Nekan bintang nggak susah kan, ya? Oh iya lupa, yang susah kan nurunin gengsi. Canda gengsi.
Dalam seminggu, hitungan Harzi pulang di bawah jam 10 mungkin hanya sebanyak 2 kali di hari yang tak menentu. Katanya sih, hal itu wajar untuk seseorang yang punya banyak usaha. Sebenarnya pun Harzi tidak pernah mengenalkan dirinya sebagai pengusaha di depan orang baru, ia hanya akan menjawab kalau dirinya adalah seorang pemilik kafe dan juga tempat makan yang terletak di berbagai lokasi.
Sama kok, ujung-ujungnya sombong juga, hanya saja caranya lebih belibet.
Bercanda, nyatanya orang-orang cenderung tak peduli pada siapa pemilik sebuah usaha, kecuali mereka sudah punya nama. Mungkin terkenal di sosial media, artis, atau pejabat. Harzi bukanlah salah satunya, ia hanya terkenal di kalangan sesama pengusaha sebagai orang berduit yang tidak tahu memanfaatkan hartanya. Karena di saat kawan-kawannya sibuk gonta-ganti Ferrari, Harzi masih bertahan dengan mobil Toyota RAV4 merah yang suka ia bawa ke mana-mana. Meskinya lagi di rumah menganggur satu Alphard sebagai mobil keluarga, BMW untuk kunjungan khusus, dan satu Agya untuk istrinya pakai berbelanja ke pasar serta mengantar jemput anak mereka di sekolah.
Juga tak tahu saja, kalau uang Harzi habis dipakai berfoya-foya untuk si dunia game tercinta. Di sana pun, Harzi cukup dikenal walau tak sekelas Jess No Limit. Meski sebenarnya ia bisa saja mendapatkan penghasilan tambahan dari hobinya itu, namun Harzi memilih menjadikan game sebatas kesenangan dan pelepas penat saja. Nanti kalau diembat juga bisa-bisa Jess No Limit sepi job dan menangis hingga tumbuh rambut.
Dan lagi, kalau ia dikenal banyak orang, istrinya akan mendumel dan menyuruhnya untuk angkat kaki dari rumah sebab Kiran tak akan mau serumah dengan manusia yang punya banyak kenalan. Selain itu, semakin seseorang dikenal, maka semakin banyak pula godaannya. Apa lagi untuk om-om berduit macam Harzi. Beh, sasaran empuk para sugar baby dia mah.
Seringkali ia menyaksikan para koleganya menggandeng gadis berbeda alih-alih membawa pasangan sah tiap kali berkumpul. Harzi hampir tak pernah, dan kelihatannya mustahil. Yang pertama karena Kiran tak suka keramaian, dan yang kedua istrinya terlalu cantik untuk dibawa ke mana-mana. Yang ada para pria hidung belang tertarik dan menggodanya. Dan kalau sampai itu terjadi, mungkin Harzi akan langsung dihukum gantung setelah ketahuan mengubur mayat seseorang di gorong-gorong.
Harzi pernah bertanya. "Bun, emangnya kamu nggak takut ngebebasin aku keluar sendirian? Gimana kalau aku khilaf dan ngelakuin sesuatu di belakang kamu?"
"Ya berarti tinggal nunggu ketahuan aja. Kalau udah, kita cus deh ke pengadilan. Selesai."
"Kamu nggak sayang sama aku?"
"Sayang. Tapi nggak ada pembenaran buat pengkhianatan." Kiran menjawab. "Sekarang giliran aku yang tanya. Kalau semisal aku ketahuan main api di belakang kamu, gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
until we're grey and old [✔]
Fanfiction[ read after "look how we've grown" ] I'll take the kids to school, wave them goodbye, and I'll thank my lucky stars for that night. ©tuesday-eve, 2021.