chapter 3

12K 589 8
                                    

Vote

Coment

_____000_____

  " Hallo Ra! " Ujar salsa setelah sambungan telepon tersambung.

"... "

" Lo lagi di rumah kan? " Tanya salsa .

"..."

" Gue kesana ya Ra, bonyok lagi ke
Surabaya " ujar salsa.

"...."

" Siap! Otw ya " ujar salsa bersemangat setelah nya sambungan terputus.

Salsa beranjak, dan siap siap menunju rumah Keira karena kedua orang tua nya sedang tidak dirumah.

_____000_______

Mobil Lamborghini Milik salsa berhenti tepat di depan rumah Alexander.
Dan melangkah membuka pintu dan masuk.

Jangan heran saat salsa memasuki rumah Keira tanpa mengetuk pintu nya.
Salsa sudah biasa menginap bahkan menganggap rumah Keira rumah keduanya begitu juga dengan keira.

" Hallo !! Ada orang nya enggak? " Seru salsa.

" Heh teriak teriak aja ! " Tegur Sandra, sepupu Keira.

Salsa cengengesan lalu duduk di ruang tamu.
" Keira mana kak? " Tanya salsa.

" Kamar, ganti baju " ujar Sandra meletakkan cemilan dan minuman di meja tamu.

" Kakak tahu aja salsa lapar " seru salsa hendak mengambil namun di tepis oleh sandar.

" Auh, kok salsa di tabok ? " Protes salsa.

" Kebiasaan kamu. Sepupu kakak Ama Keira mau datang. Ini buat dia. Kalau kamu lapar ambil di dapur gih " ujar Sandra.

Salsa mencebik " salsa juga tamu loh kak " ujar salsa.

" Iya , tamu tidak diundang kayak jelangkung " ujar Sandra membuat salsa mengerucut.

" Kita musuhan kak, salsa mau ke dapur dulu wlee " ujar salsa berlari kecil menuju dapur.

Saat hendak kedapur salsa berpapasan dengan Keira yang baru saja turun dari kamarnya.

" Dah datang Lo? " Tanya keira.

" Udah, nih gue mau ke dapur mau makan " ujar salsa tersenyum sumringah.

" Yuada makan gih. Gue mau kedepan mau nunggu Abang sepupu gue datang " ujar Keira.

" Sejak kapan Lo punya Abang? " Tanya salsa .

" Sejak dulu lah. Cuma Abang sepupu gue emang enggak pernah ke Indonesia dia netap di Inggris . " Jelas Keira setelah berlalu sedangkan salsa hanya mangut-mangut lalu melanjutkan langkahnya menuju dapur.

________000_________

" Bang Axel! " Seru Keira memeluk Axel.

Axel terkekeh " aduh sepupu gue yang paling jelek . Apa kabar? " Tanya Keira.

Keira memutar bola matanya malas, " Lo ngeselin sih xel " ujar Nya.

Axel terkekeh, " tadi manggil Abang kok jadi Axel? " Tanya Axel.

" Ya Axel lah, masa gue manggil Lo Ucok ! " Ketus Axel.

" Udah. Dari kecil kalian ribut Mulu " ujar sandra.

" Kabar Lo gimana xa? " Tanya Sandra

" Gue baik kak, " ujar Axel.

Ketiganya mengobrol cukup lama.
" Ra, salsa mana? " Tanya Sandra.

" Tadi katanya makan. Bentar lagi ke sini " jelas Keira.

" Yauda, Kakak mau kerja dulu oke. " Pamit Sandra yang dianggukin oleh Keira juga Axel.

" Axel kamar mandi bentar gue " ujar Keira dianggukin oleh Axel.

" Ra, Abang sepupu Lo Uda datang? " Tanya salsa yang berada diruang tamu namun seseorang dari masa lalu membuat nya terpaku.

" A.... Axel " gumam salsa .

Begitu juga dengan salsa, Axel terkejut melihat mantan nya .

" Eh salsa , Lo udah selesai dari dapur? " Tanya Keira baru saja kembali namun dia mengernyit saat salsa juga Axel terpaku dan terjadi keheningan.

" Sa! " Panggil Keira memegang bahu salsa membuat salsa tersadar .

" Eh Ra. Kenapa? " Tanya nya .

" Kalian kenapa? " Tanya Keira. " Oh iya kenalin ini sepupu gue Axel dan xel ini sahabat gue " ucapan Keira terpotong.

" Salsa , gimana kabar Lo ? "  tanya Axel.

Keira mengernyit " kalian saling kenal? " Tanya Keira.

Salsa menghela " Axel , dia mantan gue Ra " ujar salsa.

Keira melotot " hah! Beneran? " Tanya Keira.

" Iya " jawab Axel.

" Enggak usah berlebihan Ra, kita cuma mantan doang kok " jelas  salsa.

" Sumpah gue terkejut. " Jujur Keira.

" Enggak perlu terkejut kali. Kita dah jadi mantan tapi masih bisa jadi teman. Iya kan xel? " Tanya salsa

Axel tersenyum " iya "

Kemudian ketiganya mengobrol walaupun masih terlihat canggung.

______000______

" Andi ! " Panggil Satya.

Andi menghadap Satya.
" Ada apa pak? " Tanya Andi.

" Coba selidiki pemilik mobil dengan nomor plat #&$&#&$# " ujar Satya.

Andi mengangguk " baik pak "

Setelah Andi pergi Satya tersenyum  mengingat perdebatan tadi pagi dengan seorang gadis.

" Denger ya, orang yang punya banyak duit itu bukan berarti bisa bayar semuanya pake uang. Karena uang Lo itu Nggak bisa beli segalanya termasuk harga diri seseorang "

Ucapan gadis tadi masih terngiang-ngiang di kepala Satya.

Gadis dengan lesung pipi yang manis dengan rambut sebahu.
Benar benar mengemaskan dan sepertinya Satya mulai tertarik padanya.

" Siapa pun kamu, kalau kita bertemu lagi . Kamu tidak akan bisa menjauh dari saya " jelas satya tersenyum.

______000_______

Author enggak Nerima silent reader ya.
Jadi tolong para reader sekalian hargai setiap karya author .
Bukan cuma karya author tapi author author yang lain
Oke

PAK DOSEN BUCIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang