"Khu, khu, khu, sepertinya Byakuran Gesso telah muncul, huh?"
Sesosok berjubah terlihat berdiri di atas salah satu gedung. Jubahnya yang bewaran hitam berkibar-kibar dihembuska angin. Sebuah topeng terpasang di wajahnya. Matanya yang tajam memandang pemandangan di sekelilingnya dengan penuh perhatian.
Sebuah seringai muncul di bibirnya.
"Nah, saatnya membuat kekacauan, atau permainan ini akan membosankan.
"G, aku ingin kau mengirimkan surat untuk Giglio nero." Giotto berkata seraya ia berjalan menuju ke lantai satu. G yang sendari tadi berjalan di sampingnya memandang bossnya itu dengan bingung.
"Untuk apa, Giotto?"
"Untuk mendiskusikan tentang apa yang Byakuran katakan." Giotto memulai. Ia bisa merasakan G yang menegang.
"Ia bilang bahwa musuh baru telah datang, musuh yang akan mengancam tri-ni-sette, dan kunci kali adalah adikku, Sawada Tsunayoshi." Giotto berkata dengan pelan.
"Musuh baru ini, bukan hanya mengincar tri-ni-sette, tetapi ada kemungkinan ingin menghancurkan tri-ni-sette, yang notabene akan mengarah pada hancurnya dunia kita." Giotto menghela nafas. Ia bisa merasakan G yang tersedak karena perkataanya.
"Apa kau ingat ketika di 'masa depan'? Byakuran menjadi musuh kita karena ia ingin menjadi penguasa mutlak di seluruh dunia parallel. Meskipun begitu, ia sama sekali tak mengancam keberadaan tri-ni-sette (meskipun ia membunuh para arcobaleno, namun ia tetap menjaga dengan baik arcobaleno pacifier yang ia berhasil dapatkan). Ketika Byakuran menjelaskan kedatangannya, aku sama sekali tak mendeteksi kebohongan di kata-katanya. Tetapi, aku menyadari bahwa masih banyak yang belum ia katakan." Giotto mengambil jeda.
"Byakuran berkata bahwa aku harus menemui Yuni. Ia juga berkata bahwa Yuni ada di Namimori. Itu berarti, ada kemungkinan bahwa Yuni bersama dengan Byakuran. Jika ia ingin aku menemui Yuni, itu berarti ia ingin mendiskusikan sesuatu dengan ku dan Yuni sebagai sama-sama pemegang tri-ni-sette yang sah. Byakuran pasti tahu bahwa kita akan curiga dan tak akan datang jika ia yang memintanya (salahkan apa yang dia lakukan di 'masa depan'), karena itu ia menggunakan nama Yuni." Giotto menggumam.
"Apa aku perlu memanggilkan Cozart?" G bertanya. Giotto mengerutkan dahinya sebelum akhirnya mengangguk.
"Ya, tolong panggilkan dia. Dan juga tolong panggil Dino, aku ingin berbicara dengannya. Dan, kumpulkan semua guardian dengan segera" Giotto berkata. G mengangguk dengan mengerti. Ia segera melanjutkan jalannya menuju ke pintu depan. Setelah mengucapkan salam, ia pun pergi.
Giotto memalingkan wajahnya ke mentornya yang sendari tadi hanya mendengarkan.
"Bagaimana menurutmu Reborn, mengenai masalah ini?" Giotto bertanya. Reborn menurunkan fedoranya sampai menutupi setengah wajahnya sebelum menghela nafas.
"Masalah besar. Adikmu menyembunyikan sesuatu dari kita. Begitu pula dengan Gokudera Hayato." Reborn berkata. Giotto mengangguk setuju.
"Aku tahu. Aku menyadarinya dari ketika mereka pertama kali datang kemari secara bersama-sama. Apa yang mereka katakan setengah benar dan setengah kebohongan, karena itu sulit bagiku untuk menentukan bagian mana yang merupakan kejujuran dan bagian mana yang meruapakan kebohongan." Giotto menjelaskan. Detik berikutnya, Ia sudah terkapar di tanah denagn Reborn berdiri di atasnya.
"Dame-Gio, kau butuh lebih banyak latihan untuk mengasah Hyper Intuitionmu. Setelah masalah ini selesai, aku akan mendouble latihanmu." Reborn berkata. Giotto menatap mentornya itu dengan pandangan tak percaya.
'Tentu saja! Aku melupakan fakta bahwa Reborn adalah guru dari neraka yang terdalam!' Giotto menggerutu di dalam hati.
"Aku dengar itu Giotto." Giotto berjengit. Ia menatap mentornya yang tiba-tiba berhenti di tengah jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sky
FantasyLangit, adalah keharmonisan. Ia menerima segalanya dan tempat di mana para cuara bersandar. Matahari yang memberi semangat, awan yang bebas, hujan yang menenangkan, kabut yang melindungi, badai yang berontak, dan petir yang menggelegar. Ryohei, Kyoy...