kacir mengerjakan tugas mereka masing-masing. Dengan Yunho yang memperhatikan mereka layaknya mandor, mereka bekerja lebih keras dan selesai lebih cepat. Sesuai dengan rumor yang beredar....namja tampan itu memiliki aura kepemimpinan yang sangat luar biasa. Mereka dibuat tak berkutik bahkan ketua club mereka sendiri pun tidak mampu berbuat apa-apa.
Hingga hampir menjelang malam mereka bekerja rodi dan mereka mulai kelelahan. Tapi mereka tidak berani mengutarakanya pada namja bermata musang itu hingga pada akhirnya mereka hanya bisa mengandalkan kebaikan hati Jaejoong. Semua orang tahu jika hanya namja cantik itu yang bisa meluluhkan Jung Yunho.
"Nnn"
Jaejoong menggigit bibirnya dengan gelisah ketika melihat wajah kelelahan teman-teman satu clubnya. Namja cantik itu melirik sosok namja berbadan tinggi besar yang tengah serius mengerjakan tugas miliknya. Dia mengusap pelan lengan kekar namja tampan itu hingga perhatianya teralih padanya.
"Waeyo Jae....masih pusing hm?" Yunho menghentikan pekerjaanya dan meraba dahi Jaejoong yang masih terlihat pucat.
"Aku lapar Yunho-ah...."
Namja tampan itu terperangah. Dia terlalu asyik dengan pekerjaanya hingga lupa waktu. Mata musangnya melirik ke jendela kaca yang ada di sisi kiri ruang club dan menemukan bahwa hari sudah berganti malam. Yunho akhirnya menutup laptop Jaejoong dan menghentikan pekerjaanya.
"Sabar ne, aku akan memesan sesuatu"
.
.
Haup!
Nyam nyam nyam~
Anggota club kesenian itu tersenyum lebar sembari melahap pizza jumbo yang ada di depan mereka. Setelah bekerja keras seharian, mereka akhirnya bisa santai dan makan makanan enak. Terima kasih pada Yunho yang telah mentraktir mereka makan.
"Gomawo Yunho-ss-"
Ssshhh
Namja itu langsung menutup mulutnya rapat-rapat ketika Yunho menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya. Seorang malaikat cantik tengah tertidur di pelukanya dan Yunho tidak ingin dia terbangun. Setelah makan dan meminum obatnya Jaejoong langsung terlelap tidur. Namja cantik itu bahkan tidak sadar jika mereka masih ada di kampus.
"Terima kasih atas kerja keras kalian. Kalian sudah melakukan yang terbaik" Yunho tersenyum pada semua anggota club dan membungkukan kepalanya sekilas.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAKURA {COMPLETE}
FanfictieSakura itu.... Cantik, lembut, dan merona merah muda, mengingatkan Yunho pada sosok sahabatnya Kim Jaejoong. Dia menyayangi sahabatnya itu layaknya saudaranya sendiri. Tapi baru-baru ini dia tahu bahwa sesungguhnya Jaejoong .... Mencintainya.