Chapter 3: Para Cuaca dan Rencana

98 11 0
                                    

Hibari Kyoya sangat menyukai Namimori. Alasanya? Mudah, karena dia seorang karnivore. Setiap pelanggar peraturan, dia akan menggingit mereka sampai mati, (Bahasa Inggrisnya "I'll bite you to death"). Setiap ada perusuh, contoh Yakuza, dia akan menggigit mereka sampai mati. Jika ada herbivore yang menindas seseorang a.k.a bullying, dia akan menggigit mereka sampai mati. Karena sikapnya yang super itu, dia dijuluki Setan Namimori. Setiap orang akan mengenalnya karena dia selalu menggigit orang sampai mati jika mereka membuat kerusuhan (Contohnya: berkerumun, berkerumun, dan berkerumun). Sayangnya, Namimori Middle School pun a.k.a Nami-chu tak luput dari sifat keadilannya (read: keganasannya).

Hari-harinya, dia selalu melakukan apa yang dianggapnya merupakan pekerjaan seorang karnivore. Melindungi yang lemah dan menggigit mereka yang berani mengganggu wilayahnya. Kegiatan itu, entah sejak kapan menjadi hobinya.

Sayangnya, ia tahu ada yang kurang. Dan dia tak tahu alasannya.

Bukan karena ia tak bisa melindungi Namimori ataupun penduduk di dalamnya. Bukan, bukan itu. Ia tahu dengan jelas bahwa tak ada yang bisa melawannya. Bahkan para yakuza pun akan berpikir dua kali untuk melawannya. Ayahnya sudah mendidiknya dengan baik dan julukannya bukan main-main.

Ditakuti? Sangat tidak mungkin. Ia sangat suka menggigit orang sampai mati dan tak ada yang bisa merubahnya. Apalagi jika ia merasakan andrenaline yang terpompa ketika ia menghadapi musuh yang kuat.

Sendirian? Tidak, ia tak pernah merasakannya. Ia menyukai keheningan yang notabene selalu berhubungan dengan kesendirian. Ia tak merasa bahwa ia bermasalah dengan yang namanya kesendirian. Selain itu ia tak menyukai kerumunan sama sekali.

Teman? Ia selalu menganggap bahwa berteman dan berinteraksi dengan orang lain adalah kegiatan para herbivore. Kenapa? Karena mereka tak bisa melakukan apa pun tanpa bantuan herbivore lain. Sedangkan ia karnivore, dan ia tak membutuhkan bantuan orang lain. Titik.

Tapi kenapa kadang ia merasa ada yang belum lengkap?

Siang itu, ketika ia sedang tidur siang di tempat favoritenya, di mana keheningan selalu menyelimuti, ia menemukan sesuatu yang lain.

Herbivore itu tak sama dengan herbivore yang lain, Hibari Kyoya tahu itu. Ia bisa merasakan kekuatan yang tersembunyi di dalamnya. Ia baru saja akan menggigit herbivore itu sampai mati, ketika herbivore itu membuka mulutnya dan mulai melantunkan kata-kata. Sebuah puisi yang tak pernah ia dengan sebelumnya.

Ia mematung di tempatnya. Kata-kata itu sepeti membiusnya. Herbivore itu benar-benar serius dengan apa yang diucapkannya. Dari jauh, ia membiarkan herbivore itu pergi.

Dia belum tahu apa yang membuatnya merasa kurang, tapi ia tahu di mana atau kepada siapa mencari jawabannya.

Akhirnya.

Hari itu, ia pulang dengan seringai di wajahnya.

Yamamoto Takeshi adalah orang yang populer. Ia tahu itu tanpa perlu ada yang memberitahunya. Banyak anak yang mengidolakannya. Para cowok akan menggerombolinya setiap pagi dan berusaha untuk menjadi temannya. Sedangkan para gadis alias cewek akan berteriak kegirangan ketika ia tersenyum kepada mereka.

Ya, ia adalah Yamamoto Takeshi, 'Sang Idola Baseball'.

Dan sejujurnya, ia muak dengan semuanya.

Ia tahu, bahwa mereka semua mendekatinya bukan karena murni ingin berteman dengannya. Mereka mendekatinya karena ia adalah 'Sang Idola Baseball'. Jika seandainya ia bukan 'Sang Idola Baseball', ia yakin mereka semua akan menjauhinya.

Entah sejak kapan, dirinya yang selalu ceria telah menjadi imej umum bagi dirinya.

Tak ada yang menyadarinya karena ia selalu tersenyum. Tak ada yang menyadari bahwa senyumannya terpaksa, tak ada yang menyaradari bahwa senyumannya merupakan topeng abadi di wajahnya. Mereka tak peduli.

The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang