chapter 14.

8.4K 371 11
                                    

" sekarang kamu kerjakan soal ini, nanti saya bakal koreksi dan kalau ada yang susah kamu bisa bertanya " ujar Satya .

Salsa mencebik kesal namun tetap mengerjakan lembaran soal yang diberikan oleh Satya.

Salsa maupun Satya berada di ruang kelas yang telah kosong karena teman teman Salsa sudah pulang, hanya Salsa yang tinggal untuk memulai pelajaran tambahan.

Terlihat Satya yang sibuk dengan laptop nya sedang kan Salsa terus melirik Satya sambil sesekali menyumpah serapah dosen nya ini.

Merasa diperhatikan Satya menatap Salsa yang juga sedang menatap nya dengan kesal. " Ada apa? " Tanya Satya menaikkan sebelah alisnya.

" Bapak enggak kasihan sama otak saya yang kecil ini, sampai disuruh ngerjain soal yang bikin otak saya semakin mengecil " ujar Salsa protes.

" Kamu saja sadar otak kamu kecil, makanya belajar " ucapan Satya membuat Salsa merasa kan ribuan jarum menusuk ulu hati nya hingga berdarah darah sungguh perih, ah lebay sekali epribadeh.

" Bapak ngomong nya kok julid banget , sopan kah begitu dengan murid imut seperti saya ini? " Tanya Salsa dengan mendramatiskan.

Satya memutar bola matanya malas namun bibir nya mengulum senyuman yang hendak keluar. Entahlah apapun yang dilakukan oleh Salsa mampu membuat nya tersenyum.

" Kamu mau ngulang kuliah? " Tanya Satya membuat Salsa menggeleng cepat.

" Eh enggak pak, ini saya mau ngerjain. Hehehehe. " Ujar Salsa mulai fokus pada soal dihadapan nya.

" Yakali gue ngulang, bisa malu tujuh turunan kali! " Batin Salsa mulai mengerjakan soal yang sama sekali ia tak paham:)

Melihat Salsa yang fokus belajar membuat Satya menatap wajah mengemaskan itu.
Mungkin Salsa yang terlalu fokus tidak menyadari tatapan memuja Satya menatapnya.

Satya terkekeh saat melihat ekspresi lucu gadis nya itu, gadis nya? Heum ya bagaimana pun Salsa harus bisa menjadi milik Satya.

Satya semakin terkekeh dengan ekspresi Salsa, saat ia mengernyit, menggaruk kepalanya, mengacak rambutnya frustasi, dengan mulut yang terus menggerutu pelan dan bibir maju . Hah ayolah Satya ingin segera melamar gadis dihadapannya.

" Pak? Heh pak Satya enggak kesurupan kan? " Tanya Salsa melihat Satya tersenyum sendiri bahkan terkekeh.

Salsa yang panik mengambil air minum sisa setengah yang tadi ia beli.
Dan

Byur.....

Satya tersentak melihat baju nya basah dan Salsa yang sumringah.
" Kamu ngapain siram saya? " Tanya Satya melotot marah.

Salsa tersenyum sumringah " ya ampun bapak enggak apa-apa kan? Ini siapa? Bapak kenal saya kan? " Tanya Salsa membuat Satya mengernyit.

" Kamu kenapa ? " Tanya Satya.

" Bapak dah sadar kan? Itu tadi bapak kesurupan. Masa tadi saya lihat bapak ketawa sama senyum senyum sendiri. Jadi saya inisiatif buat nyiram bapak. Hebat kan pak " cerita Salsa.

Satya memijit pelipisnya, " saya tidak kesurupan Salsa, "

Salsa mengernyit " bapak kesurupan tadi, mungkin bapak enggak sadar. Bapak mau istirahat aja enggak. Kita tunda pelajaran nya " saran Salsa.

" Tidak, pembelajaran tetap lanjut . Sana belajar " Suruh Satya membuat Salsa mendengus dan kembali ketempat Duduk.

" Kan gue cuma bantu, Padahal tuh kesempatan gue kagak belajar hadeh " gerutu Salsa.

Satya menelpon seseorang,
" Bawakan kemeja saya " ujarnya kemudian memutuskan sambungan nya.

Satya hanya geleng-geleng dengan kelakuan gadis nya, " benar benar menggemaskan" ujar Satya tersenyum.

Ini pak dosen bucin nya akut ya, disiram air bukannya kesal malah senyum senyum gaje. :'

______000________

Kemudian seseorang datang dan memberikan kemeja baru untuk Satya setelah nya pamit.

Mata Salsa tak henti hentinya melihat apa yang dilakukan Satya.

Satya yang menyadari itu tersenyum miring, dengan sengaja membuka kemeja basah nya memperlihatkan roti sobek nya.

" Kya.... Bapak ngapain ganti baju disini " teriak Salsa menutup matanya namun hanya separuh, karena sebenarnya dia juga menyukai pemandangan ini.

" Oh ayolah, siapa yang akan melewatkan pemandangan roti sobek cogan:) " batin Salsa .

" Suka suka saya mau ganti di mana, lagian kayak nya kamu suka lihat nya " goda Satya .

Salsa terkekeh, " bapak tahu aja, saya boleh pegang enggak pak? " Pertanyaan itu luncur dibibir Salsa membuat nya refleks menepuk bibir nya.

Satya tersenyum miring, ia melangkah mendekati Salsa yang menunduk .

" Kamu mau pegang hm? " Tanya Satya sudah berada dihadapan Salsa dengan masih bertelanjang dada.

Salsa menahan nafasnya saat Satya berada di hadapannya, kemudian Satya mengenggam tangan Salsa dan mengarahkan nya di roti sobek nya dan

Blush

Pipi Salsa memerah menahan malu, walaupun dia menyukai roti sobek para cogan namun ia tidak pernah memegang nya.

Segera Salsa menarik tangannya dari ABS Satya. " B..bapak pakai kemeja s.. sana " ujar Salsa gugup.

Satya mendekat wajah Salsa membuat nya terpaku, " kalau kamu mau lebih, kita nikah aja " ujar Satya mengedipkan matanya tersenyum manis lalu segera menjauh dari Salsa dan mengenakkan kemejanya.

Salsa bernafas saat Satya menjauh, Salsa mengibaskan tangannya ke wajahnya yang memerah karena malu, " ini kenapa panas Bane ya " lirih Salsa berusaha menahan debaran jantung nya yang ingin keluar saja.

________000_________

Kalau reders baik bisa folow  akun Instagram pribadi author
( destarini lase )

Dan bisa folow akun WP author juga.
Makasih yang udah folow dan nungguin cerita pak satya sama Salsa 🤧

Dan makasih buat 1k readers, author sayang kalian banyak banyak.

* Hasil imajinasi author
* Para haters minggat
* Para silent readers pergi
* Tukang copas minggir

Typo bertebaran 😂, belum revisi
Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan coment oke👌

Pak dosen bucin bakal nemenin kalian setiap Rabu dan Jumat Soo, jangan lupa masukin library oke.

Mau up lagi ?
Spam coment

Mau up lagi ?Spam coment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Pak Satya )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Pak Satya )

PAK DOSEN BUCIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang