chapter 24

7.3K 299 12
                                    

Vote and coment nya!!!!!

" tumben lu mampir ke kafe gue " ujar Ravi kemudian duduk dihadapan Satya.

Keduanya saat ini berada di sebuah ruangan VIP  , yang berada di kafe Ravi sahabat Satya.

" Jihan baru aja balik ke Indonesia " jelas Satya .

Ravi menatap sahabatnya " terus kalau dia balik ke Indonesia kenapa? Lo mulai ragu? Mau balik sama Jihan dan Salsa cewek yang bikin Lo tertarik gimana? " Tanya Ravi bertubi-tubi.

" Gue enggak pernah berpikir buat balik sama Jihan, gue Juga udah cinta Banget sama Salsa . " Jelas Satya tegas mematahkan persepsi Ravi.

" Bagus kalau Lo udah putusin itu. Terus ngapain Lo ke sini pake muka ditekuk " ujar Ravi kemudian terkekeh geli.

Satya berdecak ' gue cuma bingung gimana caranya gue buktiin kalau gue serius sama Salsa " ujar Satya menjelaskan.

Ravi menepuk bahu sahabat nya itu
" Lu udah sebucin ini tapi tetap aja bego tentang cinta " ejek Ravi membuat Satya mendengus .

" Lo ngehina Mulu, bantuin gue Napa " ujar Satya jengkel.

" Lah bego kok dipelihara, ya elu jedor lah.
Tembak dia jadi pacar elu " jelas Ravi gemas ingin mencakar wajah sahabat nya ini yang minus dalam persoalan cinta.

" Nembak Salsa jadi pacar gue " gumam Satya.

__________000___________







Salsa menyeruput es teh yang tinggal setengah, sesekali menghela menatap mahasiswa juga mahasiswi yang berlalu lalang tanpa minat.

Sekarang seharusnya ia sudah duduk rapi di bangku nya dan mendengarkan Satya yang sedang menjelaskan.

Namun sayang, akibat semalam ia maraton Drakor hingga akhirnya ia kesiangan dan terlambat masuk dalam kelas dan dengan tidak berperikemahasiswaan Satya yang saat itu mengajar tidak memperbolehkan Salsa untuk masuk kedalam kelas dan disini lah Salsa, duduk sambil ngemil di kantin kampus Bratajaya.

" Gue mau gimana juga enggak nyesel maraton Drakor meskipun gue harus keluar dari kelas " monolog Salsa kemudian menyeruput sisa es teh nya yang telah kandas " baper banget gue nonton Drakor nya " lanjut Salsa bermonolog sambil senyum-senyum sendiri dengan Drakor yang semalam ia tonton.

" Dor! " Suara itu membuat Salsa terkejut.

" Heh anying! " Pekik Salsa terkejut , sedangkan tanpa bersalah Sean tertawa terbahak-bahak.

" Hahahaha lucu bat anjay lah " ngakak Sean.

Sedangkan Salsa menatap tajam Sean
" Lo nyeselin banget sih Sean! " Ujar Salsa kesal sekaligus jengkel.

" Ya bodo amat " jawab Sean tanpa rasa bersalah.

Salsa mendengus dan merotasi matanya kesal " mood gue hancur tambah hancur gara gara Lo dasar! " Gerutu Salsa.

" Ye mood Lo kenapa hancur? Masih pagi juga " tanya Sean .

" Gue dikeluarin dari kelas sama pak Satya karena telat " jawab Salsa menghela

" Hahahaha.... Makanya disiplin kesiangan kan Lo " ejek Sean sedangkan Salsa mendelik tidak suka.

" Abang sama adik sama aja, ngeselin pake banget " ujar Salsa jengkel.

Kemudian Salsa mengernyit " ini jam kuliah, Lo kok di luar? " tanya Salsa

Sean menggaruk tengkuknya yang tidak gatal " anu... Itu... " Sean berusaha mencari alasan.

Salsa memicingkan matanya curiga
Jangan bilang Lo telat juga ! Iya kan ngaku kagak lu? " Tebak Salsa membuat Sean menghela.

" Udah diam aja Lo " ujar Sean.

PAK DOSEN BUCIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang