Part 22

944 161 48
                                    

Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)

*

Pada akhirnya, Jaemin mengalah dan tetap menemani Lia malam ini. Bagi Jaemin, Lia harus tahu dan segera tahu kalau situasinya benar-benar mencekam, supaya Lia juga bisa menjaga dirinya sendiri. Soal Jaehyun dan Jeno, Jaemin yakin bahwa dua laki-laki hebat itu akan paham situasinya.

Lia masih belum mau melepaskan pelukannya pada Jaemin. Perempuan itu masih melingkarkan pelukannya pada Jaemin sambil menyandarkan kepalanya di dada Jaemin. Benar kata Sungchan dan Haechan bahwa dia harus mengikuti kata hatinya, dan saat ini hatinya berkata bahwa dia menginginkan Jaemin kembali. Terlepas pekerjaan Jaemin sama dengan ayahnya dan Soobin, Lia akan terus berpikir positif bahwa tidak semua nasib orang sama.

"Kata Sungchan, namanya Lino. Sungchan bilang dia menyukaimu sejak dulu dan sekarang apa kalian benar-benar pacaran?" tanya Jaemin akhirnya. Tak dipungkiri kalau itu menganggu pikirannya sejak tadi. Jadi dia memutuskan untuk bertanya saja dari pada terus penasaran.

"Kau cemburu?"

"Tidak."

Lia berdecak, lagi-lagi si laki-laki kaku ini tidak pernah mau bicara sejujurnya. Pelukan itu terlepas lalu Lia mendongak untuk menatap Jaemin. "Jadi kau tidak cemburu jika aku pacaran dengan laki-laki lain?"

"Tidak, aku serius saat memintamu mencari laki-laki lain. Aku ingin ada yang selalu menemanimu dan menjagamu, yang selalu bisa meluangkan waktunya untukmu. Tidak sepertiku yang bisa pergi kapan saj—"

"Diam!" sela Lia. "Jangan katakan apapun tentang pergi. Aku tidak mau mendengarnya."

"Maksudku pergi untuk bertugas," ujar Jaemin dan mengecup kening Lia. "Tubuhmu agak hangat, apa kau kedinginan? Cepat ganti bajumu sebelum kau masuk angin. Aku ambilkan air hangat."

Lia mengangguk, sebenarnya merasa sangat malu karena kancing bajunya masih terbuka dan berpelukan dengan Jaemin walaupun mereka pernah bersentuhan tanpa sehelai benang pun tapi tetap saja rasanya aneh.

Ketika Jaemin kembali ke kamar, Lia masih di dalam kamar mandi. Dia meletakkan gelas air hangatnya di atas nakas lalu matanya menelisik setiap sudut kamar Lia. Menatap lukisan yang ada di dinding dan menatap bingkai foto yang ada di atas nakas samping tempat tidur. Bingkai foto berisi foto Lia dan Sungchan yang masih kecil, juga foto Lia bersama ayahnya dan Soobin. Lia berada di tengah dan diapit oleh dua laki-laki itu. Kemudian ada satu bingkai foto yang membuat Jaemin menyunggingkan senyum tipis yaitu foto selcanya dengan Lia. Bahkan ada tulisan di bawah fotonya yang bertuliskan pacarku.

"Tadinya aku mau membuang foto itu," celetuk Lia yang baru keluar dari kamar mandi sambil menunjuk foto selca mereka.

"Buang saja."

Lia berdecak dan memilih bajunya selagi Jaemin berbaring di atas ranjangnya. Jaemin memejamkan matanya sejenak, rasanya memang lega sudah memberitahu Lia kebenarannya. Sekarang Jaemin hanya perlu memikirkan bagaimana cara agar Taeyong tidak tahu kalau dia akan pergi menemui Presiden Park.

"Kau sudah makan?" Lia beranjak duduk di samping Jaemin. "Kalau belum akan ku buatkan."

"Aku mau tidur." Jaemin membelakangi Lia dan memeluk bantal gulingnya kemudian mulai memejamkan matanya.

Lia kemudian beranjak dan berjalan keluar lalu menutup pintunya dengan rapat, membiarkan Jaemin beristirahat sejenak. Sedangkan Jaemin mengulas senyum kecil karena baru sadar bahwa kamar Lia hampir semuanya berwarna hijau toska. Bahkan guling yang dipeluknya saat ini berwarna hijau toska.

ALL MEN DO IS LIE [JAELIA✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang