Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)
*
Tatapan Yeji begitu menusuk saat melihat Jeno yang sedang berdiri di depan unitnya saat ini. Perasaan sakit hatinya yang kemarin masih membekas bahkan berita itu masih menjadi topik hangat hingga dia tidak berani keluar apartemen untuk saat ini. Beberapa saat yang lalu, baik Rose maupun Presiden Park menghubunginya agar tidak kelayapan ke mana-mana sampai masalah ini selesai.
"Mau apa?" tanya Yeji dengan nada ketus dan raut wajah dinginnya setelah mengajak Jeno masuk dari pada berdebat di depan pintu. "Apa kau tidak malu datang ke sini setelah apa yang kau lakukan padaku?"
"Aku tidak malu karena itu bukan perbuatanku. Kalau kau memikirkan masalah ini dengan pikiran yang dingin dan tidak terbawa emosi maka kau tidak akan asal menuduhku. Aku tidak punya motif apa-apa padamu jadi aku tidak punya alasan untuk menyebarkan berita ini." Jeno menatap Yeji dengan lurus tapi Yeji malah membuang muka. "Dengar ya, sekarang dengarkan baik-baik apa yang ku katakan karena aku akan memberitahumu yang sebenarnya."
Yeji masih saja mengabaikan Jeno, menatap ke arah lain supaya tatapan mereka tidak bertemu. Tapi, Jeno mengerti karena Yeji tidak tahu apa-apa dan pikirannya langsung terhasut sebab baru bertemu dengan kakak yang selama ini dia cari.
"Taeyong bukan orang yang baik, kakakmu itu punya niat jahat terhadap ayahmu yaitu Presiden Park. Kau tahu, Taeyong pada akhirnya akan membunuh ayahmu, dia adalah bagian dari kelompok No Mercy yang sudah membuat negara resah. Taeyong menyimpan dendam pada ayahmu karena ibunya, ibumu, berselingkuh dengan ayahmu lalu pada akhirnya ayahnya kalah dalam pemilihan Presiden empat tahun yang lalu kemudian ayahnya bunuh diri karena stress. Jadi, Taeyong punya motif yaitu balas dendam." Jeno akhirnya berkata jujur pada Yeji karena Jeno tidak mau Yeji berada dalam bahaya. Entahlah, hanya saja Jeno merasa Taeyong berbahaya untuk Yeji walaupun mereka adalah saudara. "Aku menyayangimu Hwang Yeji, aku peduli padamu, itu sebabnya aku memberitahumu yang sebenarnya karena aku tidak mau kau berada dalam bahaya. Sekarang pilihan ada di tanganmu, entah kau akan percaya atau tidak yang pasti aku sudah memberitahumu."
Yeji terdiam, menunduk, dan menatap kosong ke arah lantai. Dia memang baru mengenal Taeyong, baru bertemu dengannya, tapi faktanya mereka adalah saudara jadi Yeji masih belum percaya kalau Taeyong punya niat jahat. Lalu Jeno, dia memang mencintai laki-laki ini tapi Taeyong lebih dulu mendoktrin otaknya jadi tetal saja Yeji menganggap Jeno salah.
"Apa kau baru saja menjelekkan kakakku sendiri di hadapanku?"
"Tidak, aku memberitahumu faktanya."
"Jika kau sudah selesai bicara, pergi saja." Yeji beranjak tapi Jeno menahan tangannya.
Kini, kedua tangan Jeno berpindah pada bahu Yeji lalu pandangan mereka terkunci satu sama lain. Jeno bisa merasakan kalau tubuh Yeji agak bergetar tapi mau bagaimana lagi, Yeji sepertinya tidak percaya.
"Ku harap kau bisa menjaga dirimu baik-baik setelah ini karena mungkin, aku tidak akan bisa menemuimu lagi. Aku tidak memaksamu untuk langsung percaya karena aku tahu kau lebih mempercayai kakakmu dari pada aku. Maaf kalau aku sudah membuatmu sakit hati tapi asal kau tahu, aku tidak pernah membocorkan informasi tentangmu. Aku menyayangimu bahkan mencintaimu, kau harus tahu dan ingat itu." Jeno mendekat dan mengikis jarak di antara mereka kemudian mengecup pelan kening Yeji. "Jaga dirimu baik-baik."
Lalu begitu saja, Jeno akhirnya keluar dari unit Yeji. Meninggalkan Yeji yang mulai terisak sendiri. Yeji terduduk di lantai dan menangis sejadinya.
*
Jaemin mengepalkan tangannya kuat saat tidak bisa berbuat apa-apa ketika menatap Jeno yang dibawa oleh orang-orang asing— yang diyakini Jaemin adalah orang suruhan Presiden Park, saat Jeno baru saja kembali dari apartemen Yeji. Jaemin hendak mendekat tapi Jeno memberi isyarat jangan mendekat. Keadaan semakin darurat, jadi kemungkinan sekarang Jaemin juga akan diburu sebab mereka bertiga berhubungan keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL MEN DO IS LIE [JAELIA✔️]
Fanfic[TERBIT dan MASIH DAPAT DIBELI] We all have a story we will never tell. ©dear2jae 2021.