Absen kuy!
Pembaca baru?
Pembaca setia, dari
" mantan jadi dosen " sampai akhir nya Salsa sama pak Satya punya cerita sendiri?Thank yang dah absen dan vote ya.
Vote and coment ya
____________000_____________
Suasana dalam mobil tampak hening sehingga membuat seorang Salsa was was takut jika Satya mengetahui jantung nya yang terus berdetak kencang.
" Ehem " Salsa berdehem , berusaha mencairkan suasana.
" Pak kita langsung pulang ya? " Tanya Salsa membuka pembicaraan.
" Hem " hanya deheman yang terdengar dari Satya.
" Haihs bapak Ham Hem Mulu kek Nissa sabyan " ujar Salsa mengerucut bibir nya.
Satya melirik Salsa sekilas kemudian kembali fokus pada jalanan didepan, membuat Salsa semakin kesal dan membuang muka kearah jendela.
Siapa yang tahu kalau Satya mengulum senyumnya dan menahan tawanya melihat betapa lucu gadis nya ini.
Ya kalian tahu lah seorang Satya tidak akan pernah bisa marah dengan Salsa , namun kali ini Satya ingin marahan dulu dengan gadisnya karena gadis nya sangat nakal.
Bagaimana bisa gadisnya ini memeluk pria lain selain dirinya, tertawa bahkan bercanda ria dengan pria lain sungguh Satya tidak rela dan Satya juga tahu bahwa pria yang bernama Axel itu adalah mantan pacar Salsa.Jika kalian bertanya dari mana Satya tahu, ya pastinya dari Andi sang sekretaris kepercayanya .
Kruk...kruk....
Suara aneh yang berasal dari perut Salsa membuatnya menunduk dengan wajah malu.
Satya yang mendengarnya terkekeh, " kamu lapar? " Tanya Satya.
Salsa mengangguk kecil kemudian menutup wajahnya saking malunya.
" Dasar perut sialan, malu bat gue " batin Salsa.Satya tersenyum, " ya sudah kita makan dulu " putus Satya.
Salsa mengangguk " pak saya request makan nasi goreng dekat sini , " ujar Salsa pelan. "Kata pepatah Udah basah juga sekalian nemplung aja, udah malu juga yauda sekalian aja enggak tahu malu " batin Salsa .
" Ya sudah kamu tunjukkan tempatnya " suruh Satya dan Salsa mengangguk kemudian menunjukkan arahnya.
_________000____________
" Bapak parkir disini aja, yuk turun " ajak Salsa yang sudah terlebih dahulu turun dari mobil.
Satya yang bingung ikut turun dari mobil.
" Kita makan dimana sa? " Tanya Satya karena ia tidak menemukan cafe atau warung makan.Salsa tersenyum antusias dan menunjukkan sebuah gerobak yang bertuliskan
" nasi goreng bang Mamat "" Maksudnya makan di pinggir jalan Sa? " Tanya Satya memastikan dan Salsa menjawab dengan anggukan.
" Kamu yakin? " Tanya Satya lagi, jujur ia bahkan belum pernah makan dipinggir jalan.
" 100% yakin pak, Udah ayo pak! " Ajak Salsa menarik tangan Satya .
Sesampai disana, Satya duduk di bangku panjang yang disediakan kemudian Salsa memesan makanan.
" Bang, nasi goreng spesial 2 porsi ya. Sama es teh nya juga dua " seru Salsa semangat.
Abang penjual nya mengangguk dan mengacungkan jempol nya " siap neng "
Selagi menunggu pesanannya Salsa memerhatikan Satya yang seperti nya canggung.
Salsa menyenggol lengan Satya " bapak enggak pernah makan dipinggir jalan ya? " Tanya Salsa .
" Saya tidak makan makanan tidak steril kayak gini " jelas Satya.
Salsa mencebik, " ya makan disini tiap hari saya baik baik aja tuh pak, malah ketagihan. Bapak coba deh beuh langsung nagih bapak mah " ujar Salsa mengebu gebu.
Kemudian pesanan telah tiba " ini dia dua porsi nasi goreng spesial ala bang Maman " ujar bang Maman penjual nasi goreng.
Salsa tersenyum senang, " terimakasih bang Maman, masakan bang Maman enggak ada duanya " jelas Salsa memuji kemudian dengan lahap menyantap nasi goreng nya.
Lain halnya dengan Satya yang bahkan belum menyentuh sama sekali .
" Dimakan pak jangan dilihatin doang enggak bakal bikin kenyang " tegur Salsa." Saya enggak makan deh " jelas Satya membuat Salsa melotot.
" Bapak masa nolak rezeki pamali loh ya " jelas Salsa.
" Saya sudah bila .. " ucapan Satya menggantung di udara kala Salsa menyendok satu suap nasi goreng ke mulut Satya.
" Makan pak, jangan berisik " ujar Salsa kemudian melanjutkan makannya.
Satya mengunyah nasi goreng itu dan rasanya memang senikmat ini kah?
Satya mengambil sesuap lagi dan lagi dan ternyata rasanya tidak kalah enak dari yang dijual kafe berbintang.Satya memakan makanannya dengan baik Bahkan menikmati rasanya.
Sedangkan Salsa yang melihat itu hanya terkekeh.
" Saya enggak suka makan disini , enggak steril blablabla entu ape kalau bukan suka?
Fix bapak dah ketagihan " kekeh Salsa.Satya hanya tersenyum tipis mendengar celoteh Salsa sambil terus menikmati nasi goreng super enak ini.
_________000____________
Author up, ehem enggak mau kasih tepuk tangan gitu ?
Tadi siang up sekarang up lagi.
Author emang baik kkan? Iya sama sama.Heum author juga sekarang mungkin up sesuai mood sekaligus tergantung pembaca serta yang ngevote.
Soo, jangan lupa share cerita ini ke temen-temen serta media sosial kalian.
Serta rekomendasikan cerita pak Satya juga Salsa ke media sosial, seperti grup WhatsApp waatpad, di grup waatpad Facebook, Instagram serta media sosial lainnya biar readers nambah oke!Dan buat silent readers, " author tunggu boom vote nya "
Bwhahah ahhahaha 🤣
See you next part 👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOSEN BUCIN (END)
RomansSatya Danendra Bagaskara Siapa yang tidak mengenal nya? Seorang CEO dari Perusahaan Bagaskara Group's, perusahaan yang cukup berpengaruh di dunia bisnis.Satya yang juga merupakan seorang pria yang cukup tampan sehingga digilai oleh kaum hawa namun d...