Chapter 21:Tindakan dan Rencana II

57 6 0
                                    

Tsuna menatap pendatang baru yang tiba-tiba saja muncul di depan pintu masuk toko milik Kawahira. Jam sudah menujukkan pukul 9 malam dan dia bersiap ketika ia mendengar pintu depan diketuk. Lambo sudah tertidur pulas sejak lama, dan Hayato baru saja tertidur sepuluh menit lalu. Ia sebenarnya juga sudah terlelap ketika seseorang mengetuk pintu depan.

"Kau..." Tsuna berbisik dengan tertahan. Byakuran terkekeh.

"Ah, kau pasti sudah mendengar suaraku sebelumnya ketika kau menguping pembicaraanku dengan kakakmu." Byakuran berkata dengan senyuman licik yang masih terpajang di wajahnya. "Apa aku salah? Sawada Tsunayoshi-kun? Penjaga tri-ni-sette yang baru?"

Tsuna menegang mendengar sebutan itu. Ia menyipitkan matanya seraya tubuhnya mengambil siaga. Byakuran tertawa kecil melihat tingkah Tsuna.

"Tenanglah, aku tak akan menyakitimu, Tsunayoshi-kun~" Byakuran berkata dengan sing-song voice. Tubuh Tsuna mulai relaks, tapi ia tak menjatuhkan seluruh siaganya. "Aku ingin bicara denganmu, bisa aku masuk?"

Tsuna menatap albino di depannya dengan ragu-ragu sebelum membiarkannya masuk. Setelah kembali menutup pintu, Tsuna mengikutinya menuju ke salah satu meja yang ada dan duduk di sana.

"S-siapa kau?" Tsuna bertanya akhirnya. Ia memperhatikan senyuman Byakuran yang semakin lebar dengan waspada.

"Ara~! Aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Byakuran Gesso, Pendiri Mallefiore dan merupakan pewaris sah dari Mare ring, salam kenal~" Byakuran membungkuk dengan dramatis. Tsuna memandang Byakuran dengan wajah shock ketika ia menyadari apa yang Byakuran katakan.

"Kau, pewaris Mare ring?" Ia berbisik dengan tertahan. Byakuran mengangguk, diam-diam menikmati wajah kaget Tsuna (hei! bukan salahnya kalau ia merasa bosan!).

"Yap~ Dan ada yang harus kubicarakan denganmu, Tsunayoshi-kun~" Tsuna menatapnya dengan bingung. "Ini tentang Cloak-man." Dia berkata dengan serius. Aura Tsuna berganti. Ia menegakkan tubuhnya dan menatap wajah Byakuran dengan mata tajam. Gerakan yang didasari oleh Byakuran tetapi dilakukan Tsuna tanpa sadar.

"Seperti yang sudah kau tahu, aku mengetahui tentang rencanamu dan Checkerface." Byakuran memulai. "Sephira yang memerikan cincin mare padaku mengatakan seluruh kemungkinan tentang apa yang akan terjadi dan mungkin akan terjadi. Ia juga menatakan akan mengangkatmu menjadi salah satu penjaga Tri-ni-sette. Aku setuju untuk membantu mereka dan juga membantumu dengan menyimpan rahasia dan menjadi mata untukmu di antara para mafia."

Byakuran menjelaskan panjang lebar. Tsuna mengangguk mengerti.

"Aku mengerti Byakuran-san, terima kasih atas bantuanmu." Tsuna berkata. Ia menatap Byakuran, menyadari bahwa Byakuran belum selesai.

"Apa ada hal lain yang ingin kau bicarakan denganku, Byakuran?"

"Kudengar ketika kau dan Sephria berada di italia, kau diserang oleh cloak man?" Byakuran bertanya seraya memperhatikan Tsuna menegang.

"Bagaimana kau tahu?" Ia bertanya.

"Cherckerface mengunjungiku." ia berkata. "Ia bilang bahwa ia berhasil lolos dari cengkreman Cloak-man begitu pula dengan Sephira. Ia menceritakan kronologi kejadian di sana."

Tsuna masih menatap Byakuran dengan ekspresi tegang. Sementara Byakuran melanjutkan ceritanya.

"Ia juga bilang, bahwa ia juga memiliki mata-mata diantara para arcobaleno yang akan membantumu untuk menjauhkan para arcobaleno dari mu. Agak sulit mungkin dengan Reborn yang menjadi guru kakakmu. Selain itu, aku ingin memberitahumu, bahwa penjaga tri-ni-sette yang lain dan juga pemegang pacifier langit generasi ini, Uni dari Giglio Nero, mengetahui tentang hal ini." Ia menaikkan tangannya tanda damai. "Dan bukan aku yang memberitahunya, ia memiliki kemampuan untuk melihat masa depan."

The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang