"Good afternoon sir, what can i help you?" Bahkan dalam kondisi tubuh yang lengket dan bau serta lelah, aku masih berusaha terdengar seprofesional mungkin. Tapi suasana profesional itu hancur saat Luke berteriak tepat di ambang pintu kamar.
"Oh, did I interrupt your day?" Tanya Mr. Morgan saat mendengar suara Luke yang menggelegar. Aku segera menoleh ke arah Luke dan memelototinya. Ia langsung memasang wajah penuh penyesalannya dan berbisik "Sorry..."
"Not at all, sir." Jawabku. "Okay i need you to remind me tomorrow to transfer 50.000 dollar to The Alexis and please tell Takeru to send an email about Modi's invoice." Titahnya. Aku baru ingat bahwa aku tidak sempat bertukar nomor telephone dengan Takeru.
"Sorry sir, but i don't have Takeru's number." Kataku gugup. "You have it on your ipad." Lalu tanpa berbasa-basi Mr. Morgan langsung memutuskan sambungan telephone. Selagi aku masih mengingat perintah tadi, aku segera memeriksa iPad dan mencari nomor Takeru disana. Benar saja, terdapat nomor Takeru, Lucas, Amanda, dan bahkan Mr. Morgan sendiri. Tapi kenapa Mr. Morgan nelephone nya ke nomor hp gue ya?
Tau dah.
Aku pun segera menelphone Takeru dan memberitaukan apa yang Mr. Morgan minta. Lalu aku juga langsung mengatur reminder pada iPad untuk mengingatkan Mr. Morgan mengenai transfer 50.000 dollar pada The Alexis. Aku tidak tau perusahaan apa itu tapi aku yakin itu perusahaan yang besar.
"Sayang im so sorry. I didn't know you were talking to your boss. I just wanna tell you that the water is ready." Luke menghampiriku, masih dengan ekspresi bersalahnya.
"It's okay Luke. And thank you for the water." Jawabku dengan senyum. "By the way Luke, can you teach me how to walk on those heels?" Pintaku sambil menunjuk heels di lantai kamar dengan daguku.
"Yeah, of course. But right after dinner, okay?"Aku mengangguk. Lalu bagaikan membaca pikiranku, Luke pergi keluar kamar dan menutup pintu. Dia tau aku hendak melepaskan pakaianku untuk mandi.
***
Luke bersendawa dengan cukup keras, aku meliriknya sekilas dengan kedua tnganku yang sibuk membersihkan meja makan. Luke sudah menyiapkan makan malam, itu artinya akulah yang bertugas untuk membersihkan meja makan. Sebenarnya itu bukanlah kesepakatan kami, hanya saja aku berinisiatif. Aku merasa kasihan kepada Luke yang sudah menggendongku dari gang sebelah sampai ke rumah—bahkan sampai ke kamar.
"What you're gonna do next?" Tanyanya, masih duduk di meja makan sambil memperhatikanku mrncuci piring kotor. "You promised me to teach me walking on those heels."
"Oh yeah, you're right."
Meletakan piring terakhir di rak dan mengelap tanganku yang basah, "And after that i need to learn Mr. Morgan's schedule."
"Okay."
Yaudah abis itu Luke ngajarin gue jalan pake heels. Disini gue gabisa gambarin kaya gimana karena gue se-riweuh itu, rempong banget gue takut jatoh. Kaki sama lutut gue gemeteran kalo berdiri pake heelsnya. Nih gue kasih liat heelsinya. Masyaallah deh!!!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.